Danantara

Danantara Dorong Kolaborasi Energi Panas Bumi

Danantara Dorong Kolaborasi Energi Panas Bumi
Danantara Dorong Kolaborasi Energi Panas Bumi

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat ketahanan energi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon, sinergi antar anak usaha dua raksasa energi nasional Pertamina dan PLN resmi difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), juga dikenal sebagai Danantara Indonesia. Langkah strategis ini menandai akselerasi nyata dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi, dengan harapan menjawab tantangan kebutuhan energi bersih di masa depan.

Melalui entitas pengelolanya, PT Danantara Asset Management (Persero), Danantara memainkan peran sentral dengan mempertemukan dua anak perusahaan milik PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero), yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP). Kedua entitas tersebut telah menandatangani Head of Agreements (HoA) untuk mengeksplorasi dan mengakselerasi potensi energi panas bumi di berbagai wilayah kerja.

Langkah kolaboratif ini diarahkan untuk mengembangkan proyek-proyek pembangkit baru maupun mempercepat penyelesaian proyek eksisting, dengan target utama mencapai efisiensi lebih tinggi dalam mendukung target energi nasional. Upaya ini juga mencerminkan pendekatan berbasis sinergi yang kini menjadi karakter utama dalam strategi pengelolaan energi bersih nasional.

Kerja Sama Strategis untuk Efisiensi dan Skala Besar

Kesepakatan antara PGE dan PLN IP mencakup berbagai aspek penting, mulai dari perumusan skema kerja sama yang optimal, hingga pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dimiliki masing-masing pihak. Tak hanya itu, percepatan pelaksanaan proyek akan dikawal melalui pelaksanaan studi kelayakan teknis dan komersial, serta pembentukan Tim Kerja Bersama dan Joint Committee untuk memastikan koordinasi berjalan efektif.

Salah satu poin penting dari kerja sama ini adalah rencana akselerasi terhadap 19 proyek eksisting yang memiliki total kapasitas sekitar 530 megawatt (MW). Proyek-proyek tersebut akan didorong melalui mekanisme sinergi operasional dan koordinasi lintas entitas.

Tak berhenti di situ, para pihak juga bersepakat untuk menggali potensi pengembangan tambahan, baik di wilayah yang sudah memproduksi energi maupun di area baru yang dianggap prospektif. Bila semua potensi dimaksimalkan, kapasitas proyek ini bisa mencapai 1.130 MW, dengan estimasi nilai investasi menyentuh angka US$5,4 miliar.

Skala inilah yang menjadikan kolaborasi ini sebagai salah satu inisiatif strategis terbesar dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia, sekaligus kontribusi konkret terhadap ketahanan energi nasional dan percepatan transisi menuju energi bersih.

Dukungan Penuh dari Danantara Indonesia

Menurut CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, pengembangan energi panas bumi adalah bagian dari agenda strategis nasional. Energi ini tak hanya dapat diandalkan secara jangka panjang, tapi juga berperan penting dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Melalui kolaborasi lintas BUMN yang terintegrasi, Danantara Indonesia mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemandirian energi Indonesia,” ujar Rosan.

Sebagai lembaga pengelola investasi milik negara, Danantara Indonesia mengemban mandat untuk menjadi katalisator dalam mengembangkan ekosistem energi hijau. Peran aktif Danantara dalam mempertemukan dan memfasilitasi kolaborasi antar entitas energi besar nasional ini memperkuat posisi strategisnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Komitmen Dua Raksasa Energi

Pihak Pertamina dan PLN juga menunjukkan komitmen kuat dalam kerja sama ini. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai bentuk strategi kolaboratif dalam memaksimalkan potensi wilayah kerja panas bumi yang dimiliki kedua pihak.

“Melalui kerja sama ini, kami menjajaki skema kolaboratif yang memungkinkan optimalisasi potensi wilayah kerja panas bumi secara terukur dan progresif,” kata Simon.

Sementara itu, dari sisi PLN, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan strategi jangka panjang PLN dalam memperbesar kapasitas energi bersih.

“Kerja sama ini memperkuat upaya pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik, sebagai bagian dari strategi jangka panjang kami dalam memperbesar kapasitas energi bersih,” jelas Darmawan.

Akselerasi Transisi Energi, Bukan Sekadar Target

Pengembangan energi panas bumi memiliki potensi besar dalam mendukung agenda transisi energi Indonesia. Di tengah meningkatnya kebutuhan listrik, energi panas bumi yang tergolong stabil dan ramah lingkungan menjadi alternatif yang menjanjikan. Danantara, dalam hal ini, menjadi simpul penghubung antara kebijakan energi, sektor investasi, dan BUMN pelaksana.

Langkah yang dilakukan Danantara bersama PLN IP dan PGE bukan sekadar memenuhi target nasional, tetapi juga memberikan landasan kuat bagi pembangunan energi yang lebih hijau dan efisien. Di masa mendatang, kerja sama lintas BUMN seperti ini diharapkan menjadi model yang bisa direplikasi di sektor energi terbarukan lainnya.

Dengan pendekatan terintegrasi dan visi yang selaras, kerja sama strategis ini mempertegas komitmen Indonesia dalam mengembangkan energi ramah lingkungan serta menciptakan sistem energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index