JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi menghadirkan layanan bullion banking, sebuah inovasi dalam pengelolaan emas yang selama ini lazim di negara maju, kini mulai berkembang di Indonesia. Riko Wardhana, Senior Vice President Bullion Business PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), menjelaskan bagaimana bullion bank bukan sekadar “bank emas” biasa, melainkan infrastruktur keuangan baru yang mengubah cara masyarakat memanfaatkan emas secara produktif.
Bullion Banking: Dari Simpanan Pasif ke Aset Finansial Dinamis
Emas di Indonesia selama ini dikenal sebagai barang warisan, simpanan darurat, atau bentuk investasi tradisional. Namun, Riko menegaskan bahwa model bullion bank membawa emas ke ranah finansial modern yang likuid dan mudah diakses. “Di POJK No. 17 Tahun 2024 sudah dijelaskan, hanya lembaga jasa keuangan yang berizin yang bisa mengelola layanan bullion,” katanya dalam sesi podcast di LSPR Jakarta.
Bullion bank mengelola empat layanan utama: jual beli emas, penitipan emas (custody), tabungan emas, dan pembiayaan berbasis emas. Dengan sistem ini, emas tak lagi “diam” di brankas tapi dapat diperdagangkan, disimpan, hingga dijadikan agunan pinjaman tanpa harus menjualnya.
Demokratisasi Emas lewat Teknologi Digital
Salah satu terobosan terbesar BSI adalah memungkinkan masyarakat membeli emas mulai dari 0,01 gram—sekitar Rp170 ribu—melalui aplikasi BYOND by BSI. “Dulu orang harus datang ke toko, beli minimal 0,5 sampai 1 gram, bawa pulang, simpan sendiri. Sekarang cukup dari aplikasi BYOND, bisa beli, simpan, bahkan jual tanpa perlu berpindah tempat,” jelas Riko.
Inovasi ini membuka akses emas bagi semua kalangan, dari pekerja muda hingga pelaku UMKM dan calon jamaah haji. Tabungan emas ini diatur secara transparan, aman, dan diawasi OJK, sehingga masyarakat memiliki alternatif investasi yang stabil dan likuid dibandingkan menabung uang tunai biasa.
Bullion Bank Sebagai Jembatan Keuangan Inklusif
Selain jual beli dan tabungan emas, bullion bank BSI juga menyediakan layanan penitipan emas dengan standar penyimpanan tersertifikasi dan laporan berkala bagi nasabah institusi dan perseorangan. Layanan pembiayaan berbasis emas memungkinkan pemilik emas meminjam dana hingga 80% dari nilai emas tanpa kehilangan kepemilikan.
“Sekarang, bahkan sambil rebahan pun bisa punya emas,” ujar Riko sambil tersenyum, menggambarkan kemudahan mengelola emas secara digital.
Empat Pilar Layanan Bullion BSI
Riko menjelaskan empat pilar utama bullion banking BSI:
Jual beli emas: Bisa secara fisik maupun digital, bahkan dengan sistem cicilan.
Tabungan emas: Saldo emas tercatat digital yang bisa diakses 24/7, ditambah atau dijual kapan saja.
Penitipan emas: Custody dengan pengawasan OJK dan standar tinggi untuk keamanan.
Pembiayaan berbasis emas: Agunan emas untuk pinjaman tanpa kehilangan kepemilikan emas.
Keempat layanan ini membentuk ekosistem lengkap yang menghubungkan pemilik emas dengan kebutuhan modal usaha maupun investasi.
Respons Positif dari Masyarakat dan Potensi Besar di Masa Depan
Riko menyampaikan antusiasme pasar sangat tinggi. “Dalam tiga bulan terakhir, transaksi emas di BSI naik dari 5 kilogram per hari menjadi hingga 20 kilogram,” ujarnya. Lonjakan ini terutama datang dari kalangan muda, generasi milenial dan Gen Z, yang mulai melihat emas sebagai aset digital yang mudah dan aman.
“Dulu emas dianggap investasi konservatif, tapi dengan layanan ini mereka justru lebih percaya dan nyaman,” tambah Riko.
BSI juga membidik pengembangan ekosistem emas nasional dari hulu hingga hilir, mulai dari pertambangan, pemurnian, hingga perdagangan ritel. “Kalau kata Pak Prabowo, harus ditambang di Indonesia, diproses di Indonesia, dan dimanfaatkan untuk masyarakat Indonesia,” ujar Riko menirukan pesan Presiden.
Mengubah Paradigma Emas di Indonesia
Kini emas tak lagi sekadar aset pasif atau barang antik, melainkan instrumen keuangan yang aktif, transparan, dan bisa diakses oleh semua kalangan. “Yang membedakan sekarang adalah bagaimana emas, yang berpotensi besar ini, bisa masuk ke dalam sistem keuangan,” tutup Riko.
Dengan hadirnya bullion bank BSI, investasi emas yang selama ini eksklusif dan rumit kini berubah menjadi mudah dan praktis. Bahkan, sambil rebahan, siapa pun kini bisa mulai menabung dan berinvestasi emas secara digital, aman, dan menguntungkan.