JAKARTA – Upaya pemerintah dalam memberikan fasilitas perjalanan yang nyaman bagi masyarakat kembali diwujudkan menjelang periode liburan panjang akhir tahun.
Libur Natal dan Tahun Baru setiap tahunnya menjadi momentum meningkatnya mobilitas warga yang hendak mudik maupun berwisata ke berbagai daerah. Tahun ini, pemerintah memastikan akan kembali menghadirkan program diskon tarif tol pada sejumlah ruas jalan tol untuk mengurai kepadatan kendaraan dan mendukung kelancaran arus perjalanan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa rencana pemberian diskon tarif tol untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah mulai dibahas sejak awal Oktober. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi terhadap lonjakan volume kendaraan yang biasanya terjadi selama masa libur panjang.
Ia menjelaskan, diskon tol menjadi salah satu strategi yang dinilai efektif untuk mengendalikan arus kendaraan, khususnya pada jalan tol trans kota dan antar provinsi yang selalu padat saat momentum libur akhir tahun.
Koordinasi Pemerintah dan Pengelola Tol
Tidak hanya berfokus pada teknis pelaksanaannya, pemerintah juga memastikan agar pemberian diskon ini mempertimbangkan aspek keberlanjutan bisnis Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Dody mengungkapkan bahwa diskon tarif tol berpengaruh langsung pada pendapatan operator jalan tol. Karena itu, perlu dilakukan pembahasan menyeluruh agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Saya sudah mulai bicara dengan pemilik badan usaha jalan tol, sudah mulai awal Oktober, karena kan saya sampaikan juga dalam semua kesempatan, bahwa kalau minta tarif tol (diskon) itu, yang tergerus adalah profit and loss-nya di BUJT,” ujarnya.
Diskusi bersama BUJT akan meliputi pemetaan ruas tol yang berpotensi menerima diskon, simulasi arus kendaraan, serta pengaturan periode waktu pelaksanaan agar tujuan kelancaran mobilitas masyarakat tercapai.
Dukungan Kelancaran Arus Mudik dan Balik
Kementerian Pekerjaan Umum memastikan bahwa manfaat utama dari kebijakan diskon tarif tol ini adalah mendorong kelancaran arus mudik dan arus balik masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru. Diprediksi jumlah kendaraan pribadi akan meningkat dibandingkan hari biasa sehingga kebijakan diskon diharapkan mampu mendorong persebaran waktu perjalanan pengguna tol.
Selain itu, program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh melalui jalur darat.
Menurut Dody, begitu besaran potongan tarif yang ideal telah disepakati bersama BUJT, pihaknya akan segera menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia berharap surat tersebut dapat dikirimkan paling lambat pada akhir November mendatang untuk memberi waktu persiapan yang cukup sebelum masa puncak liburan.
“Mudah-mudahan, paling lambat, akhir-akhir November kita bisa bersurat resmi ke Menteri Koordinator Perekonomian, agar kita bisa berikan untuk menghadapi puncak Natal dan tahun baru serta mudik Lebaran,” jelasnya.
Pelaksanaan Diskon Sesuai Masa Liburan
Meski terdapat lebih dari satu momen libur besar dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah menegaskan bahwa diskon tarif tol untuk masing-masing periode akan diberlakukan secara terpisah. Dengan begitu, setiap periode liburan, baik Natal dan Tahun Baru maupun Lebaran, bisa mendapatkan pengaturan yang spesifik sesuai karakteristik arus kendaraan.
“Biasanya timing-nya beda-beda kan, Natal dan tahun baru kapan, nanti Lebaran kapan. Biasanya begitu,” tambah Dody.
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan diskon tidak hanya bergantung pada pendekatan ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan kesiapan manajemen lalu lintas yang berbeda pada setiap periode liburan besar nasional.
Harapan Kelancaran Mobilitas Masyarakat
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan pemerintah bersama BUJT, kebijakan diskon tarif tol menjadi bagian integral dari strategi pengendalian lalu lintas di momen liburan mendatang. Pemerintah mengharapkan masyarakat bisa merasakan kenyamanan lebih saat melakukan perjalanan ke kampung halaman maupun destinasi wisata favorit.
Langkah ini turut memberikan ruang bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas penentuan waktu diskon tarif tol yang dapat mempengaruhi pola perjalanan pengguna jalan tol. Selain itu, kebijakan ini juga dinilai dapat mendorong pemerataan arus kendaraan pada ruas-ruas tol strategis di Jawa maupun wilayah lainnya.
Pemerintah memastikan penyelenggaraan diskon tarif tol tidak mengurangi kualitas pelayanan, seiring dengan komitmen peningkatan fasilitas dan keamanan jalan tol menjelang musim libur panjang. Ke depan, berbagai kebijakan serupa dengan struktur yang lebih matang diharapkan mampu mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Dengan persiapan yang terus dikebut hingga akhir November, masyarakat sudah dapat menantikan pengumuman resmi mengenai besaran potongan tarif tol dan daftar ruas yang akan mendapatkan program diskon, sebagai bagian dari layanan publik yang lebih baik di periode Natal dan Tahun Baru.