Wisata

Wisata Gunung Kelud: Keindahan Alam dan Sejarah Jawa Timur

Wisata Gunung Kelud: Keindahan Alam dan Sejarah Jawa Timur
Wisata Gunung Kelud: Keindahan Alam dan Sejarah Jawa Timur

JAKARTA - Bagi para pencinta alam dan petualang, mendaki gunung tak sekadar soal menaklukkan puncak, melainkan juga merasakan ketenangan, keindahan alam, serta memahami kisah di balik setiap lembah dan batu. Salah satu destinasi favorit di Pulau Jawa yang menyimpan perpaduan apik antara keindahan alam dan nilai sejarah adalah Gunung Kelud di Jawa Timur. Terletak di perbatasan tiga kabupaten—Kediri, Blitar, dan Malang—gunung aktif ini menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda bagi setiap pengunjungnya.

Dengan ketinggian sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut, Gunung Kelud dikenal sebagai gunung api aktif yang beberapa kali menunjukkan letusan dahsyat. Letusan terakhir yang paling dikenal terjadi pada 2014, menjadi sorotan nasional karena dampaknya yang signifikan. Meski demikian, kawasan wisata Gunung Kelud kini sudah kembali dibuka dan menjadi magnet bagi wisatawan, baik pendaki pemula maupun pengunjung umum yang ingin menikmati panorama alam dan kesejukan udara pegunungan.

Salah satu keunggulan Gunung Kelud adalah kemudahan akses menuju puncak dan kawahnya. Jalur yang telah difasilitasi dengan baik memungkinkan wisatawan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ini membuat Gunung Kelud ramah bagi semua kalangan pengunjung yang ingin merasakan pesona alam tanpa harus menempuh pendakian berat.

Pemandangan kawah Gunung Kelud menawarkan lanskap yang unik dan dramatis. Letusan gunung yang eksplosif menyebabkan terbentuknya kawah dengan tebing curam serta medan vulkanik yang eksotis. Bekas danau kawah yang dulu menyimpan air kini berubah wujud, memberikan sensasi petualangan tersendiri bagi pengunjung yang ingin menjelajahi medan vulkanik yang masih terasa “hidup” ini.

Selain aspek alam dan geologinya, Gunung Kelud juga kaya akan nilai budaya dan spiritual. Masyarakat sekitar percaya bahwa gunung ini memiliki kekuatan mistis dan seringkali menggelar upacara adat sebagai bentuk penghormatan dan menjaga keseimbangan alam. Tradisi tersebut menambah kedalaman pengalaman wisata, di mana pengunjung dapat mengenal sisi kultural yang kental sekaligus menikmati keindahan alam.

Secara geologis, Gunung Kelud terbentuk oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang menciptakan deretan gunung api di Jawa bagian selatan. Proses ini membuat letusan Gunung Kelud cenderung eksplosif dan menghasilkan aliran lahar yang pernah mengubah kondisi alam sekitarnya. Setelah letusan tahun 2007, muncul kubah lava yang menjadi daya tarik baru, meski kemudian hancur saat letusan besar tahun 2014.

Bagi yang ingin berkunjung, kawasan Gunung Kelud dapat diakses melalui beberapa titik, salah satunya berada di Rejomulyo, Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuknya sangat terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu per orang. Bagi yang tidak ingin berjalan kaki, terdapat pula jasa ojek dengan tarif sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung jarak dan kesepakatan dengan pengemudi.

Udara sejuk dan suasana yang tenang menjadi nilai tambah, sangat cocok bagi wisatawan yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan. Sepanjang perjalanan menuju puncak, pengunjung akan disuguhi pemandangan hijau pegunungan yang menyejukkan mata dan pikiran.

Gunung Kelud bukan hanya sekadar destinasi pendakian, melainkan juga tempat di mana alam dan budaya bertemu, menciptakan pengalaman wisata yang komprehensif. Dari keindahan alam yang memukau, kemudahan akses, hingga kekayaan sejarah dan tradisi, menjadikan Gunung Kelud pilihan utama bagi siapa saja yang ingin menyelami pesona Jawa Timur secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index