Danantara

Fokus Baru Danantara: Investasi Domestik

Fokus Baru Danantara: Investasi Domestik
Fokus Baru Danantara: Investasi Domestik

JAKARTA - Setelah memperoleh restu dari Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bersiap mempercepat langkah akselerasi investasi. Dengan persetujuan tersebut, perusahaan kini menegaskan komitmennya untuk memulai tahap awal investasi dengan konsentrasi pada proyek-proyek di dalam negeri.

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan P. Roeslani, menjelaskan bahwa persetujuan DPR terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 menjadi titik penting dalam perjalanan lembaga pengelola investasi ini. Ia mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri rapat dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen RI, Selasa, 19 Agustus 2025.

“Tadi kami menyampaikan kembali paparan akhir secara lebih komprehensif lagi pendalaman dari RKAP 2025 ini untuk Danantara Investment Management. Dan Alhamdulillah setelah melalui beberapa sesi sebelumnya, Alhamdulillah sudah disepakati oleh Komisi XI,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, keputusan ini memberikan landasan kuat bagi Danantara untuk segera menjalankan mandatnya sebagai pengelola investasi strategis. Tahap awal akan difokuskan pada proyek-proyek domestik yang dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat fondasi investasi nasional.

“Sehingga ke depannya kita bisa melakukan kegiatan investasi terutama di dalam negeri ini dalam rangka kita menjalankan fungsi dari Danantara investment management,” tegasnya.

Dukungan Pemerintah dan DPR

Persetujuan RKAP 2025 oleh Komisi XI DPR menjadi sinyal positif bagi Danantara untuk bergerak lebih agresif. Bukan hanya sekadar dukungan administratif, persetujuan ini juga mencerminkan kesepahaman antara legislatif, pemerintah, dan BPI Danantara dalam mengoptimalkan potensi investasi nasional.

Langkah ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menyoroti kinerja Danantara sepanjang semester pertama 2025. Ia menyebutkan bahwa realisasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) BPI Danantara telah mencapai Rp179,05 triliun.

Airlangga optimistis kinerja Danantara akan semakin meningkat di paruh kedua 2025. Ia menekankan bahwa pemerintah berharap lembaga ini bisa lebih agresif dalam menyalurkan investasi dan menyelesaikan proses konsolidasi yang masih berlangsung.

“Pak Presiden tadi berharap bahwa Danantara di semester II dan di tahun depan akan lebih terakselerasi,” jelas Airlangga dalam Konferensi Pers Nota Keuangan 2026 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak.

Prospek di Semester II 2025

Airlangga juga memberi sinyal bahwa Danantara siap menggenjot realisasi investasi pada semester II. Meskipun tidak menyebutkan angka pasti terkait target yang ingin dicapai, pemerintah menaruh keyakinan bahwa paruh kedua tahun ini akan menjadi momentum penting bagi Danantara untuk membuktikan kinerjanya.

Optimisme tersebut sejalan dengan upaya BPI Danantara mempercepat konsolidasi internal sekaligus memperluas portofolio investasi. Dengan basis keuangan yang kuat dan dukungan pemerintah, lembaga ini diyakini mampu mengoptimalkan potensi investasi domestik.

Fokus pada Proyek Domestik

Rosan menegaskan bahwa konsentrasi awal investasi akan diarahkan pada proyek-proyek di dalam negeri. Langkah ini tidak hanya untuk memperkuat basis investasi nasional, tetapi juga sekaligus menunjukkan komitmen Danantara dalam menjalankan mandatnya sebagai pengelola dana strategis yang mendukung pembangunan nasional.

Dengan memprioritaskan investasi domestik, diharapkan Danantara mampu memberikan dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor infrastruktur, dan peningkatan daya saing industri nasional. Hal ini juga sejalan dengan strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis investasi yang berkelanjutan.

Peran Strategis Danantara

Sebagai lembaga pengelola investasi yang relatif baru, Danantara memiliki peran vital dalam mempercepat pembangunan melalui pendanaan jangka panjang. Persetujuan RKAP 2025 bukan hanya bentuk legitimasi, tetapi juga tantangan bagi Danantara untuk membuktikan efektivitasnya dalam mengelola dana dan menyalurkan investasi.

Ke depan, Danantara dituntut untuk tidak hanya fokus pada besaran realisasi investasi, tetapi juga pada kualitas proyek yang dibiayai. Investasi harus diarahkan pada sektor-sektor yang memberikan nilai tambah tinggi, mendorong inovasi, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan telah disetujuinya RKAP 2025 oleh Komisi XI DPR, Danantara kini memiliki pijakan kuat untuk memacu kinerja. Tahap awal investasi akan difokuskan pada proyek-proyek di dalam negeri, sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi pembangunan dan mendukung agenda ekonomi nasional.

Dukungan pemerintah, khususnya melalui pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, memperlihatkan bahwa ekspektasi terhadap Danantara sangat tinggi. Realisasi belanja modal Rp179,05 triliun pada semester I 2025 menjadi modal berharga untuk melangkah lebih jauh di paruh kedua tahun ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index