Kota Batam semakin menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu destinasi utama bagi wisatawan mancanegara, berkat kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur yang diinisiasi oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pembenahan serta pengembangan kota yang terencana dan berkelanjutan tidak hanya membuat Batam kian indah dan modern, tetapi juga memikat hati banyak turis asing untuk berkunjung.

Dalam pernyataannya baru-baru ini, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa Batam semakin kuat dalam menarik perhatian pada sektor pariwisata dan investasi. “Melalui pembangunan yang berkelanjutan, Batam tumbuh sebagai magnet terhadap sektor pariwisata dan investasi,” ujar Ariastuty.

Kemajuan infrastruktur disebut sebagai elemen kunci yang membangun daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Fasilitas dan akses yang memadai membuka jalan menuju lokasi-lokasi wisata unggulan dan merangsang pengembangan destinasi wisata baru.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara pada November 2024 sebesar 112.641 kunjungan, mencatat kenaikan sebesar 1,77 persen dibandingkan dengan Oktober 2024 yang mencapai 110.677 kunjungan. Wisatawan dari Singapura tetap menjadi pengunjung terbesar dengan komposisi 52,31 persen atau 58.917 kunjungan. Turis dari Malaysia menyusul di angka 21,64 persen atau 24.375 kunjungan. Selain kedua negara tersebut, turis dari Tiongkok, India, Filipina, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat turut berkontribusi dalam meningkatkan angka kedatangan ke Batam.

“Kita patut bersyukur bahwa Batam masih dilirik oleh wisatawan mancanegara. Multiplier effect dari kunjungan itu tentu dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan memberi manfaat terhadap perekonomian daerah,” tutup Ariastuty.

Prioritas Pengembangan Infrastruktur 2025

Sepanjang tahun 2024, BP Batam telah giat membangun beragam infrastruktur strategis sebagai penunjang iklim investasi yang kondusif di Batam. Beberapa proyek krusial seperti Fly Over Sungai Ladi, Gedung VVIP Bandara Internasional Batam, dan Bundaran Punggur bukan hanya meramaikan lansekap estetika kota, tetapi juga menjadi ikon kebanggaan warga Batam. “Proyek ini bertujuan memperkuat posisi Batam sebagai daerah yang nyaman dan menarik bagi investor,” ungkap Ariastuty.

Fly Over Sungai Ladi, misalnya, telah sukses mengurangi tingkat kemacetan di rute Sekupang menuju Batam Center. Ariastuty menyatakan bahwa berbagai proyek strategis lainnya telah memberi dampak positif dan langsung dinikmati oleh masyarakat. “Kami bersyukur dampaknya positif bagi industri dan warga Batam,” tuturnya.

Melangkah ke tahun 2025, BP Batam berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur yang berfokus pada peningkatan investasi. Rencana utama adalah membangun sembilan ruas jalan baru yang diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan menstimulasi ekonomi lokal. “Pembangunan jalan dan infrastruktur pendukung tetap jadi fokus. Harapannya, ini bisa jadi stimulus bagi ekonomi dan investasi di Batam,” tegas Ariastuty.

Berikut ini merupakan daftar sembilan ruas jalan yang dijadwalkan untuk dibangun pada tahun 2025:

1. Jalan Prambanan – 0,85 km
2. Jalan Kuda Laut – 0,6 km
3. Jalan Ahmad Yani (Simpang Kabil–Batamindo) – 3,8 km
4. Jalan R. Suprapto (Simpang Batamindo–DAM Muka Kuning) – 1,6 km
5. Jalan Letjend Suprapto (DAM Muka Kuning) – 1,5 km
6. Jalan Gadjah Mada (Landing Point Fly Over Sungai Ladi–Simpang Laluan Madani) – 1,4 km
7. Jalan Kartini (Temiang–Simpang Marina City) – 3,8 km
8. Jalan Engku H. Tua (Simpang PIH–Simpang DPRD) – 0,6 km
9. Jalan Lumba-Lumba (Akses Pelabuhan Pelni Batu Ampar) – 0,6 km

Pengembangan ini diharapkan memberi kontribusi signifikan bagi peningkatan daya saing Batam dan menjadikannya destinasi wisata unggulan sekaligus daerah yang menarik bagi investor. Melalui proyek-proyek infrastruktur yang terus ditingkatkan, Batam siap menorehkan prestasi lebih baik sebagai kota yang modern dan berkelanjutan.