JAKARTA — Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di sektor pelayaran dan pelabuhan, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, menyatukan langkah untuk memperkuat ekosistem logistik nasional yang berkelanjutan. Kolaborasi ini dinilai krusial dalam menghadirkan sistem distribusi logistik laut yang efisien, tangguh, dan adaptif terhadap tantangan global.
Langkah sinergi ini tak hanya mencerminkan visi bersama kedua perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor maritim, tetapi juga menjawab kebutuhan transformasi layanan logistik nasional yang lebih modern, cepat, dan ramah lingkungan.
Transformasi Digital dan Efisiensi Operasional Pelabuhan
Pelindo sebagai operator pelabuhan utama di Indonesia telah melakukan transformasi besar-besaran melalui digitalisasi dan standarisasi operasional di berbagai pelabuhan yang dikelolanya. Salah satu tujuan utama transformasi ini adalah untuk mempercepat proses bongkar muat, menurunkan waktu kapal bersandar (port stay), dan memangkas biaya logistik.
Dengan implementasi sistem digital yang terintegrasi, waktu pelayanan di pelabuhan berkurang signifikan, berdampak langsung pada efisiensi bahan bakar kapal dan penghematan biaya logistik nasional. Perusahaan mencatat pengurangan durasi port stay mampu menekan konsumsi bahan bakar hingga 15–30% per satu siklus pelayaran.
"Transformasi layanan ini adalah komitmen kami untuk mendukung kelancaran logistik nasional. Kami ingin memastikan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bisa bersaing secara global dalam hal efisiensi dan kecepatan," ujar Direktur Utama Pelindo dalam pernyataannya.
Integrasi Layanan Logistik dan Penguatan Rantai Pasok
Di sisi lain, Pelni sebagai operator pelayaran nasional mengambil peran penting dalam menjangkau wilayah-wilayah kepulauan yang belum terlayani dengan optimal oleh jaringan logistik darat. Melalui kolaborasi ini, Pelni memperkuat perannya dalam ekosistem logistik dengan meningkatkan konektivitas laut antarwilayah serta integrasi layanan dengan jaringan pelabuhan yang dikelola Pelindo.
Pelni juga terus memperluas layanannya dalam angkutan barang, termasuk program Tol Laut, yang bertujuan menekan disparitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal.
"Peran kami sebagai penghubung wilayah kepulauan sangat vital dalam rantai pasok nasional. Kolaborasi ini memperkuat efisiensi distribusi barang dari dan ke seluruh pelosok negeri," kata Direktur Utama Pelni.
Peningkatan Layanan Multimoda dan Hinterland
Anak usaha Pelindo yang bergerak di bidang logistik dan hinterland juga mencatat peningkatan kinerja. Volume layanan logistik tercatat meningkat secara signifikan sepanjang kuartal pertama tahun ini, seiring dengan peningkatan permintaan layanan multimoda dan integrasi logistik darat-laut.
Penguatan layanan ini tidak lepas dari pengembangan sistem manajemen rantai pasok yang lebih responsif, serta peningkatan sinergi antarunit usaha untuk memastikan layanan door-to-door yang lebih efisien.
"Ekosistem logistik nasional membutuhkan pendekatan end-to-end, dari pelabuhan, pelayaran, hingga distribusi akhir. Di sinilah pentingnya kolaborasi strategis untuk menyatukan kekuatan masing-masing entitas," ujar salah satu Direktur Komersial Pelindo.
Fokus pada Inisiatif Keberlanjutan dan ESG
Kedua perusahaan negara ini juga berkomitmen pada penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) dan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (Environmental, Social, and Governance/ESG). Mereka percaya bahwa pengembangan ekosistem logistik tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pelni dan Pelindo sama-sama tengah mengembangkan program logistik hijau (green logistics), termasuk pemanfaatan energi ramah lingkungan di pelabuhan, penggunaan kapal rendah emisi, dan pengurangan limbah operasional.
"Ke depan, keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Kami menanamkan prinsip ESG dalam setiap kebijakan dan operasional logistik kami," kata salah satu pimpinan divisi keberlanjutan.
Kontribusi terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional
Kolaborasi ini juga dipandang sebagai kontribusi nyata BUMN dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan logistik yang efisien, biaya distribusi bisa ditekan, harga barang lebih stabil, dan daya saing produk lokal meningkat.
Efisiensi ini sangat penting, terlebih di tengah kondisi global yang tidak menentu dan tantangan geopolitik yang berdampak pada rantai pasok internasional. Kolaborasi antara Pelni dan Pelindo diharapkan menjadi tulang punggung distribusi barang domestik dan ekspor-impor yang lebih kompetitif.
"Kami yakin sinergi ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan sistem logistik maritim yang tangguh. Ini adalah bagian dari upaya besar untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar pejabat senior Kementerian BUMN dalam kesempatan terpisah.
Visi Jangka Panjang dan Arah Pengembangan
Dalam jangka panjang, kolaborasi antara Pelni dan Pelindo akan dikembangkan melalui berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan pelabuhan baru, modernisasi kapal logistik, pengembangan pelabuhan digital, serta integrasi dengan kawasan industri dan logistik terpadu.
Pelindo telah merancang rencana pengembangan beberapa kawasan industri pelabuhan (port estate) di wilayah timur Indonesia untuk mendukung hilirisasi sumber daya alam dan penguatan logistik nasional. Sementara Pelni fokus pada penguatan armada logistik, khususnya kapal pengangkut barang kebutuhan pokok antarwilayah.
"Tujuan utama kami adalah memastikan seluruh proses logistik, dari hulu ke hilir, berjalan dalam satu sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan," ucap Direktur Transformasi Pelindo.
Dampak bagi Masa Depan Transportasi Laut Nasional
Langkah kolaboratif ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengembangkan sistem transportasi laut yang andal dan kompetitif. Diharapkan, ke depan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna jalur laut, tetapi juga pemain utama dalam distribusi logistik kawasan Asia Pasifik.
Melalui pendekatan integratif, efisiensi biaya, kecepatan distribusi, dan keberlanjutan operasional, ekosistem logistik nasional dapat menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang merata hingga ke pelosok negeri.