JAKARTA – PT Pertamina (Persero) baru saja mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang akan mulai berlaku padahari ini. Penyesuaian ini merupakan langkah penting dalam pelaksanaan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Menurut pengumuman resmi yang diterbitkan oleh Pertamina pada 31 Desember 2024, harga empat jenis BBM nonsubsidi mengalami penyesuaian, yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Di wilayah DKI Jakarta, misalnya, harga Pertamax mengalami peningkatan sebesar Rp 400 menjadi Rp 12.500 per liter, sedangkan harga Dexlite meningkat Rp 200 menjadi Rp 13.600 per liter. Sementara itu, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex masing-masing mengalami kenaikan Rp 150 dan Rp 100 per liter.

Di tengah penyesuaian harga BBM nonsubsidi ini, Pertamina menegaskan komitmennya untuk mempertahankan harga BBM bersubsidi agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Harga Pertalite akan tetap ditetapkan pada Rp 10.000 per liter dan Biosolar subsidi tetap diharga Rp 6.800 per liter di sebagian besar wilayah Indonesia. "Keputusan ini diambil dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat, terutama pengguna BBM bersubsidi," ujar Direktur Pemasaran Pertamina dalam keterangan resmi.

Berikut adalah daftar lengkap penyesuaian harga BBM nonsubsidi terbaru di beberapa wilayah di Indonesia:

Harga BBM Nonsubsidi Wilayah Aceh, DKI Jakarta, Jawa, Bali, NTT, dan NTB:

- Pertamax Turbo
Harga lama: Rp 13.550/liter
Harga baru: Rp 13.700/liter

- Pertamax
Harga lama: Rp 12.100/liter
Harga baru: Rp 12.500/liter

- Pertamina Dex
Harga lama: Rp 13.800/liter
Harga baru: Rp 13.900/liter

- Dexlite
Harga lama: Rp 13.400/liter
Harga baru: Rp 13.600/liter

Harga BBM Nonsubsidi Wilayah Sulawesi dan sebagian Kalimantan:

- Pertamax Turbo
Harga lama: Rp 13.550/liter
Harga baru: Rp 14.000/liter

- Pertamax
Harga lama: Rp 12.400/liter
Harga baru: Rp 12.800/liter

- Dexlite
Harga lama: Rp 13.700/liter
Harga baru: Rp 13.900/liter

- Pertamina Dex
Harga lama: Rp 14.100/liter
Harga baru: Rp 14.200/liter

Menanggapi perubahan ini, banyak kalangan berharap agar pemerintah dan Pertamina terus mempertahankan transparansi dalam penetapan harga BBM, serta mengutamakan kepentingan rakyat. Pengamat energi, dalam sebuah wawancara, menekankan pentingnya kebijakan yang seimbang antara kebutuhan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. “Keseimbangan ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi global,” tuturnya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih bijak dalam penggunaan BBM, dengan mempertimbangkan pilihan alternatif yang lebih hemat energi. Pemerintah juga didorong untuk mempercepat pengembangan infrastruktur kendaraan listrik sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Dengan pengumuman ini, PT Pertamina (Persero) berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar yang lebih efisien dan berkelanjutan, sambil terus mendukung program pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Keberlangsungan harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Biosolar, diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Perubahan harga BBM ini diharapkan dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak yang berarti. Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina diharapkan terus melakukan evaluasi dan perbaikan kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat dan kelestarian lingkungan hidup.