JAKARTA - Inisiatif pemberdayaan perempuan dan pelaku usaha disabilitas melalui teknologi semakin menunjukkan dampaknya. Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang digagas oleh DANA Indonesia dan Ant International kembali memperlihatkan bagaimana pelatihan berbasis digital mampu mengakselerasi kapasitas pelaku UMKM perempuan di seluruh penjuru Indonesia.
Acara penganugerahan bagi para pemenang dari kedua program tersebut berlangsung meriah di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, pada Kamis, 7 Agustus 2025, menandai keberhasilan ratusan peserta yang telah melewati proses pembinaan dan seleksi ketat.
Dengan mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’, SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menjadi sarana nyata dalam menjawab tantangan kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan, baik yang non-disabilitas maupun disabilitas.
Dampak Luas, Antusiasme Meningkat
Tahun ini, partisipasi dalam SisBerdaya meningkat drastis. Lebih dari 5.000 peserta dari tiga wilayah utama—Barat, Timur, dan Jabodetabek— berpartisipasi, mencatat peningkatan 176 persen dari tahun sebelumnya. DisBerdaya, program khusus untuk perempuan penyandang disabilitas, mencatat lonjakan partisipasi hingga empat kali lipat dibanding tahun 2024, dengan lebih dari 100 peserta yang aktif mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
Para peserta, yang berasal dari berbagai daerah mulai dari Sumatera hingga Papua, menjalani pelatihan hybrid dengan kurikulum komprehensif. Materi pelatihan mencakup Business Model Canvas, Digital Payment & Marketing, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung operasional bisnis sehari-hari.
Pengalaman Nyata dari Peserta
Manfaat dari pelatihan ini dirasakan langsung oleh para peserta. Salah satunya adalah Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm sekaligus pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 (Jabodetabek), yang menceritakan perubahan signifikan dalam bisnisnya setelah mengikuti program.
"Sebelum ikut SisBerdaya, saya hanya menjual produk ke tetangga sekitar, tanpa tahu cara memasarkan secara online. Selama pelatihan, saya belajar banyak hal, mulai dari digital marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik," ujar Iis.
"Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan marketplace. Bisnis saya berkembang, pesanan makin banyak, dan yang paling penting saya jadi lebih percaya diri menjalankan usaha ini. Saya ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya."
Strategi Komprehensif untuk UMKM Naik Kelas
Program ini bukan hanya pelatihan biasa. Pendekatan yang digunakan adalah pemberdayaan berbasis komunitas dan digitalisasi yang aplikatif. Para peserta tidak hanya diperkenalkan pada teknologi digital, tetapi didorong untuk menguasainya sebagai alat transformasi usaha.
Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyoroti pendekatan yang digunakan SisBerdaya dan DisBerdaya sebagai strategi yang efektif dalam menciptakan dampak nyata.
"Para pemenang hari ini tidak hanya inspiratif, tetapi juga menjadi katalis perubahan yang membuktikan bahwa perempuan pelaku usaha, termasuk dari kelompok disabilitas, memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.
35 Pemenang Terpilih, Total Hadiah Rp750 Juta
Pada puncak acara, sebanyak 35 pemenang diumumkan, terdiri dari 30 pemenang SisBerdaya dan 5 pemenang DisBerdaya. Penjurian dilakukan berdasarkan proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, dan pemanfaatan teknologi digital dalam operasional usaha.
Para pemenang berhak atas total hadiah senilai Rp750 juta untuk mendukung pengembangan usaha dan adopsi teknologi lebih lanjut.
Komitmen Jangka Panjang untuk Pemberdayaan
CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen terhadap pelaku UMKM perempuan yang selama ini berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional.
“Kita semua tahu bahwa 64 persen pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Mereka yang bekerja keras dari dalam dapur atau warung kecil di depan rumah, mencoba membantu stabilitas ekonomi keluarganya,” ucap Vince.
“Kemajuan teknologi dan kemudahan akses investasi digital sudah selayaknya menghilangkan kesenjangan ini.”
Senada dengan itu, Wilson Siahaan, Senior Director, Government Affairs and Strategic Development Ant International Indonesia, menambahkan bahwa kemitraan berkelanjutan dengan DANA menjadi wujud nyata dari komitmen mereka terhadap pengembangan talenta dan pemberdayaan ekonomi.
“Transformasi digital bukan sekadar motor penggerak ekonomi keluarga, tapi juga menumbuhkan keyakinan diri dan menciptakan peluang baru. Bersama para mitra, Ant International akan terus mendorong pertumbuhan yang inklusif bagi pelaku usaha dari berbagai skala,” ungkap Wilson.
Menjangkau Seluruh Indonesia
Tahun ini, jangkauan program diperluas ke tiga wilayah utama:
-Area I: Sumatera, Kalimantan, dan Jawa (kecuali Jakarta)
-Area II: Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, dan Papua
-Area III: Jabodetabek
Dengan latar belakang usaha yang beragam seperti kuliner, kerajinan tangan, kecantikan, pertanian, hingga teknologi, para peserta membuktikan bahwa perempuan Indonesia, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik, siap menjadi pemimpin dalam transformasi ekonomi digital.
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga simbol kemajuan dan pemberdayaan perempuan Indonesia. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis teknologi, ribuan perempuan kini melangkah lebih pasti menuju kemandirian ekonomi dan masa depan yang lebih inklusif.