PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya menghadirkan solusi perjalanan yang lebih hemat selama periode liburan Natal dan Tahun Baru. Kali ini, KAI Daop 8 menawarkan tarif promo parsial yang ditujukan untuk beberapa rute favorit, termasuk Semarang dan Yogyakarta. Program istimewa ini ditawarkan untuk keberangkatan antara tanggal 1 hingga 5 Januari 2025.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, membenarkan bahwa program promosi ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi di masa arus balik libur panjang tersebut. "Tarif promo parsial ini tersedia khusus untuk pembelian melalui aplikasi Access by KAI. Dengan harga yang lebih kompetitif, pelanggan bisa menikmati perjalanan nyaman dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan," ungkap Luqman.

Penawaran ini mencakup beberapa kereta api dengan tarif khusus dari berbagai stasiun keberangkatan. Dari Stasiun Surabaya Pasarturi, tarif promo ditetapkan sebesar Rp 350.000 untuk kereta api seperti KA Sembrani, KA Sembrani Tambahan, dan KA Argo Bromo Anggrek. Sementara itu, Stasiun Surabaya Gubeng menawarkan tarif Rp 300.000 untuk KA Argo Wilis, KA Argo Semeru, KA Turangga, dan KA Bima. Sedangkan dari Stasiun Malang, tarif promo sebesar Rp 400.000 berlaku untuk KA Malabar, KA Gajayana, dan KA Gajayana Tambahan.

Program ini tidak hanya bertujuan menyediakan opsi perjalanan yang lebih terjangkau, tetapi juga sebagai bagian dari upaya KAI untuk mendukung kami ini perjalanan yang mudah, aman, dan sesuai jadwal selama masa padat penumpang. Sejak dimulainya libur Natal dan Tahun Baru pada 19 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025, KAI Daop 8 telah melayani total 597.721 pelanggan, dimana 308.199 di antaranya adalah penumpang berangkat dan 289.522 penumpang datang. Pada hari pertama di tahun 2025, jumlah penumpang yang tiba di wilayah Daop 8 Surabaya mencapai 20.820 orang, sementara yang berangkat berjumlah 16.942 orang, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam merayakan liburan dengan kereta api.

Selain itu, bagi calon penumpang yang tertarik untuk mendapatkan tiket promosi ini, KAI mengejar untuk melakukan pembelian tiket segera guna memastikan jadwal yang diinginkan, mengingat ketersediaan tempat duduk yang terbatas. Fitur connecting train di aplikasi Access by KAI juga disediakan sebagai alternatif bila jadwal tertentu telah habis.

"Promo ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman, aman, dan tepat waktu," lanjut Luqman, menegaskan dedikasi KAI dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan setianya.

Lebih lanjut, program ini diharapkan tidak hanya memfasilitasi perjalanan yang lebih terjangkau tetapi juga mengajak masyarakat untuk kembali menjadikan kereta api sebagai pilihan utama dalam bertransportasi, mengingat aspek kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan. Ditambah dengan keuntungan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, tarif promo parsial ini memberikan nilai tambah bagi para pelancong.

Penawaran ini bukan hanya sekedar strategi pemasaran, tetapi juga bagian dari inisiatif KAI untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat selama musim liburan panjang. Dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi Access by KAI, penumpang diharapkan dapat merasakan kemudahan dalam merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efisien dan fleksibel.

Program tarif promo parsial dari KAI Daop 8 ini adalah langkah strategis dalam menjawab antusiasme masyarakat terhadap layanan perkeretaapian yang handal dan terjangkau. Dengan memanfaatkan momen liburan akhir tahun, KAI Daop 8 mempersembahkan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan serta mendukung gerakan penggunaan moda transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Melalui langkah ini, KAI berharap dapat terus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api dan terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada para penumpangnya. Dalam jangka panjang, promo seperti ini diharapkan dapat memperkuat posisi kereta api sebagai pilihan superior untuk kebutuhan transportasi jarak jauh dan menengah di Indonesia.