Penerbangan

Penerbangan Perdana Pesawat Besar Tiba di Nabire

Penerbangan Perdana Pesawat Besar Tiba di Nabire
Penerbangan Perdana Pesawat Besar Tiba di Nabire

JAKARTA - Langkah baru dalam dunia transportasi udara kembali tercatat di wilayah timur Indonesia. Bandara Douw Aturure, Nabire, kini resmi melayani penerbangan reguler pesawat berbadan lebar Airbus A320. Kehadiran pesawat ini bukan sekadar operasional harian, tetapi menjadi simbol pertumbuhan Papua Tengah dalam konektivitas dan pemenuhan kebutuhan akses masyarakat.

Kamis pagi, 17 Juli 2025, menjadi hari bersejarah bagi Provinsi Papua Tengah. Pesawat Airbus A320 seri 200 milik Batik Air—maskapai bagian dari Lion Air Group—melakukan pendaratan perdananya di Bandara Douw Aturure. Gubernur Papua Tengah, Meki F. Nawipa, menyambut langsung kedatangan pesawat tersebut dan menyampaikan pesan penting dari momentum ini.

“Penerbangan ini bersejarah karena baru pertama kali dan menandakan bahwa Nabire khususnya dan Papua Tengah umumnya menjadi tujuan utama masyarakat dalam pemenuhan transportasi udara dari dan ke Nabire. Disamping menambah konektivitas tol udara,” ucap Meki Nawipa dalam sambutannya.

Menurutnya, keberadaan Batik Air di rute Nabire bukan hanya tentang bertambahnya pilihan maskapai bagi masyarakat. Lebih dari itu, hal ini merupakan lompatan besar dalam membangun aksesibilitas dan mempercepat pembangunan wilayah, termasuk memperluas interkoneksi antarprovinsi di kawasan timur Indonesia.

Kapasitas besar yang ditawarkan Airbus A320 sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Nabire dan sekitarnya. Pesawat ini mampu mengangkut hingga 156 penumpang, dengan konfigurasi kabin 12 kursi bisnis dan 140 kursi ekonomi. Operasi awal Batik Air melayani dua rute utama: Jakarta – Makassar – Nabire dan Jakarta – Makassar – Timika – Nabire. Kedua rute tersebut bersifat pulang-pergi.

Langkah ini diharapkan menjadi awal dari perluasan konektivitas ke wilayah lain. Gubernur Meki Nawipa pun mengusulkan adanya rute langsung dari Makassar ke Nabire tanpa transit tambahan. Ia berharap Kementerian Perhubungan dapat merealisasikan usulan ini dalam waktu dekat, mengingat peran strategis Makassar sebagai hub utama kawasan Indonesia Timur.

Batik Air menegaskan komitmennya terhadap pembangunan konektivitas nasional. Hal tersebut ditegaskan oleh Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, CEO Batik Air. Menurutnya, maskapai yang ia pimpin tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan penerbangan komersial, tetapi juga mitra dalam pembangunan wilayah.

“Kehadiran Batik Air di Nabire memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat Papua Tengah dan mendukung pembangunan serta peningkatan ekonomi, sosial serta politik di bawah kepemimpinan gubernur Meki Nawipa,” ujarnya.

Capt. Daniel menambahkan bahwa ekspansi ke Nabire merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Batik Air mengedepankan tiga pilar dalam pengembangan usahanya: pertumbuhan berkelanjutan, efisiensi operasional, dan pelayanan prima. Armada modern seperti Airbus A320 menjadi bagian penting dari penguatan layanan di berbagai wilayah, termasuk kawasan timur Indonesia.

Batik Air yang dikenal sebagai maskapai premium dari Lion Air Group, selama ini telah mengembangkan jaringan penerbangan luas dari Sabang hingga Merauke. Dengan tambahan rute ke Nabire, maskapai ini menambah pilihan transportasi udara yang selama ini masih terbatas di sejumlah wilayah Papua.

Gubernur Meki Nawipa menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat Batik Air dalam merespons kebutuhan masyarakat Papua Tengah. Ia menilai kehadiran maskapai ini bukan hanya membawa dampak ekonomi tetapi juga sosial. Aksesibilitas yang lebih baik, menurut Nawipa, akan membuka lebih banyak peluang investasi, pendidikan, dan mobilitas barang maupun orang.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah sendiri menaruh perhatian besar terhadap infrastruktur transportasi udara. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi di wilayah ini, kebutuhan akan transportasi yang cepat dan aman menjadi mutlak. Pendaratan pesawat Airbus A320 di Nabire menjadi simbol kesiapan daerah menyambut babak baru dalam konektivitas domestik.

Ke depannya, diharapkan lebih banyak maskapai yang menyusul langkah Batik Air. Infrastruktur Bandara Douw Aturure dinilai sudah layak untuk menerima pesawat berbadan lebar, dan penambahan rute langsung ke kota-kota besar seperti Makassar atau bahkan Surabaya dinilai akan mempercepat pengembangan ekonomi kawasan.

Dengan momentum ini, Papua Tengah mulai mencatatkan dirinya sebagai salah satu titik penting dalam jalur penerbangan nasional. Tidak lagi dipandang sebagai daerah terluar dengan keterbatasan akses, tetapi kini tampil sebagai destinasi strategis yang layak diperhitungkan dalam pengembangan transportasi udara Indonesia.

Program konektivitas yang kini digagas oleh pemerintah daerah dan mitra swasta seperti Batik Air bisa menjadi contoh kolaborasi efektif dalam membangun wilayah yang sebelumnya kurang terlayani. Dengan akses yang lebih terbuka, peluang pertumbuhan Papua Tengah akan semakin besar, seiring dengan meningkatnya pergerakan manusia dan barang dari dan ke wilayah ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index