Manchester United

Manchester United Tetap Rajai Community Shield

Manchester United Tetap Rajai Community Shield
Manchester United Tetap Rajai Community Shield

JAKARTA - Sejarah baru tercipta di panggung Community Shield 2025. Crystal Palace sukses mencatatkan namanya untuk pertama kali sebagai juara, sekaligus menambah daftar klub yang pernah meraih trofi prestisius tersebut menjadi 24 tim. Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi The Eagles, namun secara keseluruhan, rekor juara terbanyak masih dipegang oleh Manchester United yang tak tergoyahkan di puncak daftar peraih gelar.

Capaian Crystal Palace kali ini menandai tonggak penting dalam perjalanan klub. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, mereka mampu menundukkan lawan di ajang pembuka musim ini, sekaligus membawa pulang trofi yang selama ini didominasi klub-klub besar. Dengan prestasi tersebut, Crystal Palace bergabung bersama deretan tim elite maupun tim kejutan yang pernah menorehkan namanya di papan juara.

Meski demikian, jika menengok sejarah panjang Community Shield, Manchester United masih menjadi raja tak terbantahkan. Setan Merah telah mengoleksi 21 gelar, sebuah catatan yang belum bisa didekati klub mana pun. Posisi kedua ditempati Arsenal dengan 17 gelar, sementara Liverpool menyusul di urutan ketiga dengan 16 gelar.

Dominasi Manchester United di ajang ini tidak lepas dari konsistensi mereka tampil di level tertinggi sepak bola Inggris. Sejak era Sir Matt Busby, Sir Alex Ferguson, hingga manajer-manajer modern, MU selalu menjadi langganan tampil di partai pembuka ini, baik sebagai juara liga maupun pemenang Piala FA. Bahkan ketika menghadapi tim kuat seperti Arsenal, Chelsea, atau Liverpool, mereka kerap berhasil mengamankan trofi ini untuk menambah koleksi prestasi klub.

Berikut daftar lengkap peraih trofi Community Shield sepanjang sejarah:

Manchester United – 21 trofi

Arsenal – 17 trofi

Liverpool – 16 trofi

Everton – 9 trofi

Tottenham Hotspur – 7 trofi

Manchester City – 7 trofi

Chelsea – 4 trofi

Leeds United – 2 trofi

Leicester City – 2 trofi

West Bromwich Albion – 2 trofi

Burnley – 2 trofi

Newcastle United – 1 trofi

Brighton & Hove Albion – 1 trofi

Blackburn Rovers – 1 trofi

Huddersfield Town – 1 trofi

Sheffield Wednesday – 1 trofi

Sunderland – 1 trofi

Bolton Wanderers – 1 trofi

Derby County – 1 trofi

Nottingham Forest – 1 trofi

Portsmouth – 1 trofi

West Ham United – 1 trofi

Aston Villa – 1 trofi

Crystal Palace – 1 trofi

Bagi Crystal Palace, trofi ini bukan sekadar pencapaian di atas kertas, melainkan sinyal bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi. Pelatih dan para pemain pun berharap keberhasilan ini menjadi titik awal performa gemilang di kompetisi musim 2025/26.

Perjalanan panjang menuju gelar pertama mereka di Community Shield tidaklah mudah. Palace harus menghadapi tim dengan tradisi kuat di ajang ini. Namun, lewat disiplin taktik, kerja sama tim yang solid, serta penampilan individu yang menonjol, mereka berhasil mematahkan prediksi banyak pihak.

Sementara itu, bagi klub-klub besar seperti Manchester United, Arsenal, dan Liverpool, ajang ini bukan hanya soal prestise, tetapi juga kesempatan menguji kekuatan skuat menjelang kompetisi panjang Liga Inggris dan turnamen Eropa. Tak jarang, Community Shield menjadi ajang debut pemain baru yang langsung mendapat sorotan publik.

Dalam konteks sejarah, gelar Community Shield juga mencerminkan konsistensi klub dalam meraih sukses di level domestik. Untuk bisa tampil di ajang ini, sebuah tim harus memenangkan Liga Inggris, Piala FA, atau menjadi runner-up jika satu tim memenangkan keduanya. Hal inilah yang membuat daftar pemenang didominasi oleh klub-klub mapan yang secara rutin tampil di final atau menjuarai kompetisi domestik.

Meski demikian, sesekali kejutan tetap terjadi. Tim-tim yang jarang masuk papan atas pun bisa tampil mengejutkan, seperti halnya Leicester City pada era kebangkitan mereka atau Burnley yang mencatatkan namanya di daftar pemenang. Kini, Crystal Palace menjadi contoh terbaru bahwa sejarah bisa ditulis ulang oleh siapa saja yang memiliki determinasi tinggi.

Di mata suporter, Community Shield juga punya nilai emosional. Bagi penggemar setia, melihat tim kesayangan mengangkat trofi di awal musim memberikan optimisme tinggi untuk menghadapi kompetisi. Atmosfer pertandingan pun selalu semarak, dengan ribuan pendukung yang memadati stadion, membawa bendera, syal, dan yel-yel khas tim mereka.

Khusus bagi Manchester United, mempertahankan rekor 21 gelar menjadi motivasi tersendiri. Meski persaingan di era modern semakin ketat dengan munculnya kekuatan baru seperti Manchester City dan kebangkitan Arsenal, Setan Merah tetap mampu menjaga dominasinya. Bagi mereka, setiap gelar Community Shield adalah simbol eksistensi dan kebanggaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Ke depan, persaingan memperebutkan trofi ini diprediksi akan semakin seru. Klub-klub papan atas akan berusaha mengejar ketertinggalan dari MU, sementara tim-tim kejutan seperti Crystal Palace akan mencoba mempertahankan momentum. Dengan dinamika Liga Inggris yang terus berkembang, bukan tak mungkin rekor dan sejarah baru akan tercipta di musim-musim mendatang.

Untuk saat ini, meski Crystal Palace tengah berbahagia merayakan kemenangan pertama mereka, catatan sejarah tetap menunjukkan satu hal: Manchester United masih menjadi penguasa Community Shield. Gelar ke-21 mereka menjadi patokan tinggi yang menantang semua klub untuk mengejarnya — sebuah rekor yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan panjang sepak bola Inggris.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index