Kebakaran hebat melanda Dusun Tanjung Asih, Desa Sukasetia, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, pada Senin malam. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB ini mengakibatkan kerugian materi hingga mencapai Rp150 juta. Rumah yang menjadi korban amukan si jago merah adalah milik Yati Sumiati (50), yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Pada saat kejadian, Yati berada di dalam rumah ketika insiden mengejutkan tersebut terjadi.
Yanti pertama kali menyadari adanya kebakaran setelah mencium bau hangus dan melihat asap pekat yang keluar dari salah satu ruangan di rumahnya. Seraya menyadari bahaya yang mengancam jiwanya, Yati segera bertindak dengan melarikan diri keluar rumah sambil meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Kepanikan Melanda Warga
Para warga yang menyaksikan api yang semakin membesar cepat tanggap dengan berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Dengan berbekal ember berisi air dan kain basah, warga bahu-membahu mencoba mengendalikan kobaran api. Meskipun demikian, usaha tersebut mengalami kesulitan karena sebagian besar rumah terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar. Akibatnya, api dengan cepat merambat dan melahap hampir seluruh bagian rumah.
Dalam kondisi panik, Yati segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk meminta bantuan. Laporan kejadian diterima oleh UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Ciamis pada pukul 20.07 WIB. Menanggapi laporan tersebut, satu unit mobil pemadam beserta empat personel segera dikerahkan menuju lokasi kejadian dan tiba sekitar 20 menit kemudian.
Proses Pemadaman yang Sempat Tertunda
Fery Rochwandi, Kabid Damkar Satpol PP Ciamis, menjelaskan bahwa setibanya di lokasi, para personel langsung melakukan upaya pemadaman. "Kami tiba di lokasi pukul 20.27 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena api sudah melahap hampir seluruh bagian rumah," ujarnya pada Selasa, 4 Februari 2025. Upaya pemadaman akhir berhasil dituntaskan sekitar pukul 22.44 WIB.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, akibat kerusakan yang begitu parah, rumah yang dihuni Yati tidak lagi bisa ditempati.
Dugaan Penyebab Kebakaran Akibat Korsleting Listrik
Berdasarkan pemeriksaan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik pada salah satu peralatan elektronik di rumah Yati. Musibah ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahayanya instalasi listrik yang tidak dikelola dengan baik.
Pentingnya Pemeliharaan Instalasi Listrik
Dalam pernyataannya, Fery menegaskan pentingnya melakukan perawatan rutin pada instalasi listrik di rumah agar tidak mengalami korsleting. "Kami mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa instalasi listrik, tidak membiarkan peralatan elektronik menyala tanpa pengawasan, serta menghindari penggunaan colokan listrik yang berlebihan," kata Fery menekankan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil oleh masyarakat.
Ia juga mengingatkan pentingnya memiliki peralatan pemadam kebakaran ringan (APAR) sebagai salah satu langkah awal pencegahan saat terjadi kebakaran. Alat ini bisa menjadi penyelamat pada saat-saat genting seperti yang dialami Yati, sehingga api dapat dikendalikan sebelum menjadi besar.
Dukungan Warga Selepas Kebakaran
Selepas kebakaran, solidaritas warga di Dusun Tanjung Asih tidak pudar. Mereka bergotong royong membantu Yati Sumiati membersihkan puing-puing yang tersisa dari rumah yang telah hangus terbakar. Upaya gotong royong ini menunjukkan besarnya rasa kemanusiaan dan semangat kebersamaan dalam menghadapi musibah.
Dalam situasi yang penuh duka ini, perhatian dan bantuan dari masyarakat sekitar tentu menjadi dukungan moral yang besar bagi Yati. Kebakaran ini juga menjadi pengingat untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kondisi rumah, terutama dalam aspek kelistrikan.
Kejadian ini sebaiknya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar lebih waspada terhadap kondisi rumah, terutama terkait instalasi listrik. Dengan melakukan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran yang bisa mengancam jiwa dan harta benda. Terlebih lagi, dengan adanya APAR di rumah, langkah awal pemadaman kebakaran dapat dilakukan sesegera mungkin sebelum bantuan dari pihak Damkar tiba.
Musibah bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, namun dengan kesiapsiagaan yang tepat serta pengetahuan tentang pencegahan, kita dapat meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul. Semoga kejadian ini menjadi cermin bagi kita semua untuk tetap waspada dan selalu siaga terhadap bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja.
