JAKARTA — Pemerintah Indonesia terus memperluas akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat melalui program Cek Kesehatan Gratis yang akan mulai menyasar anak sekolah pada Agustus 2025 mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat Indonesia mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan berkala.
Program cek kesehatan gratis ini merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejak dini. Melalui pemeriksaan kesehatan rutin di sekolah, pemerintah menargetkan tambahan 100 juta warga bisa mendapatkan manfaat dari program tersebut hingga akhir 2025.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah akan dimulai dalam waktu dekat sebagai strategi perluasan jangkauan layanan kesehatan. Program ini menyasar anak-anak dan remaja sekolah sebagai bagian dari strategi deteksi dini terhadap berbagai risiko penyakit sejak usia dini.
"Nanti bulan Agustus kami akan mulai melakukan cek kesehatan gratis di sekolah-sekolah," kata Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenkes, Kamis, 12 Juni 2025.
Endang menjelaskan bahwa target tambahan 100 juta peserta tersebut akan menjadi kontribusi besar untuk mencapai target nasional 125 juta pemeriksaan kesehatan secara gratis pada akhir 2025.
Langkah ini juga didukung oleh berbagai fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari puskesmas, klinik, hingga rumah sakit milik pemerintah.
Jenis Pemeriksaan Disesuaikan Usia dan Risiko Penyakit
Dalam pelaksanaannya, jenis pemeriksaan kesehatan akan disesuaikan dengan usia serta risiko kesehatan masyarakat. Untuk masyarakat berusia 40 tahun ke atas, layanan cek kesehatan akan difokuskan pada pemeriksaan risiko penyakit jantung dan penyakit tidak menular lainnya.
Sementara untuk kalangan usia 18-25 tahun, pemeriksaan kesehatan yang disediakan meliputi cek gula darah, tekanan darah, pemeriksaan gigi, dan kesehatan jiwa.
"Jenis tes kesehatan kami sesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan usia serta risiko penyakit yang biasa muncul di kelompok usia tersebut," jelas Endang.
Lebih lanjut, bagi masyarakat yang hendak menikah, program ini juga akan menyediakan skrining kesehatan untuk calon mempelai guna memastikan kesiapan kesehatan pasangan dalam membangun keluarga yang sehat.
"Nanti kami tambahkan screening untuk calon mempelai," tambahnya.
Infrastruktur Disiapkan: 30 Ribu Fasilitas Kesehatan untuk Program Nasional
Untuk mendukung pelaksanaan program berskala nasional ini, pemerintah juga telah menyiapkan sedikitnya 30 ribu fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Hal ini untuk memastikan semua warga, baik di perkotaan maupun pedesaan, dapat dengan mudah mengakses layanan cek kesehatan gratis.
Program ini juga merupakan salah satu program transformasi sektor kesehatan nasional agar masyarakat semakin peduli terhadap pentingnya deteksi dini terhadap berbagai risiko penyakit, baik menular maupun tidak menular.
Pemerintah berharap dengan meningkatnya angka pemeriksaan kesehatan masyarakat, dapat terjadi penurunan angka kejadian penyakit kronis yang kerap terlambat terdeteksi.
Anggaran Rp 4,7 Triliun untuk Program Kesehatan Gratis Terbesar Dunia
Besarnya skala program ini juga diimbangi dengan dukungan anggaran yang memadai. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk mendanai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis sepanjang 2025.
Perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, menyebutkan bahwa cakupan program ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Pemerintah menargetkan seluruh penduduk Indonesia, sebanyak 280 juta jiwa, mendapatkan manfaat dari program ini tanpa kecuali.
"Artinya, tidak ada pengecualian satu pun bagi setiap masyarakat Indonesia dalam memperoleh cek kesehatan gratis ini," ujar Prita dalam kesempatan yang sama.
Program Ambisius, Lebih Besar dari Jepang dan Inggris
Prita juga menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo merupakan program yang sangat ambisius. Dalam skala global, program ini bahkan melampaui program serupa di negara maju seperti Jepang dan Inggris.
"Kalau di Jepang, program cek kesehatan gratis hanya diperuntukkan bagi pekerja. Di Inggris, program serupa hanya menyasar warga berusia 40 hingga 70 tahun. Tapi di Indonesia, semuanya — sebanyak 280 juta masyarakat — menjadi target cek kesehatan gratis," jelas Prita Laura.
Menurutnya, program ini dirancang bukan hanya untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang untuk memperbaiki indikator kesehatan nasional. Dengan deteksi dini, beban biaya pengobatan penyakit kronis yang sering terlambat diketahui diharapkan bisa ditekan.
Dukungan Daerah: Puskesmas Siaga untuk Sukseskan Program
Program Cek Kesehatan Gratis tidak hanya menjadi prioritas pemerintah pusat, tetapi juga didukung penuh oleh pemerintah daerah. Salah satu contoh adalah Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, yang telah menyiapkan 38 puskesmas sebagai bagian dari jaringan fasilitas kesehatan untuk menyukseskan program tersebut.
"Kami di Depok sudah siapkan 38 puskesmas untuk mendukung program Cek Kesehatan Gratis ini, agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan kesehatan tanpa biaya," ungkap salah satu pejabat Dinas Kesehatan Depok.
Dengan kesiapan fasilitas kesehatan yang tersebar merata dan dukungan pemerintah daerah, program ini diproyeksikan akan berjalan efektif, terutama dalam menjangkau masyarakat di wilayah pinggiran dan pedesaan.
Cita-cita Menuju Indonesia Sehat 2045
Melalui program besar ini, pemerintah optimistis akan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan kualitas sumber daya manusia unggul. Kesehatan masyarakat menjadi salah satu fondasi utama untuk mencapai visi tersebut.
Pemeriksaan kesehatan gratis secara menyeluruh ini merupakan salah satu bentuk nyata transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang selama ini dinilai masih belum merata.
"Ini bukan hanya program kesehatan, tapi juga bagian dari komitmen kami membangun sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045," tegas Prita Laura.
Dengan adanya program Cek Kesehatan Gratis, masyarakat tidak hanya mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan rutin secara gratis, tetapi juga diberikan edukasi terkait pentingnya menjaga pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini risiko penyakit.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek dalam menurunkan angka penyakit kronis, tetapi juga sebagai langkah strategis mempercepat pembangunan kualitas kesehatan bangsa.