JAKARTA - Meski era digital terus berkembang pesat, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tetap yakin bahwa kartu kredit masih menjadi salah satu pilihan utama dalam transaksi pembayaran. Di tengah maraknya pembayaran digital, segmen alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) menunjukkan tren positif, terutama kartu kredit.
Hal ini terlihat dari data terbaru yang dirilis Bank Indonesia (BI), yang menyebutkan jumlah kartu kredit yang beredar per April 2025 telah mencapai 18,68 juta kartu. Fakta tersebut memperkuat optimisme BNI dalam membidik pertumbuhan bisnis kartu kredit sepanjang tahun ini.
General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, Grace Situmeang, menyatakan bahwa kartu kredit memiliki ruang tumbuh yang masih luas, terutama karena sebagian besar penggunanya masih berasal dari kalangan kelas menengah. Selain itu, tren konsumsi masyarakat juga menunjukkan masih tingginya minat terhadap metode pembayaran non-tunai menggunakan kartu kredit.
- Baca Juga Penguatan Bursa Asia Dongkrak IHSG
“Seiring dengan pengembangan produk dan fitur kartu kredit, di tahun 2025 ini BNI menargetkan pertumbuhan kartu kredit minimal 5%,” ungkap Grace.
Lebih lanjut, BNI memasang target pengguna kartu kredit hingga akhir tahun dapat mencapai angka 1,7 juta pengguna. Dari sisi transaksi, baik volume maupun nilai transaksi ditargetkan mampu tumbuh di atas 4%, sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja masyarakat dan optimalisasi fitur yang ditawarkan oleh BNI.
Performa bisnis kartu kredit BNI sejauh ini masih mencatatkan tren positif. Berdasarkan data kinerja kuartal I-2025, total pembiayaan kartu kredit yang disalurkan BNI tercatat sebesar Rp 14,9 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pembiayaan kartu kredit saat itu berada di angka Rp 14,2 triliun.
Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa kendati masyarakat semakin nyaman menggunakan pembayaran digital seperti QRIS atau e-wallet, segmen kartu kredit masih tetap diminati. Salah satu alasannya adalah fleksibilitas fitur yang disediakan serta adanya benefit tambahan seperti promo dan fasilitas cicilan.
Grace menuturkan, BNI terus berinovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kartu kredit BNI kini semakin terintegrasi dengan teknologi digital untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, tanpa mengesampingkan aspek keamanan.
“Kami menghadirkan notifikasi transaksi secara otomatis, fitur contactless, serta 3D secure. Semua fitur tersebut dirancang untuk mendukung kebutuhan transaksi yang aman, cepat, dan nyaman bagi nasabah,” tutur Grace.
Selain itu, BNI juga memperluas layanan melalui aplikasi Wondr, sebuah platform digital yang memudahkan nasabah dalam mengakses berbagai layanan terkait kartu kredit. Melalui Wondr, nasabah dapat melakukan berbagai aktivitas seperti pengajuan kartu kredit, aktivasi, penggantian PIN, blokir dan buka blokir kartu, serta mengajukan fasilitas cicilan dan dana tunai dengan lebih praktis.
“Fasilitas installment (cicilan) dan dana tunai kini bisa diajukan dengan lebih cepat dan mudah lewat super apps Wondr. Kami juga mendorong pengajuan kartu kredit secara digital yang lebih simpel bagi masyarakat,” tambah Grace.
Dengan sederet kemudahan tersebut, BNI berharap dapat menjangkau lebih banyak pengguna baru, khususnya dari kalangan muda yang akrab dengan teknologi digital. Sementara untuk pengguna lama, berbagai program loyalitas dan promo cashback juga dihadirkan guna mempertahankan tingkat penggunaan kartu kredit.
Sebagai salah satu pemain besar di industri perbankan nasional, BNI melihat peran kartu kredit tetap signifikan, terutama dalam mendukung gaya hidup modern masyarakat urban. Meski transaksi non-kartu seperti QRIS berkembang, kartu kredit dinilai tetap memberikan keuntungan tambahan seperti fleksibilitas pembayaran, rewards point, serta promo spesifik yang tidak bisa ditemukan di metode pembayaran lain.
Grace optimistis bahwa target yang ditetapkan untuk 2025 dapat tercapai. Dengan perpaduan fitur inovatif, layanan digital, serta peningkatan kenyamanan bagi nasabah, BNI yakin bisnis kartu kredit tetap akan bertumbuh secara stabil.
“Fokus kami adalah menjawab kebutuhan masyarakat modern yang menginginkan kecepatan dan keamanan dalam bertransaksi, tanpa kehilangan akses ke berbagai keuntungan yang hanya dimiliki kartu kredit. Dengan strategi tersebut, kami percaya pertumbuhan bisnis kartu kredit BNI akan terus positif,” tutup Grace.
Langkah BNI dalam mempertahankan daya saing bisnis kartu kredit ini juga turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem pembayaran di Indonesia. Meskipun tren digitalisasi berlangsung cepat, keberadaan kartu kredit tetap menjadi salah satu solusi transaksi yang relevan bagi banyak kalangan.
Dengan target ambisius mencapai 1,7 juta pengguna kartu kredit hingga akhir tahun, BNI semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perbankan terkemuka dalam layanan kartu kredit di Tanah Air.