Bojonegoro - Pemerintah melalui Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan hasil uji laboratorium terhadap sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah SPBU wilayah Jawa Timur memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditetapkan.
Kepastian tersebut merespons laporan masyarakat terkait dugaan gangguan mesin kendaraan setelah melakukan pengisian Pertalite. Lemigas menegaskan, pengujian laboratorium dilakukan secara menyeluruh dan hasilnya menunjukkan bahwa Pertalite dari berbagai lokasi pengambilan sampel masih sesuai standar mutu nasional.
Menanggapi hasil tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Ahad Rahedi, menyatakan bahwa temuan Lemigas sejalan dengan hasil uji internal yang dilakukan Pertamina.
“Sesuai dengan informasi yang dikeluarkan Lemigas, hasil uji menunjukkan produk Pertalite yang beredar di Jawa Timur memenuhi spesifikasi,” ujar Ahad.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah cepat bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan Lemigas. Terkait isu kontaminasi, Pertamina memberikan atensi serius untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kualitas produk bagi masyarakat.
“Pertamina Patra Niaga sudah membuka posko pengaduan di sejumlah SPBU serta melakukan pengecekan di hampir 300 SPBU di Jawa Timur,” jelas Mars Ega.
Ia menambahkan, dalam proses penyaluran BBM, Pertamina menerapkan standar operasional prosedur (SOP) ketat untuk memastikan mutu produk tetap terjaga dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
“Kami akan mengambil langkah tegas terhadap setiap pelanggaran prosedur, baik internal maupun eksternal, yang berpotensi merugikan masyarakat dan citra perusahaan,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengambilan sampel dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium Lemigas.
“Kami bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan, termasuk jika ditemukan laporan serupa di wilayah lain,” ujar Cahyo.
Pertamina memastikan tetap berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait guna menjamin distribusi energi yang aman, berkualitas, dan sesuai regulasi.