Dokter

Dokter Ingatkan Tanda Penyakit Ginjal pada Anak

Dokter Ingatkan Tanda Penyakit Ginjal pada Anak
Dokter Ingatkan Tanda Penyakit Ginjal pada Anak

JAKARTA - Penyakit ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak pun dapat mengalami gangguan pada organ vital ini. Hal tersebut ditegaskan oleh dr Reza Fahlevi, SpA(K), dokter spesialis anak sekaligus konsultan nefrologi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Ginjal memiliki peran penting dalam sistem tubuh manusia, mulai dari menyaring darah, menjaga keseimbangan cairan, hingga memicu produksi sel darah merah. Ketika fungsinya terganggu, tubuh bisa mengalami gangguan serius. Ironisnya, gangguan tersebut bisa timbul sejak usia dini.

dr Reza menyebut bahwa anak-anak umumnya terkena penyakit ginjal karena dua penyebab utama: kelainan bawaan lahir dan peradangan ginjal.

“Kalau kita lihat kebanyakan anak-anak itu terkena penyakit ginjal karena penyakit bawaan, peradangan ginjal kebanyakan,” ungkap dr Reza.

Meskipun konsumsi makanan asin tidak secara langsung menyebabkan penyakit ginjal pada anak-anak, menurut dr Reza, kebiasaan tersebut bisa membawa dampak negatif dalam jangka panjang. Asupan garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jika kondisi ini tidak dikendalikan hingga dewasa, bisa berujung pada kerusakan ginjal.

“Tekanan darah tinggi itu bisa mengganggu fungsi ginjal dalam jangka panjang, apalagi kalau dari kecil sudah terbiasa makan asin,” tambahnya.

Gejala yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Salah satu tanda awal penyakit ginjal pada anak bisa dilihat dari perubahan warna atau frekuensi buang air kecil. Hal ini bisa menjadi indikator bahwa fungsi penyaringan ginjal tidak berjalan dengan optimal. Namun, tanda-tanda ini sering kali terabaikan karena dianggap sepele atau bukan gejala penyakit serius.

Menurut dr Reza, pembengkakan di beberapa bagian tubuh juga merupakan gejala yang patut diwaspadai. Pembengkakan di area mata, kaki, dan perut bisa menjadi sinyal adanya retensi cairan akibat terganggunya fungsi ginjal.

“Itu gejala-gejala awal yang kita mesti aware atau deteksi,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa hipertensi pada anak, meskipun jarang disadari, bisa menjadi indikasi awal gangguan ginjal. Banyak orang tua menganggap tekanan darah tinggi sebagai penyakit orang dewasa, sehingga luput dari perhatian.

Ketika penyakit telah mencapai tahap kronis, gejala akan berkembang menjadi lebih serius. Anak bisa mengalami lemas, wajah pucat, hingga penurunan volume urine. Kondisi ini, jika tidak ditangani segera, bisa memicu komplikasi lain yang membahayakan keselamatan anak.

“Kalau sudah berlanjut, misalnya sudah sampai kronik, maka bisa muncul gejala lain. Misalnya anaknya sering lemas, pucat, misalnya. Kemudian pipisnya jadi berkurang,” lanjut dr Reza.

Pentingnya Deteksi Dini

dr Reza menekankan bahwa deteksi dini menjadi kunci penting dalam penanganan penyakit ginjal pada anak. Semakin cepat masalah diketahui, semakin besar kemungkinan anak bisa pulih dengan perawatan yang tepat.

Sebaliknya, penundaan dalam diagnosis bisa menyebabkan penyakit berkembang ke tahap yang lebih parah, dan pada akhirnya mengurangi tingkat keberhasilan pengobatan.

“Semakin dia terlambat terdeteksi, maka kemungkinan dia untuk sembuh akan lebih kecil dibandingkan kalau ketahuannya lebih dini,” jelasnya.

Peran Keluarga dalam Pencegahan

Untuk membantu deteksi dini, peran keluarga khususnya orang tua sangatlah penting. Orang tua perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak secara menyeluruh. Perubahan kecil dalam pola buang air kecil, nafsu makan, atau kondisi fisik anak seperti pembengkakan sebaiknya tidak diabaikan.

Selain itu, membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan sehat rendah garam, memperbanyak air putih, dan menjadwalkan pemeriksaan kesehatan secara rutin bisa menjadi langkah awal pencegahan penyakit ginjal.

Tak kalah penting, edukasi mengenai gaya hidup sehat sejak dini juga perlu diberikan kepada anak agar mereka bisa menjaga kesehatan ginjal hingga dewasa.

Pesan Penting bagi Masyarakat

Kasus penyakit ginjal pada anak memang tidak sebanyak pada orang dewasa, tetapi dampaknya bisa sangat signifikan. Oleh karena itu, perlu ada perhatian lebih dari masyarakat terhadap gejala-gejala yang sering kali terlewatkan.

Langkah sederhana seperti memperhatikan kebiasaan buang air kecil anak, menjaga asupan makanan, dan memeriksa tekanan darah secara berkala bisa membantu menghindarkan anak dari risiko yang lebih besar di masa depan.

Sebagai penutup, dr Reza kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala-gejala awal. Ia menegaskan bahwa deteksi dan penanganan dini bisa menjadi pembeda antara kondisi yang bisa dipulihkan dengan cepat dan penyakit yang berkembang menjadi kronis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index