Film

Film Siccin 8 Segera Tayang di Indonesia

Film Siccin 8 Segera Tayang di Indonesia
Film Siccin 8 Segera Tayang di Indonesia

JAKARTA - Gelombang film horor terus mewarnai bioskop Indonesia, tetapi kehadiran film dari luar negeri dengan latar dan nuansa berbeda tentu memberi warna tersendiri. Kali ini, penggemar genre horor bersiap menyambut kehadiran film Siccin 8, lanjutan dari waralaba horor populer asal Turki. Film ini tak hanya menyuguhkan kisah menegangkan, tetapi juga membawa sentuhan emosional dan budaya yang terasa dekat bagi penonton Indonesia.

Disutradarai dan ditulis oleh Alper Mestçi, Siccin 8 sudah lebih dulu dirilis di negara asalnya pada Juni 2025 dan akan mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada September mendatang. Distribusinya di Indonesia ditangani oleh rumah produksi Soraya Intercine Films, yang kini menjadi pemegang lisensi resmi untuk waralaba ini di Tanah Air.

Film Siccin 8 dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris Turki seperti Fatih Gülnar, Melike Balç?k, Gönül Ürer, Hatice Erkin, Masal Aksel, Mana Alkoy, Fahrettin Avci, Ece Baykal, dan O?uz Okul. Nama-nama ini memang belum terlalu dikenal luas di Indonesia, namun kualitas akting mereka telah banyak mendapat perhatian di negara asal.

Kisah dalam Siccin 8 menggambarkan konflik keluarga yang dibumbui elemen supranatural. Tokoh utama, Fatih, tinggal bersama istri dan anak-anaknya di rumah ibunya yang telah lanjut usia, Gönül. Suasana rumah yang semula damai berubah drastis saat tekanan dari sang istri, Berna, membuat mereka memutuskan untuk mengirim Gönül ke panti jompo.

Namun, keputusan ini justru memicu rentetan kejadian menyeramkan. Fenomena tak masuk akal mulai terjadi, mengubah rumah tersebut menjadi sarang teror. Fatih pun dihantui rasa bersalah, hingga akhirnya memutuskan untuk membawa ibunya kembali ke rumah. Sayangnya, Gönül yang kembali bukanlah sosok yang sama seperti sebelumnya.

Rahasia lama yang selama ini terkubur pelan-pelan terungkap. Sebuah kenyataan berdarah muncul ke permukaan, menghadirkan teror psikologis yang tak hanya menyentuh sisi horor, tetapi juga emosional.

Menurut Sunil Soraya, produser dari Soraya Intercine Films, kehadiran Siccin 8 bukan sekadar membawa film impor ke layar Indonesia. Dalam keterangannya pada Rabu, 16 Juli 2025, ia menyebut bahwa film ini memiliki kedekatan secara budaya dengan masyarakat Indonesia.

“Soraya Intercine Films selalu percaya dengan kekuatan cerita dan pendekatan berbeda dari sebuah karya yang segar. Kami melihat Siccin adalah karya horor dari Turki yang memiliki relevansi dengan masyarakat Indonesia, baik secara budaya maupun isunya,” ujar Sunil Soraya.

Hal ini sekaligus menandai langkah strategis Soraya Intercine Films yang kini secara resmi memegang lisensi hak adaptasi film Siccin. Tak berhenti pada penayangan Siccin 8 versi orisinal, rumah produksi ini juga tengah mempersiapkan remake Siccin 2 untuk pasar film horor lokal.

“Dengan lisensi hak adaptasi film Siccin kini secara resmi dimiliki Soraya Intercine Films, saat ini remake Siccin 2 sedang dalam proses. Semoga ini akan menjadi persembahan horor yang baru dan menyegarkan untuk perfilman Indonesia,” lanjut Sunil Soraya.

Langkah Soraya ini patut diperhitungkan di tengah maraknya film horor lokal yang saat ini tengah mengisi layar bioskop. Siccin hadir sebagai alternatif dengan cita rasa berbeda, namun tetap menggugah ketakutan dan kepekaan emosional penonton Indonesia. Unsur keluarga, rasa bersalah, trauma masa lalu, dan pertarungan batin menjadi jalinan kuat dalam cerita—elemen yang sudah sangat akrab dengan penonton Tanah Air.

Dengan pendekatan horor yang memadukan unsur mistik dan budaya Islam, Siccin memiliki keunikan tersendiri dibanding horor Barat. Hal inilah yang membuatnya mampu menarik perhatian penonton di luar Turki, termasuk Indonesia. Bukan hanya menakut-nakuti dengan efek visual, film ini juga menggali psikologi karakter secara mendalam.

Seri Siccin sendiri telah menjadi salah satu waralaba horor tersukses di Turki, dengan penggemar setia yang terus mengikuti dari satu seri ke seri berikutnya. Kehadiran Siccin 8 di Indonesia membuka peluang bagi publik untuk lebih mengenal genre horor dari negara-negara lain yang selama ini kurang mendapat sorotan.

Di sisi lain, keputusan Soraya untuk memegang lisensi resmi adaptasi Siccin menandakan meningkatnya minat industri film Indonesia terhadap kisah-kisah luar negeri yang punya kedekatan nilai lokal. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa industri perfilman nasional semakin terbuka terhadap kolaborasi lintas negara.

Dengan premis cerita yang kuat, penyutradaraan yang solid, serta kedalaman karakter yang emosional, Siccin 8 tampaknya siap meninggalkan kesan mendalam di hati para penonton Indonesia. Apakah film ini akan sukses seperti pendahulunya? Semuanya akan terjawab saat film ini mulai tayang September 2025 nanti.

Bagi pencinta horor sejati, Siccin 8 bukan hanya sekadar tontonan, tapi pengalaman menegangkan yang menjanjikan mimpi buruk yang tak mudah dilupakan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index