Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya, Aceh, menemukan adanya praktek penjualan Minyak Kita - minyak goreng bersubsidi yang telah disokong pemerintah pusat - melampaui harga eceran tertinggi (HET). Minyak yang seharusnya dijual seharga Rp15.700,- per liter ini, ditemukan dijual hingga Rp18.000,- per liter di sejumlah pasar.

Penjabat (Pj) Bupati Pidie Jaya, Dr. H. Teuku Ahmad Dadek mengungkapkan dalam sebuah pernyataan yang diterima di Aceh Barat pada hari Senin bahwa, “Berdasarkan hasil pemantauan kami ke lokasi pasar, beberapa pedagang diduga menaikkan harga secara sepihak dengan dalih tingginya permintaan dan sulitnya memperoleh pasokan.”

Fenomena spekulasi harga ini berpotensi memperburuk situasi ekonomi lokal yang sudah sensitif terhadap masalah inflasi. Dalam rapat nasional mengenai pengendalian inflasi, fluktuasi harga komoditas seperti minyak goreng telah disebut sebagai salah satu pemicu inflasi di daerah.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga

Faktor lain yang turut menyumbang lonjakan harga di Pidie Jaya adalah peningkatan harga bahan baku dan tantangan distribusi di tingkat nasional. Situasi ini secara langsung memengaruhi kecukupan pasokan di berbagai daerah termasuk Pidie Jaya.

Langkah Strategis Pemerintah Kabupaten

Menghadapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya segera merumuskan dan menerapkan sejumlah langkah strategis untuk menormalkan keadaan. Salah satunya adalah memperkuat komunikasi dengan distributor utama serta produsen Minyak Kita untuk memastikan pasokan yang cukup. Pemkab juga tengah mengajukan permintaan tambahan kuota pasokan ke daerah guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk menekan praktek penggelembungan harga, pemerintah daerah, bekerja sama dengan Satpol PP dan aparat kepolisian, akan terus melakukan pengawasan ketat di pasar. Hal ini bertujuan agar harga Minyak Kita tetap sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. “Pedagang yang terbukti menaikkan harga secara sepihak akan diberikan teguran dan sanksi sesuai aturan,” ujar Dadek.

Operasi Pasar dan Sosialisasi

Sebagai langkah mitigasi, Pemkab Pidie Jaya berencana menggelar operasi pasar yang memungkinkan masyarakat membeli Minyak Kita langsung dengan harga yang sesuai HET. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menekan harga di pasar tetapi juga untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Untuk menambah efektivitas langkah ini, pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi. Inisiatif ini menekankan pentingnya masyarakat melaporkan jika menemukan pedagang yang menjual di atas HET. "Hal ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di pasar," tambahnya.

Komitmen Pemkab terhadap Stabilitas Ekonomi

Pj Bupati Pidie Jaya, Dr. H. Teuku Ahmad Dadek menegaskan komitmennya dalam melindungi daya beli masyarakat serta menekan pengaruh inflasi di daerah. “Kami tidak akan tinggal diam menghadapi situasi ini. Harga Minyak Kita harus sesuai dengan HET yang telah ditetapkan,” tegas Dadek.

Komitmen ini bukanlah langkah yang berdiri sendiri. Pemkab Pidie Jaya mengajak semua pihak mulai dari pedagang hingga masyarakat luas untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan bersama. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk terus memantau ketersediaan serta keterjangkauan harga kebutuhan pokok, termasuk Minyak Kita.

Berbagai langkah dan komitmen di atas menunjukkan betapa seriusnya Pemkab Pidie Jaya dalam menanggulangi potensi permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakatnya. Dengan pengawasan berkelanjutan serta kerjasama dengan berbagai pihak, diharapkan harga Minyak Kita bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan, sehingga tidak memberatkan masyarakat terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang saat ini.

Pemerintah daerah juga meminta masyarakat untuk menyikapi situasi ini dengan bijaksana. Dengan usaha kolektif dan koordinasi yang baik, diharapkan stabilitas harga dapat tercipta kembali dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini adalah cikal bakal dari keamanan ekonomi yang dicita-citakan.