Energi

Sektor Energi: Bintang Performa Bursa Efek Indonesia Sepanjang 2024 dan Peluang Saham Menarik di 2025

Sektor Energi: Bintang Performa Bursa Efek Indonesia Sepanjang 2024 dan Peluang Saham Menarik di 2025
Sektor Energi: Bintang Performa Bursa Efek Indonesia Sepanjang 2024 dan Peluang Saham Menarik di 2025

JAKARTA - Tahun 2024 menandai momentum emas bagi sektor energi di pasar saham Indonesia. Indeks sektor energi, yang terwakili oleh IDX Energy, mengalami lonjakan mengesankan sebesar 28,01% sepanjang tahun lalu, menjadikannya sebagai sektor dengan performa terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kekuatan fundamental sektor energi tetapi juga menyoroti potensi investasi yang masih terbuka lebar di tahun mendatang.

Perbandingan Gaung Sektor: Energi vs Sektor Lain

Dalam lanskap pasar modal tahun 2024 yang tertekan, sektor energi berdiri kokoh dengan perolehan plus 28,01%. Perbandingan dari sektor terbaik kedua, properti & real estate, yang hanya membukukan kenaikan 5,97%, menunjukkan betapa unggulnya sektor energi di tengah kondisi pasar negatif di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah mengalami penurunan 2,65%.

Keberhasilan ini sebagian besar didorong oleh dua pemain besar, PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yang sama-sama mencatatkan pertumbuhan multibagger. PTRO memimpin dengan kenaikan signifikan sebesar 426,19%, sementara DSSA melaju dengan peningkatan 362,50%.

Namun, bukan hanya raksasa yang memegang kendali; saham dengan kapitalisasi lebih kecil pun berjasa dalam mendorong performa sektor energi. Beberapa di antaranya adalah PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dengan lonjakan 118,06%, PT Super Energy Tbk (SURE) yang menanjak 117,27%, dan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) dengan peningkatan 115,52%.

Pandangan Analis dan Sinyal Pasar

Rizkia Darmawan, Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyoroti keseimbangan performa saham sektor energi yang didukung oleh stabilnya kinerja keuangan mayoritas emiten. "Faktor harga komoditas yang tetap tinggi sangat membantu margin keuntungan emiten bertahan di tingkatan solid. Dalam hal sentimen, rotasi sektor juga menyokong emiten energi sebagai safe haven di tengah tekanan sektor lainnya," ujarnya dalam wawancara bersama Kontan.co.id.

Sentimen ini disepakati oleh Sukarno Alatas, Head of Equity Research dari Kiwoom Sekuritas Indonesia. Ia menekankan bahwa harga komoditas global menjadi penggerak utama kenaikan saham di sektor energi. "Penurunan harga komoditas energi global tahun lalu tidak sedalam yang diantisipasi, sehingga pasar tetap melihat sektor ini sebagai peluang investasi yang menarik," kata Sukarno.

Selain itu, beberapa aksi korporasi yang dilakukan emiten energi juga meningkatkan daya tarik di mata investor. Misalnya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang membawa anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO). Langkah ini, serta aksi pemecahan nilai nominal saham oleh DSSA dan PTRO, menambah optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan sektor ini.

Prospek Energi di Tahun 2025

Menatap tahun 2025, prospek sektor energi terlihat menjanjikan meskipun dihadapkan pada beberapa tantangan. Rizkia memperkirakan harga minyak mentah tetap stabil pada kisaran US$ 65-75 per barel, sementara harga batubara diharapkan bergerak di rentang US$ 110-145 per ton.

Sukarno menambahkan, "Meski tantangan ada, seperti peningkatan produksi domestik dan kekhawatiran pelemahan ekonomi China, harga batubara diperkirakan masih kuat, sekitar US$ 137 per ton." Di sisi lain, skema Mitra Instansi Pengelola yang akan dilaksanakan di tahun ini bisa memberikan dorongan positif bagi emiten dengan penjualan domestik kuat, seperti PTBA.

Research Analyst dari Stocknow.id, Emil Fajrizki, sependapat bahwa sektor energi masih memiliki peluang untuk menguat di tahun mendatang. Emil memberi rekomendasi buy untuk saham ADRO dan PTRO, serta hold untuk BYAN. Dia juga merekomendasikan speculative buy untuk PT Indika Energy Tbk (INDY).

Emil menambahkan, "Emiten yang fokus pada diversifikasi, terutama ke segmen energi terbarukan dan gas, menawarkan prospek lebih menarik." Mengikuti jejak ini, ia juga menyarankan untuk mengumpulkan saham DSSA ketika harga melemah.

Penutup: Rekomendasi Saham Menjelang 2025

Mempertimbangkan potensi ini, beberapa saham di sektor energi diidentifikasi sebagai pilihan strategis di tahun 2025. Rekomendasi dari berbagai analis menunjukkan saham-saham seperti PTBA dengan target harga Rp 3.370, AADI di Rp 11.500, ITMG dengan target Rp 31.000, dan ENRG dengan estimasi harga Rp 290 sebagai pertimbangan utama bagi investor.

Rizkia dari Mirae Asset juga merekomendasikan buy untuk ITMG dengan target Rp 29.875 dan AADI pada Rp 11.500 per saham. Dengan demikian, meskipun dihadang oleh berbagai tantangan, sektor energi masih menawarkan peluang investasi yang menggiurkan di pasar saham Indonesia pada tahun 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index