Mainan bayi usia 3 bulan membantu mendukung tumbuh kembang si kecil yang mulai aktif dan belajar bereaksi pada sekitarnya.
Pada usia ini, biasanya bayi mulai menunjukkan kemampuan seperti mengangkat kepala tanpa bantuan, tertawa lepas, dan tersenyum saat diajak berkomunikasi.
Untuk mendorong perkembangan tersebut, penting bagi orang tua untuk memberikan rangsangan melalui mainan yang tepat.
Mainan yang dirancang khusus untuk merangsang bayi usia 3 bulan memberikan beragam manfaat penting, termasuk mendukung perkembangan motorik, sensorik, dan kognitif, serta membantu proses pertumbuhan bayi secara menyeluruh.
Meski memiliki banyak manfaat, pemilihan mainan harus disesuaikan dengan kemampuan anak pada tahap ini.
Lalu, bagaimana menentukan pilihan yang sesuai? Caranya adalah dengan terlebih dahulu memperhatikan tahap tumbuh kembang bayi sesuai dengan usianya.
Melalui pengamatan ini, orang tua akan lebih mudah memilih jenis mainan yang benar-benar cocok untuk merangsang kemampuan bayi pada periode ini.
Mainan bayi usia 3 bulan yang dipilih dengan tepat akan membantu proses belajar dan eksplorasi si kecil menjadi lebih optimal.
Tahapan Tumbuh Kembang Bayi Usia 3 Bulan
Secara garis besar, ada sejumlah kemampuan yang mulai terlihat pada anak saat usianya memasuki 3 bulan dan bisa dijadikan acuan untuk memberikan rangsangan yang tepat.
Pada usia ini, bayi biasanya mulai menunjukkan reaksi berupa senyum ketika diajak berbicara atau saat melihat hal-hal yang dianggap menarik perhatiannya.
Selain itu, bayi juga sudah mulai bisa menunjukkan rasa senangnya melalui beragam cara, seperti senyum, mengeluarkan suara, atau menggerakkan kakinya secara aktif.
Kemampuan visualnya pun mulai berkembang, ditandai dengan matanya yang dapat mengikuti gerakan suatu objek.
Pada tahap ini juga, bayi mulai bisa menegakkan kepala hingga sudut 45 derajat dengan bantuan dari kedua tangannya sebagai penopang.
Ia juga mulai mampu menangkap suara-suara di sekelilingnya dan mengenali berbagai suara yang akrab di telinganya.
Tak hanya itu, ia mulai membuat beragam suara dan menunjukkan perubahan ekspresi wajah sesuai dengan emosi yang dirasakannya, misalnya dengan menaikkan alis.
Melihat berbagai keterampilan dasar yang biasanya muncul di usia 3 bulan tersebut, orang tua disarankan untuk mulai memberi rangsangan melalui berbagai cara.
Salah satunya adalah dengan menggunakan mainan yang memang dirancang untuk memberikan stimulasi pada bayi usia 3 bulan. Lalu, jenis mainan seperti apa yang sesuai dan aman untuk digunakan oleh bayi pada usia ini?
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi mainan yang dapat digunakan serta penjelasan manfaatnya terhadap perkembangan anak.
Rekomendasi Mainan Bayi Usia 3 Bulan
Terdapat beragam jenis permainan yang dapat diberikan kepada bayi oleh orang tua. Setiap jenis permainan memiliki fungsi yang berbeda, seperti merangsang kemampuan motorik hingga mendukung perkembangan fungsi otak.
Untuk memastikan permainan yang diberikan benar-benar sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak, penting memilih mainan secara tepat.
Berikut ini merupakan beberapa pilihan mainan bayi usia 3 bulan yang bisa digunakan untuk mendukung kebutuhannya pada fase awal pertumbuhan.
1. Teether
Jenis permainan yang satu ini layak dimasukkan ke dalam daftar kebutuhan si kecil. Mengapa mainan gigit penting untuk diberikan kepada bayi usia tiga bulan?
Di tahap ini, bayi mulai senang memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut. Hal tersebut adalah bagian dari fase oral yang tergolong normal.
Fase ini akan berlangsung hingga proses pertumbuhan gigi dimulai. Berdasarkan informasi dari American Academy of Pediatrics (AAP), masa pertumbuhan gigi berlangsung dari usia 6 bulan hingga 3 tahun.
Walaupun gigi bayi umumnya baru muncul pada usia sekitar 6 bulan, namun sejak usia 3 bulan, bayi sudah mulai suka menggigit tangannya sendiri dan mengeluarkan banyak air liur.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pertumbuhan gigi sudah mulai terjadi.
Untuk membantu merangsang tumbuhnya gigi, orang tua bisa memberikan mainan khusus yang aman untuk digigit dan berbahan dasar karet.
Jenis mainan ini juga berguna untuk mengurangi ketidaknyamanan seperti rasa gatal atau nyeri pada bagian gusi. Pastikan mainan tersebut dibuat dari bahan yang tidak berbahaya dan aman digunakan bayi.
2. Play Gym
Apakah kamu pernah melihat bayi menarik-narik benda di sekitarnya seperti seprai, bantal, atau bahkan pakaianmu? Tindakan ini menjadi tanda bahwa koordinasi motorik, baik kasar maupun halus, mulai berkembang.
Salah satu permainan yang bisa mendukung perkembangan gerak dan penglihatan bayi adalah play gym.
Berdasarkan penjelasan dari Help Guide, play gym bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan motorik bayi saat ia menarik mainan yang tergantung di atasnya.
Bila dilengkapi dengan elemen yang dapat mengeluarkan bunyi, maka alat ini juga bisa merangsang pendengaran dan ekspresi anak.
Warna-warna yang mencolok pada play gym juga mampu membantu si kecil mengenali berbagai bentuk dan warna, sekaligus melatih kemampuan visualnya.
3. Mainan Gantung dengan Musik
Masih ingat mainan gantung yang bisa bersuara saat talinya ditarik? Mainan ini sangat cocok untuk bayi berusia tiga bulan karena mampu menstimulasi sistem sensorik, terutama penglihatan dan pendengaran.
Menurut laman Collaborative for Children, sistem sensorik membantu bayi memahami dan mengenali lingkungan selama proses tumbuh kembang berlangsung.
Sistem ini mencakup fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Musik yang keluar dari mainan ini sangat baik untuk merangsang pendengaran si kecil.
Sementara itu, perputaran mainan yang tergantung bisa membantu bayi belajar menggerakkan bola mata untuk mengikuti arah gerakan. Mainan ini juga mengundang bayi untuk menggerakkan tangan karena mereka akan berusaha untuk meraihnya.
4. Buku Kain
Orang tua dapat mulai mengenalkan konsep buku sejak dini, bahkan ketika bayi masih berusia 3 bulan, dengan memberikan buku berbahan kain. Ada banyak manfaat dari memberikan buku kain pada bayi di usia ini.
Berdasarkan penjelasan dari laman Raising Children, berikut beberapa manfaat membacakan buku kepada bayi:
- Menstimulasi pengenalan terhadap suara, kata-kata, bahasa, dan intonasi.
- Mengenalkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
- Merangsang daya imajinasi si kecil.
- Mendukung perkembangan otak, kemampuan berkonsentrasi, dan fokus anak.
Walaupun belum bisa membaca, bayi biasanya menyukai gambar-gambar berwarna cerah serta senang mendengarkan suara ibu saat membaca cerita.
Mengenalkan buku kain juga bisa menjadi cara untuk merangsang sensorik bayi melalui aktivitas menyentuh atau menggigit buku.
Buku adalah permainan edukatif yang mampu merangsang berbagai keterampilan, seperti kemampuan berbicara, sosial, kognitif, dan bahasa. Membacakan cerita secara rutin sangat disarankan bagi orang tua.
Pilihlah buku yang terbuat dari kain lembut (softbook) atau halaman tebal (board book) agar tahan lama dan aman untuk bayi.
Pilih buku dengan warna-warna cerah serta gambar-gambar seperti wajah manusia lengkap dengan bagian tubuhnya atau binatang, agar bayi lebih mudah mengenali objek di sekitarnya.
5. Boneka
Permainan satu ini bukan hanya cocok untuk bayi perempuan, tetapi juga bisa dinikmati bayi laki-laki. Bermain dengan boneka memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, di antaranya melatih daya imajinasi dan keterampilan sosial.
Orang tua bisa bercerita menggunakan boneka agar si kecil ikut membayangkan kisah yang sedang diceritakan, meskipun masih di usia dini.
Kamu dapat memilih boneka dalam berbagai bentuk, seperti hewan, bentuk bintang, atau tokoh kartun, sebagai teman bermain si kecil di usia 3 bulan.
6. Mainan Kerincing
Salah satu permainan yang dapat digunakan untuk merangsang perkembangan bayi usia tiga bulan adalah kerincingan.
Pilihlah jenis kerincingan yang ringan dan terbuat dari bahan lembut agar aman dimainkan oleh bayi. Permainan ini berguna untuk melatih kemampuan bayi dalam menggenggam benda.
Selain itu, kerincingan juga bermanfaat dalam memperkenalkan konsep hubungan antara aksi dan reaksi. Ketika bayi menggerakkan tangannya, mainan ini akan berbunyi, dan hal tersebut akan membuatnya merasa senang.
Mainan ini juga bisa membantu memberikan rangsangan agar bayi lebih semangat saat berlatih tengkurap.
7. Mainan Karet
Serupa dengan kerincingan, permainan berbahan karet yang mengeluarkan bunyi ketika ditekan juga bisa dijadikan alat untuk memberikan stimulasi. Mainan ini membantu bayi memahami hubungan antara tindakan yang dilakukan dengan hasil yang terjadi.
Permainan ini juga bisa melatih kekuatan genggaman tangan bayi agar cukup kuat untuk membuat mainan tersebut berbunyi.
Pastikan bentuk mainannya pas di tangan bayi dan terbuat dari bahan yang aman serta tidak memiliki bagian kecil yang bisa masuk ke mulut.
Karena bayi sudah mulai aktif menggenggam dan menggerakkan tangan, hindari memberikan mainan keras untuk menghindari risiko ia memukul dirinya sendiri.
8. Mainan dengan Cermin
Jika pernah melihat permainan bayi yang dilengkapi dengan cermin kecil, mainan seperti itu bisa digunakan untuk mendukung tumbuh kembang bayi di usia ini.
Mainan ini berguna untuk menstimulasi perkembangan kemampuan sosial dan berbahasa, serta membantu meningkatkan perhatian bayi terhadap wajahnya sendiri.
9. Activity Mat
Permainan ini berupa alas atau tikar yang dirancang dengan warna-warni menarik, aneka gambar, tekstur berbeda, dan berbagai elemen permainan sederhana.
Jenis permainan ini mendukung sesi tummy time si kecil agar menjadi lebih menyenangkan karena ia akan mendapat rangsangan dari objek-objek di sekelilingnya.
10. Mainan Pemutar Musik
Salah satu jenis permainan yang dirancang untuk menstimulasi indra pendengaran bayi adalah pemutar musik.
Mainan ini umumnya berbentuk alat musik kecil dengan beberapa tombol yang dapat ditekan dan menghasilkan suara lagu anak-anak atau irama sederhana yang menarik perhatian bayi.
Cara Meningkatkan Perkembangan Bayi selain dengan Mainan
Selain memberikan permainan yang sesuai untuk anak usia tiga bulan, orang tua juga perlu memberikan perhatian khusus terhadap setiap suara dan gerakan yang ditunjukkan oleh bayi.
Berdasarkan informasi dari Kids Health, pada usia ini bayi sudah mulai mengeluarkan suara sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Amati ekspresi wajahnya ketika sedang tersenyum, menangis, merasa takut, atau menunjukkan rasa penasaran.
Kamu bisa memberikan tanggapan seperti, “Wah, adik kelihatannya senang ya bermain bersama kakak sampai kakinya digerak-gerakkan begitu?” ketika bayi menunjukkan rasa gembira dengan berteriak.
Tanggapan kecil dari orang tua seperti ini bisa menjadi langkah awal untuk membantu mengembangkan kemampuan bicara dan cara berkomunikasi anak.
Tips Membersihkan Mainan Si Kecil agar tidak Jadi Sarang Kuman
Mengatur ruang bermain yang bersih dan aman merupakan tanggung jawab utama orang tua, khususnya ibu. Selain itu, biasanya anak memiliki banyak jenis permainan, mulai dari boneka, mobil-mobilan, robot mainan, dan lain-lain.
Sudahkah kamu memastikan bahwa seluruh permainan anak tersebut terjaga kebersihannya?
Merawat kebersihan mainan merupakan hal yang harus dilakukan secara rutin, karena benda-benda tersebut bisa menjadi tempat berkembangnya kuman tanpa disadari.
Di bawah ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membersihkan mainan anak dengan benar agar terlindungi dari bakteri serta penyebab penyakit lainnya.
1. Menyesuaikan Cara Membersihkan Berdasarkan Jenis Mainan
Sering kali mainan diletakkan di lantai, terkena air liur, bahkan dimasukkan ke dalam mulut oleh bayi. Hal ini membuat mainan mudah terkontaminasi kuman yang bisa memicu gangguan kesehatan.
Tidak hanya kuman, penyebab umum penyakit seperti pilek juga dapat menempel pada mainan. Karena mainan anak dibuat dari berbagai bahan dengan bentuk yang beragam, penting untuk membersihkannya dengan metode yang tepat sesuai dengan jenisnya.
2. Mainan dari Kain atau Boneka Berbahan Lembut
Mainan berbahan kain cenderung cepat kotor dan bisa menjadi tempat bersarangnya mikroorganisme. Beberapa boneka bisa dibersihkan dengan mesin cuci, sementara yang lain perlu dicuci dengan tangan.
Jika bisa dicuci menggunakan mesin, gunakan deterjen lembut atau yang khusus untuk pakaian bayi, dan tambahkan satu cangkir cuka untuk membantu menghilangkan bakteri.
Untuk boneka yang tidak boleh dicuci dengan mesin, bersihkan secara perlahan menggunakan tangan, deterjen ringan, dan keringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari.
3. Mainan Plastik
Mainan plastik biasanya mudah dibersihkan. Cukup gunakan sabun yang biasa dipakai untuk mencuci peralatan makan dan air hangat.
Namun, perlu berhati-hati karena beberapa mainan dengan cat berkualitas rendah dapat luntur, dan bayi cenderung memasukkan mainan ke dalam mulut.
Oleh karena itu, selain menjaga kebersihannya, penting juga memastikan mainan plastik memiliki kualitas yang aman untuk anak.
4. Permainan Berbahan Karet atau Silikon
Mainan berbahan karet cukup rentan ditempeli kuman, sehingga proses membersihkannya perlu dilakukan dengan cermat. Jangan merendam mainan ini dalam air yang sangat panas, karena berisiko meleleh.
Sebagai gantinya, gunakan campuran air dan cuka dengan perbandingan satu banding satu, rendam sebentar, lalu bilas dan keringkan.
Jika ingin menggunakan air hangat, campurkan dengan sabun dan bisa ditambah dengan sampo bayi, sabun cuci ringan, atau cairan antiseptik.
Setelah direndam selama sekitar 30 menit, bilas kembali hingga bersih dan pastikan sudah benar-benar kering.
Sebaiknya hindari penggunaan mainan secara bergantian di antara anak-anak. Berikan mainan secara individual dan pastikan hanya digunakan oleh satu anak.
Sebelum membeli mainan, cari tahu apakah mainan tersebut mudah dibersihkan atau tidak. Bila tidak bisa dicuci, sebaiknya hindari memberikan mainan jenis tersebut kepada anak.
Setelah anak selesai bermain, kumpulkan mainannya dan simpan di tempat yang aman, jauh dari jangkauan hingga sempat dibersihkan.
Menjaga mainan tetap bersih secara berkala adalah salah satu upaya terbaik untuk mencegah si kecil terpapar berbagai sumber penyakit.
Gunakan metode pembersihan yang sesuai dengan bahan mainan agar hasilnya maksimal dan benar-benar higienis.
Selain memberikan permainan yang dapat menstimulasi bayi usia tiga bulan, luangkan waktu untuk mendampinginya saat bermain.
Hal ini bukan hanya membuat orang tua bisa mengamati langsung kemajuan anak, tapi juga mempererat ikatan emosional antara ibu dan buah hati. Hal penting lain yang tak boleh diabaikan adalah pemberian air susu ibu secara konsisten.
Untuk menjaga agar produksi dan kualitas ASI tetap optimal, ibu membutuhkan tambahan asupan energi sekitar 500 kalori per hari sebagaimana tercantum dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, disertai asupan nutrisi penting lainnya.
Selain diperoleh dari makanan, ibu juga dapat melengkapinya dengan mengonsumsi susu yang mengandung 9 jenis asam amino esensial (9AAE) yang berfungsi sebagai sumber protein berkualitas tinggi yang mudah diserap tubuh.
Nutrisi ini penting untuk mendukung perkembangan otak dan tulang bayi sekaligus menjaga kesehatan ibu selama menyusui.
Selain itu, susu untuk ibu menyusui sebaiknya juga dilengkapi dengan 9 zat gizi penting lainnya, seperti: tinggi kandungan asam folat, omega-3 (ALA)/DHA, omega-6 (LA), zat besi, serat pangan inulin, vitamin C, protein, kalsium, serta seng.
Semua nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kecukupan gizi ibu selama masa menyusui.
Sebagai penutup, pastikan selalu memilih dan merawat mainan bayi usia 3 bulan dengan tepat agar tumbuh kembang si kecil berjalan optimal dan tetap aman setiap saat.