MAKASSAR – Kejadian tragis menimpa seorang remaja berinisial M (15) di Makassar. Remaja tersebut mengalami kecelakaan serius di area gardu listrik milik PLN, menyebabkan dirinya tersengat listrik dan terbakar. Insiden yang menggemparkan ini terjadi saat korban diduga tengah menghisap lem di dalam gardu tersebut.

Para saksi melaporkan bahwa insiden terjadi pada malam hari ketika suasana di sekitar lokasi sudah sepi. Akses ke gardu listrik semestinya terbatas bagi pihak berwenang, namun entah bagaimana remaja tersebut bisa berada di area berbahaya tersebut. Aktivitas menghisap lem atau "ngelem" ini sendiri merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan zat yang marak terjadi di kalangan remaja dan sudah saatnya mendapat perhatian serius.

“Ini adalah tragedi yang sangat disayangkan. Kita harus meningkatkan kesadaran akan bahaya aktivitas tidak bertanggung jawab seperti ini,” ujar seorang pemuka masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.

Tim medis yang tiba di lokasi dengan segera memberikan pertolongan pertama dan membawa M ke rumah sakit terdekat. Hingga berita ini diturunkan, M masih menjalani perawatan intensif akibat luka bakar yang serius.

Tanggapan dari Pihak Berwenang

Pihak kepolisian dan PLN langsung melakukan investigasi terkait insiden ini. Kepala Kepolisian Sektor Makassar, AKP Budi Santoso, menyampaikan, “Kami sedang menyelidiki bagaimana remaja tersebut bisa masuk ke gardu listrik yang seharusnya dijaga ketat keamanannya. Pengamanan aset vital seperti gardu listrik harus diperketat agar insiden serupa tidak terulang.”

Terkait keamanan, PLN setempat menyatakan akan meningkatkan pengawasan di sekitar gardu dan memperketat akses bagi masyarakat umum. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar juru bicara PLN Wilayah Sulawesi Selatan.

Bahaya Ngelem di Kalangan Remaja

Fenomena ngelem di kalangan remaja di Indonesia, termasuk Makassar, masih menjadi masalah serius. Penyalahgunaan lem sebagai zat adiktif bisa memberikan efek 'fly' sementara, namun sangat merugikan kesehatan. Kesehatan mental dan fisik remaja bisa terpengaruh secara signifikan, belum lagi risiko kecelakaan seperti yang dialami M.

Psikolog remaja, Dr. Andi Setiawan, mengemukakan pendapatnya, "Menghisap lem adalah perilaku yang pada akhirnya dapat menghancurkan masa depan generasi muda kita. Edukasi mengenai bahaya ngelem harus ditingkatkan, baik di sekolah maupun lingkungan keluarga."

Pentingnya Edukasi dan Pengawasan

Keterlibatan aktif dari orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam mengawasi aktivitas anak-anak dan remaja sangat penting. Masyarakat perlu diberdayakan dengan informasi yang benar mengenai bahaya narkoba dan zat adiktif lainnya, termasuk lem.

Tak hanya itu, pemerintah daerah perlu menggandeng berbagai pihak, baik LSM lokal maupun nasional, untuk menggalakkan kampanye edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan bahan zat berbahaya. Program-program positif yang ditujukan untuk remaja juga perlu diperbanyak, seperti kegiatan olahraga, seni, dan keterampilan lainnya yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari perilaku negatif.

“Anak muda butuh dukungan dan lingkungan yang positif agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Kita semua memegang peran penting dalam menciptakan kondisi tersebut,” tegas seorang aktivis pemuda, Rini Damayanti.

Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa banyak remaja yang rentan terjerumus ke dalam aktivitas berbahaya jika tidak ada perhatian dan arahan yang tepat. Pembelajaran dari insiden ini harus menjadi pijakan kita untuk semakin memperkuat langkah preventif terhadap penyalahgunaan zat di kalangan remaja.

Saat ini, pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai kronologi insiden tersebut. Sementara itu, dukungan penuh dari berbagai pihak terus mengalir untuk kesembuhan M dan pencegahan insiden serupa di masa depan.

Diharapkan dengan adanya perhatian lebih dari pihak terkait dan masyarakat, kejadian serupa dapat dihindari, dan generasi muda yang merupakan aset bangsa dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan produktif.