JAKARTA - Proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II (Krakasan–Paiton) terus menunjukkan perkembangan signifikan. PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkapkan bahwa hingga akhir Februari 2025, progres konstruksi telah mencapai 89,7%. Dengan capaian tersebut, ruas tol ini ditargetkan untuk difungsionalkan sementara guna mendukung arus mudik dan balik Lebaran 1446 H/2025.
Konstruksi ruas tol ini dikerjakan oleh Konsorsium Hutama Karya Infrastruktur (HKI), PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), dan PT Nindya Karya (NK) yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) HKI-Acset-NK. Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti, memastikan bahwa berbagai aspek penting dalam pembangunan telah diselesaikan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Kami telah menyelesaikan pembangunan jalan utama (main road) yang telah dilengkapi dengan marka jalan, rambu-rambu, barrier, guardrail, serta penerangan jalan umum (PJU). Sehingga, aman untuk dilalui masyarakat. Selain itu, pembangunan kantor dan gerbang tol Paiton juga telah diselesaikan,” ujar Aji dalam keterangannya pada Senin 24 Maret 2025.
Fungsional Saat Lebaran 2025
Sesuai dengan arahan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), ruas tol ini akan dibuka secara fungsional selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur pantai utara (pantura) dan jalan nasional yang menjadi jalur utama penghubung Jawa Timur bagian timur dengan Pulau Bali.
Menurut Aji, pembukaan secara fungsional ini bertujuan untuk memberikan alternatif jalur bagi pemudik guna mengurangi kemacetan, terutama di titik-titik rawan kepadatan kendaraan. “Dengan difungsionalkannya ruas tol ini, kami berharap dapat membantu kelancaran perjalanan masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman,” tambahnya.
Dukungan Infrastruktur dan Keselamatan
Dalam memastikan keamanan dan kenyamanan pengendara, Hutama Karya telah melakukan berbagai persiapan, termasuk penyediaan rest area sementara, layanan derek, serta pos pantau yang akan dikoordinasikan dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan. “Kami akan menempatkan sejumlah personel untuk memantau kondisi jalan dan memastikan pengguna jalan dapat melintas dengan aman,” kata Aji.
Lebih lanjut, HK juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam proses percepatan penyelesaian proyek agar tol ini bisa segera beroperasi penuh. “Kami berharap setelah fungsional Lebaran ini, ruas tol bisa segera diresmikan dan digunakan secara permanen dalam waktu dekat,” ujarnya.
Manfaat Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas wilayah timur Pulau Jawa. Ruas tol ini menjadi penghubung utama antara wilayah Jawa Timur dan Pulau Bali, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi logistik dan mengurangi waktu tempuh perjalanan.
Dengan adanya tol ini, perjalanan dari Probolinggo ke Banyuwangi yang sebelumnya memakan waktu sekitar 6-7 jam melalui jalur pantura, nantinya akan lebih singkat dan efisien. “Proyek ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, baik dalam sektor pariwisata maupun industri,” jelas Aji.
Target Penyelesaian dan Operasional Penuh
Meskipun akan difungsionalkan selama musim mudik, PT Hutama Karya menargetkan penyelesaian konstruksi secara keseluruhan dalam waktu dekat agar tol dapat segera beroperasi penuh. Saat ini, proses penyelesaian beberapa fasilitas pendukung, seperti rest area permanen dan gerbang tol tambahan, masih terus dilakukan.
Dengan perkembangan proyek yang hampir mencapai tahap akhir, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II diproyeksikan akan menjadi salah satu jalur strategis yang dapat mengakomodasi peningkatan mobilitas masyarakat, terutama dalam mendukung perekonomian dan pariwisata di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.