Logistik

Dinsos NTB Respons Cepat Banjir Bandang di Bima: Salurkan Bantuan Logistik dan Kerahkan Tagana

Dinsos NTB Respons Cepat Banjir Bandang di Bima: Salurkan Bantuan Logistik dan Kerahkan Tagana
Dinsos NTB Respons Cepat Banjir Bandang di Bima: Salurkan Bantuan Logistik dan Kerahkan Tagana

Kabupaten Bima kembali dilanda bencana alam berupa banjir bandang yang disebabkan oleh hujan deras berintensitas tinggi, khususnya di wilayah Kecamatan Wera sejak Minggu sore. Dampak dari hujan ini diperparah dengan datangnya air dari arah pergunungan yang membawa material kayu serta batu ke pemukiman warga, menimbulkan kerugian dan korban jiwa.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Ahsanul Khalik, dalam keterangannya kepada Suara NTB pada Senin, 3 Februari 2025, menyebutkan bahwa bencana ini menelan korban jiwa sebanyak dua orang, sementara enam orang lainnya masih dalam pencarian. "Pengungsi sebanyak 99 jiwa. Ada 12 rumah yang rusak dan hanyut terbawa arus. Titik pengungsian di Mesjid Al Nujahidin Nangawera, ada sekitar 50 jiwa di sana, kemudian pengungsian tersebar di beberapa rumah penduduk atau kerabat," ujar Ahsanul Khalik.

Dalam merespons situasi darurat ini, Dinas Sosial Provinsi NTB langsung bergerak dengan menyalurkan bantuan logistik kepada korban yang terdampak serta mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu di lapangan. Tagana Kabupaten Bima telah melakukan asesmen dan pemantauan kondisi terdampak, sambil mengimbau warga untuk terus tenang namun tetap waspada.

"Kami telah mendistribusikan bantuan awal berupa nasi bungkus. Selanjutnya, pada hari Senin, kami mengirim sejumlah besar logistik untuk korban banjir," jelas Ahsanul Khalik. Bantuan yang disalurkan mencakup 40 kasur, 80 selimut, 40 paket family kit, 20 paket peralatan dapur, 40 paket Kidware, tujuh tenda keluarga, 350 paket makanan siap saji, serta 40 paket makanan anak. "Untuk kebutuhan beras, akan dihitung di lokasi oleh personil (Staf dan Tagana) yang turun ke lapangan," tambahnya.

Proses pencarian enam korban yang masih hilang terus berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak termasuk Tim SAR, TNI, Polri, BPBD, Pol PP, serta partisipasi aktif dari warga setempat. “Tim di lapangan juga melakukan proses pencarian korban hanyut enam orang Desa Nangawera bersama Tim SAR, Tagana, TNI, Polri, BPBD, Pol PP serta dibantu warga,” ujar Ahsanul Khalik menjelaskan upaya terkoordinasi tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan bahwa banjir berdampak pada sejumlah desa di Kecamatan Wera dan Ambalawi. Di Kecamatan Wera, desa yang terdampak meliputi Desa Nanga Wera, Desa Wora, dan terjadi tanah longsor di Desa Nunggi. Sementara di Kecamatan Ambalawi, desa yang terdampak adalah Desa Mawi, Desa Nipa, dan Desa Talapit.

Bencana ini memunculkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat setempat, mengingat Kabupaten Bima bukan kali pertama dilanda banjir bandang dengan tingkat kerusakan yang cukup parah. Kerugian material dan dampak psikologis yang dialami warga menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak seperti camat, kapolsek, kepala desa, dan BPBD tetap terus dilakukan untuk memastikan segala kebutuhan darurat warga terpenuhi dan bantuan sampai tepat sasaran. “Tagana juga tetap melakukan koordinasi dengan camat, kapolsek dan kepala desa, Dinsos Kabupaten Bima serta koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima," kata Ahsanul Khalik menegaskan.

Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Sosial terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan bisa saja terjadi. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan bencana yang lebih baik dan adaptasi lingkungan untuk meminimalkan dampak di masa depan.

Dengan penyaluran bantuan yang cepat dan tepat, serta kerjasama antar lembaga yang solid, diharapkan kondisi warga yang terdampak dapat segera pulih. Tindakan responsif dan antisipatif dari semua pihak akan sangat menentukan seberapa cepat masyarakat bisa bangkit dari keterpurukan akibat fenomena alam yang tak terduga ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index