Sebuah kecelakaan hebat mengguncang masyarakat Jember ketika sebuah mobil mengalami ringsek parah akibat ditabrak kereta api di pelintasan Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, pada hari Jumat, 24 Januari 2025. Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di pelintasan kereta yang sering kali mengancam keselamatan pengemudi yang melintas. Namun, dalam kecelakaan ini, beruntung tidak ada korban jiwa, dan pengemudi mobil berhasil selamat.
Kronologi Kejadian
Kejadian nahas ini terjadi ketika mobil yang melaju dari arah Jember menuju Surabaya gagal menghindar dari tabrakan dengan Kereta Api Wijaya Kusuma, yang memiliki relasi Cilacap-Ketapang. Video amatir yang direkam oleh warga sekitar menunjukkan detik-detik menegangkan ketika kereta api menghantam bagian depan mobil, menyebabkan kerusakan parah.
Menurut saksi mata, pintu pelintasan seharusnya tertutup ketika kereta api melintas. Namun, entah bagaimana, pada saat kejadian, pintu pelintasan masih terbuka lebar. "Kami kaget, kok bisa pintu pelintasan tidak tertutup, padahal kereta sudah mendekat," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Di lain pihak, pengemudi mobil yang berhasil selamat dari kecelakaan ini mengaku tidak menyadari ada kereta api yang mendekat. "Saya tidak melihat ada tanda-tanda kereta datang, jadi saya berusaha melintas seperti biasa," ucapnya dengan nada terkejut namun bersyukur masih bisa menyelamatkan diri.
Imbas terhadap Lalu Lintas Kereta Api
Meski kecelakaan ini tidak mengakibatkan korban jiwa, imbas tetap dirasakan bagi perjalanan kereta api di sekitar lokasi kejadian. Pascakecelakaan, perjalanan kereta api sempat mengalami gangguan, meski tidak ada penundaan signifikan seperti kejadian sebelumnya di Indramayu.
Pada insiden sebelumnya di Indramayu, Kereta Api Gajayana yang menabrak minibus menyebabkan dua perjalanan kereta di Stasiun Malang terlambat. Berbeda dengan kejadian di Jember ini, pihak pengelola kereta api segera menormalisasi keadaan sehingga operasional kereta api bisa kembali lancar.
Keselamatan di Pelintasan Kereta Api
Kecelakaan ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan di pelintasan kereta api, khususnya di daerah yang sering dilalui kendaraan. Beberapa pelintasan di wilayah Jember dan sekitarnya memang dikenal rawan kecelakaan karena minimnya penjagaan dan fasilitas pengaman.
Pihak berwenang di Jember diharapkan untuk melakukan evaluasi dan peningkatan standar keselamatan di setiap pelintasan sebidang. Edukasi kepada masyarakat juga menjadi salah satu langkah krusial agar warga bisa lebih waspada saat melintasi jalur rel.
Tanggapan dari Pihak Berwenang
Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Bapak Anwar Fadillah, menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap semua pelintasan di wilayahnya. "Kami akan memastikan bahwa semua pintu pelintasan berfungsi dengan baik dan meyakinkan warga agar selalu mengikuti aturan keselamatan," tegas Anwar.
Dia menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam melaporkan kondisi pelintasan yang membahayakan juga sangat penting. "Kami mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk melaporkan jika ada kerusakan di pintu pelintasan atau masalah lainnya agar cepat ditangani," tambahnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Perhubungan Jember berencana meningkatkan sosialisasi terhadap para pengemudi mengenai pentingnya berhenti sejenak dan memeriksa kondisi jalur sebelum melintasi pelintasan sebidang. Rambu dan tanda peringatan yang jelas akan diperbanyak terutama di wilayah yang rawan.
Dengan langkah-langkah tegas dan preventif tersebut, diharapkan kecelakaan serupa dapat dicegah di masa mendatang, menciptakan keselamatan transportasi yang lebih baik di seluruh area Jember dan sekitarnya. Keterlibatan semua pihak, baik dari warga, pemerintah, maupun penyedia layanan transportasi, menjadi kunci utama untuk menjamin keselamatan di setiap pelintasan rel kereta api.