SALATIGA – Menyongsong perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, pemerintah Kota Salatiga menjamin bahwa stok gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (Kg) aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal ini memberi rasa tenang bagi warga Salatiga, yang tidak perlu khawatir akan kelangkaan bahan bakar rumah tangga vital ini sampai akhir Desember 2025.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Adji, total alokasi gas elpiji 3 kg untuk Kota Salatiga pada tahun 2024 mencapai 9.783 metrik ton. Angka ini menunjukkan dukungan kuat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar gas kota.

Kusumo Adji menjelaskan lebih lanjut kepada rasikafm.com bahwa rata-rata penyaluran bulanan mencapai 269.998 tabung. Sementara itu, stok untuk Desember menunjukkan angka yang optimis dengan jumlah 291.024 tabung. “Berdasarkan data sisa kuota gas elpiji 3 kg saat ini dan rata-rata kebutuhan setiap bulan, kuota sampai dengan bulan Desember masih tercukupi. Jadi stok gas selama Natal hingga tahun baru aman,” terangnya. Pernyataan tersebut tentunya menenangkan masyarakat yang kerap khawatir akan kelangkaan di momen-momen spesial.

Sejalan dengan itu, Penjabat Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, menjelaskan bahwa Pemkot Salatiga telah mengimplementasikan serangkaian strategi untuk memitigasi inflasi selama periode Natal dan Tahun Baru. Inflasi biasanya menjadi ancaman ketika permintaan akan barang-barang konsumen meningkat tajam. Beberapa langkah konkret sudah diterapkan, di antaranya operasi pasar beras yang diselenggarakan bersama Bulog, serta pelaksanaan pasar murah untuk sembako.

Dalam keterangannya, Yasip menyoroti adanya fluktuasi harga beberapa barang pokok menjelang akhir tahun, salah satunya adalah cabai, yang diketahui mengalami kenaikan harga. "Menjelang Natal dan tahun baru memang ada beberapa item bahan kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan harga. Salah satunya cabai,” ungkap Yasip.

Pemkot Salatiga telah berinisiatif berkoordinasi dengan beragam distributor cabai. Hal ini demi memastikan aliran pasokan cabai ke Salatiga tetap stabil dan mencukupi. Langkah lain yang diambil adalah memberikan fasilitasi bahan bakar minyak (BBM) kepada empat distributor cabai dan bawang merah untuk memastikan kelancaran distribusi. Tindakan ini dianggap penting demi menjaga stabilitas harga pasar dan menghindari lonjakan inflasi yang dapat berimbas pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Yasip menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari strategi besar untuk menstabilkan harga dan mengontrol inflasi di level lokal. Dengan demikian, dampak positif diharapkan akan terpantul pada kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. “Kami tidak hanya fokus pada jaminan stok yang aman untuk Natal dan Tahun Baru, tapi juga pengendalian inflasi serta memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi,” tambah Yasip.

Ketersediaan bahan bakar dan barang pokok merupakan elemen esensial dalam menjaga kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat selama perayaan besar semacam ini. Demonstrasi kesiapan Pemkot Salatiga mencerminkan komitmen pemerintah lokal untuk menyediakan suasana aman dan nyaman bagi seluruh warga selama momen Natal dan pergantian tahun.

Dengan terjaminnya ketersediaan gas elpiji 3 kg, serta langkah-langkah aktif pengendalian inflasi, masyarakat diharapkan dapat menikmati suasana Natal dan Tahun Baru dengan tenang, tanpa dihantui keresahan terhadap kelangkaan barang ataupun kenaikan harga yang tidak terkendali. Ini menunjukkan bagaimana kepedulian dan kerja keras pemerintah dapat memainkan peran penting dalam menciptakan keberlangsungan hidup yang lebih baik bagi warganya.

Kota Salatiga kini di persimpangan menuju fajar baru pada tahun 2025. Dengan dukungan pemerintah kota yang solid, diharapkan keseimbangan ekonomi lokal akan terus dipertahankan, memperkokoh landasan bagi ketahanan dan pertumbuhan di masa depan. Keharmonisan warga serta stabilitas ekonomi menjadi prioritas dalam menghadapi tahun baru yang penuh tantangan.