Manfaat kacang hijau sangat beragam karena kandungan nutrisinya yang kaya dan seimbang.
Tanaman ini bisa tumbuh di banyak daerah di Indonesia dan telah lama dijadikan bagian dari pola makan masyarakat.
Biji kacang hijau memiliki kandungan gizi yang baik seperti protein nabati, antioksidan, kadar lemak jenuh yang rendah, serta sedikit kandungan sodium. Kombinasi kandungan tersebut menjadikannya pilihan yang menyehatkan untuk dikonsumsi.
Salah satu keuntungan mengonsumsi kacang hijau secara rutin adalah membantu menjaga berat badan tetap stabil. Selain itu, kacang hijau juga memiliki potensi dalam menurunkan risiko penyakit serius seperti gangguan jantung.
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan secara umum, kacang hijau juga memberikan pengaruh positif bagi ibu hamil dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Oleh karena itu, manfaat kacang hijau penting untuk diketahui sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Kandungan Gizi Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau, yang secara ilmiah dikenal sebagai Vigna radiata, merupakan salah satu jenis palawija yang banyak dibudidayakan di wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Di negara ini, kacang hijau menjadi tanaman legum pangan terpenting ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian dari tanaman ini yang paling bernilai secara ekonomi adalah bijinya.
Biji kacang hijau biasanya direbus hingga empuk untuk diolah menjadi bubur atau dikonsumsi secara langsung.
Selain itu, biji yang sudah matang seringkali digiling halus dan dimanfaatkan sebagai bahan isian berbagai jenis makanan ringan, seperti onde-onde, bakpau, hingga gandas turi.
Tidak hanya bijinya yang dimanfaatkan, tunas dari biji kacang hijau yang tumbuh menjadi kecambah juga sering dijadikan sayuran, terutama di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, dan dikenal dengan sebutan tauge.
Biji kacang hijau juga dapat diolah menjadi tepung, yang di pasaran dikenal dengan nama tepung hunkwe.
Tepung ini kerap digunakan dalam pembuatan berbagai jenis kue karena kemampuannya menghasilkan tekstur kenyal. Selain itu, tepung tersebut juga bisa diolah menjadi mie soun.
Dari segi kandungan gizi, kacang hijau tergolong kaya protein dan mengandung lemak sehat berupa asam lemak tak jenuh.
Tak hanya itu, tanaman ini juga mengandung mineral penting seperti kalsium dan fosfor, serta berbagai nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara rutin.
Mengacu pada informasi dari situs alodokter.com, berikut ini adalah berbagai kandungan nutrisi dalam kacang hijau:
- Kalsium
- Zat besi
- Kalium
- Fosfor
- Magnesium
- Vitamin A, B, C, K, E, dan folat
- Mangan
- Selenium
Beragam nutrisi tersebut memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak-anak.
Namun, kenyataannya anak-anak sering kali cenderung selektif terhadap makanan, sehingga asupan nutrisi harian mereka belum tentu tercukupi dengan baik.
Manfaat Kacang Hijau untuk Ibu Hamil dan Janin
Dalam jurnal ilmiah berjudul Food Science and Human Wellness, disebutkan bahwa kacang hijau mengandung berbagai nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, dan tiamin.
Ketiga nutrisi ini termasuk jenis vitamin yang sangat diperlukan oleh perempuan yang sedang menjalani masa kehamilan.
Selama kehamilan, ibu dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan bergizi demi mendukung kesehatan dirinya dan janin yang sedang tumbuh.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan saja, tetapi mengonsumsi berbagai sumber nutrisi agar kebutuhan gizi janin terpenuhi secara optimal.
Salah satu bahan makanan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut adalah kacang hijau. Manfaat kacang hijau tidak hanya dirasakan oleh ibu hamil, tetapi juga berdampak positif terhadap perkembangan janin.
Berikut ini adalah beberapa manfaatnya, sebagaimana dijelaskan melalui sumber orami.co.id.
1. Mendukung Pertumbuhan Janin
Bukan hanya kacang hijau, berbagai jenis kacang lainnya juga memberikan manfaat positif bagi perkembangan janin.
Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Food Chemistry, diketahui bahwa kacang hijau termasuk dalam kelompok sumber protein nabati yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Kacang ini mengandung banyak asam amino esensial seperti leusin, lisin, isoleusin, valin, arginin, fenilalanin, dan lainnya. Mengonsumsi makanan dengan kandungan tersebut sangat penting, terutama bagi perempuan yang sedang mengandung.
Hal ini disebabkan karena tubuh manusia tidak dapat memproduksi asam amino esensial secara alami, sehingga asupan dari makanan sangat diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Di samping itu, selama masa kehamilan, kebutuhan tubuh terhadap protein akan meningkat secara signifikan, yang tentunya juga harus diimbangi dengan zat gizi lainnya untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.
2. Menstabilkan Tekanan Darah
Selain berperan dalam mendukung perkembangan janin, kacang hijau juga memberikan dampak positif bagi ibu hamil, salah satunya adalah membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Circulation, disebutkan bahwa kacang hijau memiliki potensi menurunkan tekanan darah berkat kandungan nutrisi seperti magnesium, kalium, dan serat.
Ketiga nutrisi tersebut terbukti berkontribusi dalam menurunkan kemungkinan terjadinya hipertensi.
Tak hanya itu, kandungan serat yang cukup tinggi dalam kacang hijau juga bermanfaat untuk mencegah gangguan pencernaan, seperti sembelit, yang sering kali dialami oleh ibu hamil selama masa kehamilan.
3. Sumber Penting Folat Selama Kehamilan
Selama menjalani masa kehamilan, ibu disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung folat dalam jumlah tinggi. Zat ini memiliki peranan penting dalam menunjang pertumbuhan dan pembentukan janin di dalam kandungan.
Menurut hasil riset yang diterbitkan oleh Reviews in Obstetrics & Gynecology, kekurangan asupan folat pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat pada bayi yang sedang berkembang.
Salah satu bahan pangan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut adalah kacang hijau. Tanaman ini memiliki kadar folat dan zat besi yang tinggi, dua unsur yang sangat dibutuhkan selama kehamilan.
Namun, bila dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti bubur kacang hijau, ibu hamil perlu memperhatikan takaran pemanis yang ditambahkan.
Penggunaan gula yang berlebihan dalam makanan bisa berdampak pada kondisi janin maupun kesehatan ibu itu sendiri.
Maka dari itu, penting bagi calon ibu untuk mengatur asupan manis dalam menu hariannya dan tetap menjaga keseimbangan kandungan gizi dalam setiap hidangan.
Salah satu cara agar asupan nutrisi dapat dikendalikan dengan lebih baik adalah dengan memasak sendiri di rumah, sehingga bahan dan jumlah nutrisi yang digunakan bisa dipastikan sesuai kebutuhan.
4. Mendukung Pertumbuhan Otak Janin
Selain kaya akan folat, kacang hijau juga mengandung vitamin B1 dan tiamin yang berguna untuk menunjang pembentukan otak bayi.
Zat tiamin berfungsi dalam mengolah karbohidrat menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh, terutama bagi ibu hamil.
Kebutuhan akan tiamin tidak boleh diabaikan selama kehamilan karena nutrisi ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saraf, otot, serta jantung ibu.
Lebih dari itu, vitamin ini juga sangat dibutuhkan untuk membantu proses perkembangan otak bayi secara optimal selama masa dalam kandungan, dan bahkan setelah bayi dilahirkan.
5. Membantu Produksi Sel Darah Merah Selama Masa Kehamilan
Tanaman ini memiliki banyak kegunaan, khususnya bagi ibu yang sedang mengandung, karena mengandung zat penting seperti vitamin B9 atau asam folat. Zat gizi tersebut memiliki peran dalam membantu tubuh membentuk sel darah merah yang baru.
Oleh sebab itu, wanita yang tengah menantikan kelahiran buah hati sangat dianjurkan untuk mulai mengonsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi sejak masa perencanaan kehamilan.
Jika tubuh ibu kekurangan asam folat saat masa kehamilan berlangsung, risiko terjadinya gangguan pembentukan tabung saraf pada janin bisa meningkat.
Maka dari itu, menjaga asupan folat tetap memadai, baik sebelum maupun selama mengandung, sangatlah penting untuk mendukung kesehatan janin.
6. Mengurangi Risiko Persalinan Sebelum Waktunya
Selain kandungan folat, kebutuhan zat besi pada ibu juga meningkat, khususnya ketika memasuki trimester kedua hingga akhir kehamilan. Zat besi diperlukan untuk mendukung pembentukan dan fungsi plasenta serta perkembangan janin.
Jika ibu mengalami kekurangan zat besi, maka kemungkinan bayi lahir dengan bobot tubuh rendah, lahir sebelum waktunya, bahkan risiko kematian bayi saat atau setelah lahir bisa meningkat.
Selama kehamilan, wanita disarankan untuk mendapatkan sekitar 25 miligram zat besi setiap hari demi menjaga proses pertumbuhan bayi berjalan optimal.
7. Mengurangi Risiko Cacat Bawaan pada Bayi
Dalam masa kehamilan, kandungan folat yang terdapat dalam kacang hijau dianggap sangat penting karena dapat mencegah kelainan bawaan pada bayi.
Zat ini sering disebut sebagai salah satu nutrisi penting untuk mendukung perkembangan janin secara menyeluruh.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asupan folat secara cukup sebelum kehamilan dapat membantu menurunkan risiko kelainan seperti spina bifida, anencephaly, serta encephalocele yang berkaitan dengan pembentukan otak dan sumsum tulang belakang.
Rekomendasi umum menyarankan agar wanita mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari, terutama sebelum dan selama proses kehamilan berlangsung, guna mencegah gangguan perkembangan saraf pada bayi.
8. Membantu Mengurangi Risiko Celiac pada Anak
Celiac merupakan gangguan autoimun yang dipicu oleh konsumsi gluten, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten dan justru merusak lapisan usus halus.
Pada ibu hamil yang mengalami kondisi ini, tubuhnya akan mengalami hambatan dalam menyerap berbagai zat gizi penting seperti vitamin dan mineral yang seharusnya dibutuhkan untuk menunjang kesehatan.
Gangguan penyerapan nutrisi tersebut dapat berdampak negatif terhadap perkembangan janin karena kebutuhan gizi yang diperlukan tidak terpenuhi secara optimal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara konsumsi makanan berserat tinggi oleh ibu hamil dengan menurunnya kemungkinan bayi mengalami gangguan autoimun seperti celiac.
Mengonsumsi kacang hijau selama kehamilan dapat menjadi salah satu langkah sederhana yang turut mendukung pencegahan terhadap risiko penyakit tersebut pada anak di kemudian hari.
Manfaat dari Kacang Hijau untuk Kesehatan Tubuh
Tak hanya bermanfaat bagi perempuan yang sedang mengandung dan perkembangan janin, kacang hijau juga membawa dampak positif bagi kesehatan pria dan wanita secara umum. Berikut beberapa keuntungan kesehatannya bagi tubuh:
1. Membantu Mengurangi Risiko Anemia
Agar tubuh mampu menjalankan fungsinya dengan baik, dibutuhkan asupan zat besi yang cukup untuk mendukung produksi sel darah merah, yang kemudian akan bertugas mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Ketika kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, kondisi ini bisa memicu anemia yang biasanya ditandai dengan gejala seperti tubuh lemas, sering merasa pusing, dan mudah lelah.
Jika tidak segera ditangani, anemia bisa memengaruhi produktivitas harian dan mengganggu aktivitas.
Menjadikan kacang hijau sebagai salah satu sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan bisa membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi ini, terutama jika dikonsumsi secara rutin.
2. Membantu Mencegah Masalah Sembelit
Tingginya kandungan serat dalam kacang hijau sangat berguna dalam meningkatkan fungsi sistem pencernaan. Serat ini membantu melancarkan buang air besar dan mencegah gangguan seperti sembelit.
Tak hanya itu, serat juga berperan dalam membersihkan saluran pencernaan dari zat-zat berbahaya dan mempercepat proses pengeluaran sisa metabolisme dari tubuh, sehingga sistem detoksifikasi tubuh berjalan lebih optimal.
3. Menjaga Kekuatan Tulang
Kandungan mineral seperti kalsium yang terdapat dalam kacang hijau memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang. Asupan ini dibutuhkan sejak usia muda untuk membangun tulang yang kuat dan mencegah keropos seiring pertambahan usia.
Pada ibu hamil, tulang yang kokoh sangat penting untuk menahan beban tambahan selama masa kehamilan. Di sisi lain, bagi lansia, mencukupi kebutuhan kalsium dapat membantu menghindarkan dari risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.
4. Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Serius
Menurut data dari U.S. National Library of Medicine, kandungan dalam kacang hijau mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, asam sinamat, dan asam fenolik yang berfungsi melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas sendiri merupakan molekul tidak stabil yang bila jumlahnya berlebihan dalam tubuh dapat menimbulkan efek merugikan pada sel-sel tubuh, memicu peradangan, serta meningkatkan risiko penyakit serius seperti gangguan jantung, kanker, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Melalui sejumlah penelitian di laboratorium, terbukti bahwa kandungan antioksidan dalam kacang hijau mampu memberikan perlindungan terhadap sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, termasuk yang berkaitan dengan perkembangan sel kanker di area perut dan paru-paru.
5. Membantu Mencegah Gangguan Suasana Hati
Selain mendukung kesehatan fisik, kacang hijau juga turut berkontribusi dalam menjaga kestabilan mental, terutama bagi perempuan yang sedang hamil.
Salah satu tantangan yang kerap dialami selama masa kehamilan adalah naik turunnya suasana hati, yang dipengaruhi oleh fluktuasi hormon tubuh.
Salah satu kandungan penting dalam kacang hijau adalah folat, yang berperan penting dalam mengatur kadar homosistein dalam tubuh.
Jika kadar homosistein terlalu tinggi, aliran nutrisi dan oksigen menuju otak bisa terganggu, yang berpotensi memicu perubahan emosi yang ekstrem atau bahkan gejala depresi.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan folat, seperti kacang hijau, dapat membantu menjaga keseimbangan ini, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya depresi, khususnya pada ibu hamil.
Sebagai penutup, menjaga pola makan sehat dengan rutin mengonsumsi sumber nabati seperti manfaat kacang hijau bisa membantu tubuh tetap bertenaga dan bebas dari risiko penyakit.