Bursa Efek Indonesia Tempuh Strategi Komprehensif untuk Jaga Stabilitas IHSG dari Tekanan Global Imbas Kebijakan Donald Trump

Selasa, 08 April 2025 | 12:31:04 WIB
Bursa Efek Indonesia Tempuh Strategi Komprehensif untuk Jaga Stabilitas IHSG dari Tekanan Global Imbas Kebijakan Donald Trump

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) mengambil langkah-langkah strategis dan terukur untuk menjaga stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah tekanan pasar global yang dipicu oleh kebijakan kontroversial mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Gejolak kebijakan luar negeri dan ekonomi yang kembali dilontarkan Trump menjelang pemilihan presiden AS 2024 telah memicu kekhawatiran investor global, termasuk di Indonesia. Untuk merespons situasi tersebut, BEI bergerak cepat dengan menerapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan mencegah jatuhnya IHSG secara drastis, sekaligus menjaga kepercayaan investor domestik maupun asing.

“Beberapa penyesuaian surveillance kita lakukan, namun penguatan pengawasan tetap menjadi prioritas utama. Kami terus memantau transaksi-transaksi yang tidak wajar,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman.

Strategi Taktis: Dari Buyback Tanpa RUPS hingga Trading Halt

Iman menjelaskan bahwa beberapa mekanisme pengaman pasar telah diaktifkan, antara lain pembelian kembali saham (buyback) tanpa perlu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), penyesuaian batas auto reject bawah (ARB), serta pemberlakuan trading halt jika fluktuasi IHSG terlalu ekstrem.

Langkah ini dimaksudkan untuk membendung kepanikan pasar, terutama di kalangan investor ritel, serta memberi ruang bagi stabilisasi harga saham saat terjadi tekanan eksternal.

“Kita tidak hanya berfokus pada jangka pendek. Komunikasi antar lembaga harus diperkuat, bukan hanya antara BEI dan OJK, tetapi juga dengan seluruh pemangku kepentingan pasar. Kami berharap konferensi pers ini bisa memberikan tambahan kepercayaan kepada para investor,” tegas Iman.

Fokus Jangka Panjang: Inovasi Produk dan Infrastruktur Teknologi

Lebih dari sekadar langkah darurat, BEI juga menyiapkan strategi jangka panjang guna memperkuat fundamental pasar modal Indonesia. Iman mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan berbagai produk investasi baru yang lebih adaptif terhadap dinamika global, seperti structured warrants, exchange traded funds (ETF), dan peningkatan kualitas likuiditas pasar.

“Kami harapkan tahun depan ada peningkatan signifikan di sisi infrastruktur teknologi. Targetnya, sistem perdagangan bisa menampung transaksi tiga kali lipat dari kapasitas saat ini,” jelas Iman.

Selain itu, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sedang membahas pengembangan terkait domisili investor dan kode broker untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam aktivitas perdagangan saham.

Dorong IPO Berkualitas: Alternatif Investasi yang Menarik

Salah satu pilar penting dari strategi stabilisasi IHSG adalah dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan berkualitas melalui Initial Public Offering (IPO). BEI secara aktif mendorong lebih banyak perusahaan berkapitalisasi besar untuk melantai di bursa.

“Kita berusaha meningkatkan jumlah IPO berkualitas, dengan ukuran besar, dan menjadi kontributor dalam indeks. Target kami adalah menghadirkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp3 triliun, sebagai bagian dari KPI Lighthouse,” ujar Iman.

Langkah ini diyakini dapat memberikan lebih banyak alternatif investasi kepada investor, memperluas basis pasar, dan mengurangi tekanan dari saham-saham berkapitalisasi kecil yang mudah terguncang oleh sentimen global.

Komitmen Pengawasan: Menjaga Market Confidence

Di tengah ketidakpastian global, penguatan pengawasan pasar menjadi tulang punggung dari seluruh strategi BEI. Melalui peningkatan fungsi surveillance, BEI memastikan bahwa tidak ada transaksi yang menyimpang atau bersifat spekulatif yang dapat merusak kepercayaan pasar.

Iman menambahkan, BEI juga mendorong transparansi komunikasi publik, termasuk dari perusahaan tercatat dan pelaku pasar, guna mencegah munculnya rumor atau hoaks yang dapat memperkeruh sentimen investor.

Sinergi Institusional dan Peran Pemerintah

Keberhasilan strategi stabilisasi ini tidak bisa berjalan tanpa sinergi lintas lembaga. BEI menekankan pentingnya kolaborasi yang erat dengan OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan pelaku industri keuangan lainnya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

“Kita semua harus satu suara dan bergerak dalam orkestrasi yang sama. Kestabilan pasar bukan hanya tugas BEI, tetapi tanggung jawab bersama,” pungkas Iman.

Respon Positif Investor: IHSG Mulai Stabil

Setelah penerapan strategi-strategi tersebut, IHSG sempat mengalami tekanan namun perlahan menunjukkan pemulihan. Data perdagangan menunjukkan peningkatan nilai transaksi dan minat beli dari investor lokal, menandakan pemulihan kepercayaan pasar secara bertahap.

Analis pasar modal menyebut langkah cepat BEI telah berhasil meredam gejolak besar, terutama dengan fleksibilitas kebijakan buyback dan penyesuaian ARB yang memberi waktu adaptasi bagi investor.

Terkini