Olahraga

Studi Ungkap Wanita Dapat Manfaat Lebih Besar dari Olahraga Dibanding Pria

Studi Ungkap Wanita Dapat Manfaat Lebih Besar dari Olahraga Dibanding Pria
Studi Ungkap Wanita Dapat Manfaat Lebih Besar dari Olahraga Dibanding Pria

JAKARTA - Olahraga telah lama dikenal sebagai fondasi gaya hidup sehat. Namun, sebuah studi terbaru tahun 2024 mengungkap fakta menarik: meskipun pria dan wanita sama-sama mendapat manfaat dari aktivitas fisik, perempuan justru meraih keuntungan yang lebih signifikan, terutama dalam hal penurunan risiko kematian.

Penelitian ini dilakukan terhadap ribuan orang dewasa di Amerika Serikat dan menyimpulkan bahwa perempuan yang rutin berolahraga mengalami penurunan risiko kematian sebesar 24%, dibandingkan 18% pada pria yang melakukan aktivitas fisik serupa. Perbedaan angka ini, meskipun tampak kecil, mencerminkan dampak besar dalam skala populasi dan menegaskan pentingnya olahraga bagi kaum perempuan.

“Olahraga memberikan efek perlindungan lebih besar terhadap kematian dini pada wanita. Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik harus menjadi prioritas, terutama di kalangan perempuan,” tulis para peneliti.

Kenapa Perempuan Lebih Diuntungkan?

Para peneliti menduga, faktor biologis menjadi salah satu penyebab utama mengapa perempuan lebih merespons positif terhadap olahraga. Hormon estrogen, misalnya, diketahui memiliki efek perlindungan terhadap jantung. Olahraga diyakini memperkuat fungsi perlindungan ini, sekaligus meningkatkan metabolisme dan kebugaran kardiovaskular.

Dalam praktiknya, perempuan yang aktif secara fisik menunjukkan peningkatan lebih besar dalam fungsi jantung dan metabolisme dibanding pria dengan tingkat aktivitas yang sama. Ini menjadikan olahraga sebagai alat yang sangat efektif dalam mencegah penyakit jantung, obesitas, hingga diabetes bagi kaum perempuan.

“Ini adalah bukti ilmiah bahwa olahraga tidak hanya penting, tetapi bisa menjadi strategi pencegahan kesehatan yang lebih vital bagi perempuan,” tulis laporan studi tersebut.

Tidak Harus Berat, yang Penting Konsisten

Salah kaprah umum di masyarakat adalah anggapan bahwa olahraga harus berat dan intens agar bermanfaat. Padahal, aktivitas fisik ringan hingga sedang—seperti berjalan cepat, bersepeda santai, berenang, menari, atau membersihkan rumah secara aktif—sudah cukup untuk memberikan dampak kesehatan yang signifikan, selama dilakukan secara konsisten.

Konsistensi menjadi kunci utama. Olahraga yang menyenangkan dan berkelanjutan lebih efektif dibanding aktivitas fisik ekstrem yang sulit dipertahankan. Perempuan disarankan mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian mereka, seperti memilih tangga daripada lift, berjalan kaki ke pasar, atau bermain bersama anak di luar rumah.

Selain latihan aerobik, kombinasi dengan latihan kekuatan seperti yoga, pilates, atau angkat beban ringan juga penting. Latihan ini membantu menjaga massa otot, meningkatkan metabolisme, serta menyeimbangkan kadar gula darah—terutama penting bagi perempuan seiring bertambahnya usia.

Hambatan Gender dalam Berolahraga

Meski terbukti lebih banyak mendapat manfaat dari olahraga, perempuan justru menghadapi lebih banyak hambatan untuk melakukannya secara rutin. Mulai dari beban kerja ganda, tanggung jawab rumah tangga, keterbatasan waktu, hingga faktor sosial dan budaya yang membatasi ruang gerak mereka.

Sebaliknya, pria cenderung lebih memiliki waktu dan akses untuk melakukan aktivitas fisik, baik dalam bentuk olahraga terstruktur maupun kegiatan luar ruang. Ini menciptakan kesenjangan partisipasi yang perlu disikapi secara sistemik.

“Perempuan sering kali dihadapkan pada tantangan sosial yang membuat mereka sulit berolahraga. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting untuk menciptakan ruang gerak yang sehat bagi mereka,” tulis laporan tersebut.

Solusi: Lingkungan dan Kebijakan yang Mendukung

Untuk mengatasi ketimpangan ini, perlu keterlibatan semua pihak—mulai dari keluarga hingga pemerintah. Masyarakat perlu menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk aktif, seperti penyediaan fasilitas olahraga yang ramah perempuan, waktu olahraga keluarga bersama, serta kampanye publik yang mendorong kesetaraan akses.

Di tingkat kebijakan, pemerintah dan lembaga kesehatan perlu mendorong program olahraga berbasis komunitas yang inklusif, terjangkau, dan aman untuk perempuan. Langkah ini dapat membantu mengurangi beban penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Olahraga sebagai Investasi Masa Depan

Melihat manfaatnya yang luar biasa, olahraga seharusnya tidak lagi dianggap sebagai pilihan, tetapi menjadi kebutuhan harian. Investasi waktu 30 hingga 45 menit per hari untuk bergerak aktif dapat menurunkan risiko penyakit jantung, menstabilkan berat badan, memperbaiki suasana hati, dan memperpanjang harapan hidup.

Bagi perempuan, manfaat tambahan seperti perlindungan terhadap osteoporosis, pengaturan hormon, dan peningkatan daya tahan tubuh terhadap stres menjadi nilai lebih yang tidak boleh diabaikan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi manfaat lebih besar dari olahraga dibanding pria, khususnya dalam hal perlindungan terhadap kematian dini dan penyakit jantung. Namun, tantangan sosial dan struktural yang mereka hadapi justru membuat partisipasi mereka lebih rendah.

Kini, setelah mengetahui fakta ini, langkah selanjutnya ada di tangan Anda. Apakah Anda akan tetap pasif, atau mulai menjadikan olahraga sebagai bagian dari hidup Anda? Ingat, tidak harus berat, yang penting konsisten.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index