JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) memperkuat komitmennya dalam mendorong pengembangan ekonomi desa dengan menghadirkan layanan logistik modern yang terintegrasi ke lebih dari 80.000 desa di seluruh Nusantara. Melalui kemitraan strategis dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), perusahaan pelat merah ini bertujuan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal sehingga mampu bersaing hingga ke tingkat nasional dan global.
Direktur Business Development Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menegaskan bahwa dukungan logistik yang handal adalah kunci agar koperasi desa dapat mengoptimalkan distribusi produknya. “Kami ingin Koperasi Desa Merah Putih bisa menikmati layanan logistik modern. Tidak hanya untuk distribusi lokal, tapi juga sampai ke pasar nasional dan bahkan global,” ujar Prasabri.
Langkah Pos Indonesia ini bukan sekadar menyediakan jasa pengiriman, tetapi membangun ekosistem logistik yang menyeluruh, mulai dari armada kendaraan khusus, sistem manajemen transportasi (Transport Management System/TMS), hingga fasilitas gudang konsolidasi dan cold storage. Sistem ini memungkinkan koperasi desa memantau pergerakan barang secara real-time sekaligus menjaga mutu produk, khususnya hasil pertanian segar dan makanan olahan, selama proses pengiriman.
Selain itu, Pos Indonesia turut membantu koperasi memperluas jaringan ekspor melalui layanan pengemasan profesional, pengurusan dokumen ekspor, dan akses ke pasar internasional. “Kami ingin membangun rantai pasok desa yang efisien dan mampu bersaing secara berkelanjutan,” tambah Prasabri.
Di era digital, Pos Indonesia juga memperluas fungsinya dengan menghadirkan platform pemasaran produk koperasi secara online, seperti posAja UMKM dan padi UMKM, serta kanal khusus yang menampilkan produk unggulan dari KDMP (Koperasi Digital Modern dan Produktif). Selain itu, koperasi memiliki peluang untuk menjadi mitra bisnis Pos Indonesia sebagai Agen Pos, penjual meterai resmi, maupun penyedia layanan remitansi non-bank.
Secara nasional, data Kementerian Koperasi per 30 Mei 2025 mencatat telah terbentuk 71.262 Koperasi Desa Merah Putih dari total 83.944 desa/kelurahan yang ada di Indonesia. Sebanyak 15.000 di antaranya telah berbadan hukum dan berperan sebagai motor penggerak perekonomian desa.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya penguatan unit logistik dalam koperasi sebagai faktor kunci percepatan pertumbuhan ekonomi di desa. “Kalau logistiknya kuat, harga bisa ditekan dan produk desa lebih cepat sampai ke konsumen. Ini jadi kunci agar ekonomi desa bisa tumbuh cepat,” ujar Zulkifli.
Dengan strategi penguatan ekosistem logistik dan digitalisasi yang diterapkan Pos Indonesia, harapannya produk desa tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga mampu bersaing dan diterima di pasar global. Ini sekaligus mendukung pemerataan ekonomi serta mendorong kemajuan desa secara berkelanjutan.