Jakarta (21/08) - Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) melalui Bidang II Investasi dan Pembiayaan Jalan, didukung oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk., menyelenggarakan Insight Talk 2025 dengan tema “Menguatkan Pilar Ekonomi Lewat Infrastruktur: Membangun Bisnis Jalan Tol Tangguh di Masa Volatilitas Perekonomian” di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC), pada 20–21 Agustus 2025.
HPJI sebagai salah satu organisasi profesi yang membidangi investasi, pengembangan serta konstruksi jalan dan jembatan di tanah air menggelar Insight Talk 2025 ini sebagai wadah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) serta sharing knowledge secara berkala dengan profesional, akademisi, dan masyarakat umum terkait pengembangan bisnis jalan tol di masa volatilitas ekonomi saat ini.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang diwakili oleh Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Ni Komang Rasminiati, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU yang diwakili oleh Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan Sonny Sulaksono Wibowo, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono, Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti, Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Yoga Tri Anggoro, Ketua HPJI Hedy Rahadian, Sekretaris Jenderal HPJI Heddy Rohandi Agah, jajaran pengurus HPJI serta para peserta yang hadir dari berbagai latar belakang.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, membuka acara dengan speech bertajuk “Peran Pengusaha Jalan Tol dalam Menghadapi Tantangan Bisnis di Masa Volatilitas Ekonomi.” Ia menegaskan pentingnya pengelolaan usaha jalan tol yang tangguh, adaptif, serta responsif terhadap perubahan situasi ekonomi global maupun domestik.
“Bisnis jalan tol adalah bisnis jangka panjang. Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, kami dituntut untuk bukan hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga mampu menyiapkan strategi yang antisipatif, sehingga jalan tol tetap menjadi tulang punggung konektivitas nasional,” ujar Rivan.
Rivan juga menekankan pentingnya kegiatan ini tidak hanya sebagai forum berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam memperkuat kompetensi profesional di bidang pengusahaan dan pengelolaan jalan tol. Menurutnya, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia merupakan fondasi penting untuk mendukung keberlanjutan industri jalan tol di Indonesia.
“Hari ini tidak hanya sekadar acara yang diisi dengan kontribusi para narasumber, tetapi juga menjadi bagian dari pembekalan sertifikasi yang sangat penting untuk peningkatan kapabilitas dan mengakselerasi kompetensi di bidang pengusahaan maupun pengelolaan jalan tol,” ucap Rivan.
Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Sekretaris BPJT Kementerian PU Ni Komang Rasminiati, yang menekankan bahwa forum ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dan pelaku usaha.
“Tema Insight Talk kali ini sangat relevan dengan tantangan pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia karena memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian, termasuk kebijakan yang berlaku serta aspek pembiayaan infrastruktur. Diskusi yang berlangsung hari ini diharapkan menjadi wadah diskusi dan kolaborasi bagi para stakeholder terkait untuk meningkatkan iklim bisnis jalan tol di masa konektivitas ekonomi saat ini,” jelas Komang.
Keynote Speech disampaikan oleh Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian dengan tema “Penguatan Pilar Ekonomi melalui Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol dan Penguatan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Jalan Indonesia.” Ia menjelaskan bahwa penguatan bisnis jalan tol tidak hanya diukur dari sisi investasi, tetapi juga harus ditopang dengan peningkatan kapasitas SDM yang mampu mengelola infrastruktur secara efisien dan berkelanjutan.
“HPJI memandang pentingnya peran SDM yang andal untuk memastikan keberlangsungan investasi jalan tol. Tanpa SDM yang adaptif dan kompeten, sulit bagi kita untuk menghadapi gejolak ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur,” tegas Hedy.
Diskusi panel hari pertama diisi oleh sejumlah pejabat Kementerian PU dan jajaran manajemen Jasa Marga. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Rachman Arief Dienaputra, memaparkan kebijakan dan skema pembiayaan jalan tol di Indonesia dengan menekankan perlunya instrumen pendanaan jangka panjang. Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, membahas kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan. Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian PU, Triono Junoasmono, menekankan peran pemerintah dalam mendorong infrastruktur berkelanjutan. Sedangkan Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, menjelaskan strategi manajemen pengoperasian jalan tol dengan fokus pada kualitas layanan dan efisiensi.
Masih di hari pertama, peserta diajak mengunjungi Jasamarga Tollroad Command Center, pusat kendali operasi jalan tol yang dilengkapi sistem pemantauan lalu lintas modern. Direktur TI PT Jasamarga Tollroad Operator, Shandy Maulana Haris, memaparkan pemanfaatan teknologi AI dalam pengoperasian jalan tol.
Hari kedua, Insight Talk berfokus pada pengembangan bisnis konsesi dan manajemen aset jalan tol. Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga, M. Agus Setiawan, membahas strategi pengembangan bisnis konsesi. Direktur Operasi PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Adhi Kristiawan, menjelaskan manajemen preservasi jalan tol. Direktur Konstruksi & Pengembangan Bisnis PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Linda Pakpahan, menyoroti optimalisasi teknologi dalam preservasi, termasuk sistem Hawkeye dan Bridge Inspection. Terakhir, Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol PT Jasamarga Related Business, Bimo Esmunantyo, membahas potensi bisnis rest area sebagai pusat layanan terpadu.
Secara keseluruhan, sesi panel memberikan wawasan komprehensif tentang bisnis jalan tol. Melalui Insight Talk 2025, para narasumber sepakat bahwa ketahanan bisnis jalan tol di tengah volatilitas ekonomi hanya dapat dicapai dengan kombinasi kebijakan pendanaan yang mendukung, strategi investasi adaptif, pemanfaatan teknologi inovatif, dan peningkatan kapasitas SDM.
HPJI bersama Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk terus berperan sebagai katalis dalam membangun ekosistem jalan tol yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan.