PT Kereta Api Indonesia (Persero), atau lebih dikenal dengan sebutan KAI, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan melibatkan kalangan akademisi. Terbaru, KAI menggandeng Universitas Indonesia (UI) dalam jalinan kerja sama yang diresmikan melalui penandatanganan perjanjian oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, dan Rektor UI, Heri Hermansyah. Acara penandatanganan ini menandai langkah strategis yang bertujuan untuk mempererat sinergi antara dunia industri dan akademisi, khususnya dalam industri perkeretaapian.

Dalam sambutannya, Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa kerja sama dengan UI adalah bagian dari strategi besar KAI untuk mengoptimalkan kapasitas sumber daya manusianya. “Antara lain program perekrutan mahasiswa dan alumni UI untuk bergabung menjadi bagian dari KAI. Selain itu, program magang bagi mahasiswa dan kegiatan kuliah tamu serta berbagi pengetahuan antar kedua belah pihak juga akan dilaksanakan,” terang Didiek pada Selasa, 4 Februari 2025. Melalui kerjasama ini, KAI tidak hanya ingin memanfaatkan potensi akademis yang ada di UI, tetapi juga ingin memastikan keberlanjutan dan inovasi dalam layanan transportasi kereta api di masa depan.

Situasi ini menarik karena, menurut Didiek, mendapatkan talenta berkualitas di era sekarang menjadi salah satu langkah penting bagi perusahaan. Apalagi, KAI telah mengidentifikasi bahwa salah satu fokus utama perusahaan transportasi nasional ini adalah pengembangan SDM yang berkualitas. “Kami berharap dengan adanya kerja sama ini, KAI dan UI dapat berkolaborasi lebih erat, menciptakan peluang baru bagi mahasiswa dan alumni untuk berkontribusi pada kemajuan sektor transportasi Indonesia, khususnya dalam bidang perkeretaapian,” Didiek menambahkan saat memberikan pernyataannya.

Di sisi lain, Universitas Indonesia yang telah lama menjadi ikon pelaku akademik di Tanah Air, memandang kerja sama ini sebagai kesempatan penting. Rektor UI, Heri Hermansyah, menyatakan bahwa kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi UI dalam dunia pendidikan, tetapi juga membuka peluang baru dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan sektor industri, khususnya sektor transportasi.

Menurut Heri, ini adalah bagian dari upaya peningkatan sinergi pengoptimalan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam mendukung pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. "Penandatanganan MoU sebagai bagian dari kolaborasi yang lebih besar untuk meningkatkan sinergi dalam pengoptimalan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penguatan komitmen dan dukungan Pentahelix ini akan menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan UI di masa depan," papar Heri.

Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak berencana untuk menyelenggarakan berbagai program, mulai dari program perekrutan mahasiswa dan alumni UI, hingga program magang yang dapat memberikan pengalaman praktis bagi para mahasiswa. Selain itu, rencana mengadakan kuliah tamu dan forum berbagi pengetahuan juga menjadi bagian dari agenda. Dengan langkah ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan pandangan langsung mengenai bagaimana industri dan praktik perkeretaapian bekerja serta tantangan yang dihadapi di lapangan.

Kerja sama antara KAI dan UI sebagai perwujudan dari kolaborasi antara industri dan akademisi ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi sektor transportasi secara umum di Indonesia. Dengan bertambahnya SDM berkualitas yang memahami seluk-beluk industri perkeretaapian, KAI optimistis inovasi dan peningkatan layanan dapat terus dikembangkan.

Dengan adanya kolaborasi ini, harapannya adalah terciptanya ekosistem yang saling mendukung antara pendidikan dan industri. Inisiatif ini menunjukkan bahwa kerjasama antara sektor pendidikan dan industri tidak hanya dapat memberikan keuntungan langsung bagi para pihak yang terlibat, tetapi juga dapat berkontribusi lebih luas bagi kemajuan bidang industri tertentu serta perekonomian nasional. Sebagai langkah awal yang menitikberatkan pada pengembangan SDM berkualitas, KAI dan UI siap berlayar bersama menuju masa depan transportasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.