JAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang menghadapi tantangan serius dengan kekosongan petugas transportasi darat berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hingga kini belum terisi. Masalah ini muncul karena pada seleksi CPNS 2024, dua formasi penting tersebut tidak berhasil mendapatkan kandidat yang lulus seleksi akhir.
Kepala Dishub Sampang, Chalilurrachman, melalui Kepala Bidang Hubungan Darat, Hery Budiyanto, mengungkapkan bahwa kekosongan pada dua formasi vital tersebut sudah berlangsung lama. "Kami telah lama mengalami kekosongan ini, dan sangat berharap agar jabatan tersebut bisa diisi pada rekrutmen CPNS 2024 mendatang," ujar Hery.
Agar tugas dan fungsi Dishub Sampang tetap berjalan optimal, mereka harus memaksimalkan kerja sama tim yang ada dan, dalam beberapa kasus kritis, terpaksa melibatkan tenaga harian lepas (THL) untuk memenuhi kebutuhan operasional. "Kami sempat mendengar kabar ada satu peserta yang lulus tahap seleksi, namun sayangnya hanya berhasil melewati seleksi awal," tambah Hery.
Pentingnya Peran Petugas Transportasi Darat
Petugas transportasi darat memainkan peran krusial dalam keselamatan dan kelancaran lalu lintas di Sampang. Mereka bertugas untuk membantu menyusun rencana aksi keselamatan jalan, melakukan evaluasi secara berkala, serta menganalisis titik-titik rawan kecelakaan. Selain itu, tanggung jawab mereka juga mencakup pengendalian peningkatan keselamatan berlalu lintas dan pembuatan peta titik rawan kecelakaan serta kemacetan.
"Banyak dari tugas-tugas tersebut berkaitan erat dengan administrasi atau pelaporan hasil analisis kegiatan lalu lintas, sehingga keberadaan petugas ini sangat penting. Namun kenyataannya, posisi ini masih belum terisi," jelas Hery.
Mengapa Tenaga Harian Lepas Menjadi Solusi?
Keterlibatan THL menjadi langkah praktis yang ditempuh oleh Dishub Sampang untuk mengisi kekosongan sementara ini. Meskipun sifatnya sementara, THL cukup membantu dalam menjaga kinerja lembaga. Namun, Hery mengingatkan bahwa solusi jangka panjang harus segera ditemukan. "Ketergantungan pada tenaga harian lepas tidak bisa menjadi solusi permanen. Kami berharap seleksi CPNS mendatang dapat menemukan personel yang tepat," imbuh Hery.
Penggunaan tenaga harian lepas memang memberikan fleksibilitas dalam menghadapi tekanan operasional, meski tidak bisa menggantikan sepenuhnya tugas PNS yang seharusnya lebih kompeten dan profesional dalam bidang ini. Ini juga menjadi salah satu alasan Dishub Sampang terus berkomitmen untuk mengusulkan penambahan formasi pada seleksi CPNS tahun berikutnya.
Masa Depan Formasi di Dishub Sampang
Terkait rencana ke depan, Dishub Sampang akan berusaha lebih proaktif dalam mengajukan kebutuhan akan tenaga tetap di formasi yang kosong. "Kami akan mengupayakan berbagai cara, termasuk koordinasi dengan pemerintah pusat agar kebutuhan ini diprioritaskan dalam penentuan formasi CPNS yang akan datang," tegas Hery.
Pengisian formasi petugas transportasi darat menjadi prioritas bagi Dishub Sampang mengingat pekerjaan ini berhubungan langsung dengan keselamatan dan kemudahan masyarakat dalam berlalu lintas. Tampak jelas bahwa selain berusaha memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada, perlu adanya upaya lebih lanjut dan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar masalah ini dapat diatasi dengan segera.
Kekosongan posisi krusial seperti petugas transportasi darat menimbulkan berbagai implikasi, tidak hanya bagi operasional Dishub Sampang tetapi juga dalam pelaksanaan tugas-tugas yang berdampak luas terhadap masyarakat. Dengan demikian, langkah proaktif dan solusi berkelanjutan menjadi keharusan agar permasalahan ini bisa terselesaikan dan tidak menimbulkan gangguan lebih lanjut dalam layanan publik di sektor transportasi.