Wamen BUMN Optimistis: Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Mulai Tunjukkan Perbaikan Signifikan

Senin, 07 April 2025 | 14:13:32 WIB

JAKARTA - Di tengah volatilitas pasar modal yang sempat mengguncang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sinyal positif mulai terlihat di perekonomian nasional. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartiko Wirjoatmodjo, menyampaikan optimisme bahwa Indonesia kini memasuki fase pemulihan, baik di sektor riil maupun pasar keuangan. Indikator-indikator utama seperti indeks keyakinan konsumen dan Purchasing Managers' Index (PMI) mulai mencatatkan perbaikan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Berbicara di Jakarta pada Minggu, 6 April 2025, Kartiko menegaskan bahwa tanda-tanda perbaikan ini menjadi bukti bahwa perekonomian Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk bangkit dari tekanan global yang belakangan ini turut memicu volatilitas tinggi di pasar modal.

"Indikator-indikator ekonomi, mengenai indeks keyakinan konsumen dan PMI (Purchasing Managers' Index/Indeks Manajer Pembelian) itu kita lihat sudah mulai ada perbaikan," ujar Kartiko.

Pasar Modal Bangkit dari Koreksi Dalam

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, IHSG sempat mengalami tekanan hebat akibat dinamika global, termasuk ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta keluarnya arus modal asing dari pasar negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan indeks acuan pasar saham Indonesia terkoreksi cukup dalam, memicu kekhawatiran di kalangan investor.

Namun, dalam dua hari terakhir, tren tersebut mulai berbalik. Menurut Kartiko, IHSG mulai menunjukkan pemulihan yang menggembirakan, sejalan dengan membaiknya sentimen pelaku pasar terhadap prospek perekonomian nasional.

"Jadi kita melihat bahwa masyarakat membaik. Dan kalau kita lihat di pasar modal, ini kita lihat 1-2 hari terakhir terjadi perbaikan yang luar biasa," kata Kartiko dengan nada optimistis.

Pemulihan ini memberikan harapan baru bahwa pasar keuangan Indonesia mampu bangkit dari tekanan eksternal yang selama ini membayangi, terutama jika didukung oleh kebijakan pemerintah yang responsif dan fundamental ekonomi yang solid.

Indikator Ekonomi Menguat, Konsumen Lebih Optimistis

Lebih lanjut, Kartiko menyoroti bahwa perbaikan ekonomi bukan hanya tercermin dari kinerja pasar modal, tetapi juga dari indikator fundamental yang mencerminkan kondisi ekonomi riil. Indeks Keyakinan Konsumen yang mengukur optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi menunjukkan peningkatan, mencerminkan kepercayaan yang tumbuh di kalangan rumah tangga terhadap prospek ekonomi ke depan.

Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) yang menggambarkan aktivitas sektor manufaktur juga berada dalam tren positif, mengindikasikan ekspansi aktivitas produksi dan permintaan domestik yang mulai pulih.

"Kita melihat indikator-indikator ini sangat penting karena mencerminkan bagaimana sektor riil berjalan, dan ini berpengaruh langsung terhadap kinerja pasar modal kita," tambah Kartiko.

Dengan menguatnya PMI, pelaku usaha semakin optimistis melakukan ekspansi dan investasi, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi secara umum.

Peran Penting Pemerintah dan BUMN dalam Menjaga Momentum

Optimisme pemerintah terhadap perbaikan ekonomi juga sejalan dengan upaya percepatan transformasi BUMN yang selama ini terus didorong untuk menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional. Kartiko menegaskan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja perusahaan-perusahaan milik negara guna mendukung stabilitas ekonomi dan mendongkrak daya saing nasional.

Menurutnya, berbagai inisiatif strategis BUMN, mulai dari penguatan tata kelola, restrukturisasi bisnis, hingga peningkatan investasi di sektor prioritas seperti infrastruktur, energi, dan digitalisasi, diyakini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kami terus mendorong BUMN untuk berperan aktif dalam memacu pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah tantangan global yang tidak menentu," ujar Kartiko.

Dia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan sangat penting untuk menjaga momentum pemulihan ini agar tidak terhenti di tengah jalan.

Harapan Masyarakat dan Investor Terjaga

Di sisi lain, optimisme pemerintah juga disambut positif oleh pelaku pasar dan masyarakat luas. Dengan membaiknya indikator ekonomi, kepercayaan investor terhadap stabilitas makroekonomi Indonesia diperkirakan akan semakin kuat. Hal ini penting untuk menarik kembali arus modal asing yang sebelumnya keluar dari pasar domestik.

Analis pasar modal memproyeksikan, jika tren perbaikan ini terus berlanjut, IHSG berpotensi menguat dalam beberapa pekan ke depan. Peluang ini semakin besar apabila stabilitas politik dan ekonomi dapat terus terjaga, didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif.

"Stabilitas menjadi kunci. Jika pemerintah konsisten menjaga momentum ini, maka investor akan lebih percaya diri untuk kembali berinvestasi di Indonesia," ungkap seorang analis senior pasar modal.

Tidak hanya itu, masyarakat umum juga diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari perbaikan ekonomi ini, baik melalui peningkatan lapangan kerja, naiknya daya beli, maupun meningkatnya akses terhadap pembiayaan usaha.

Prospek Ekonomi 2025 Cerah

Melihat perkembangan terkini, para ekonom memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berpeluang mencapai target pemerintah yang berkisar di angka 5,2% hingga 5,5%. Pemulihan sektor riil, stabilitas sektor keuangan, dan kebijakan pemerintah yang proaktif menjadi faktor penopang utama yang mendorong optimisme tersebut.

Kartiko Wirjoatmodjo menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawal jalannya pemulihan ekonomi dengan kebijakan yang tepat sasaran, termasuk menjaga stabilitas harga, memperkuat ekspor, dan mendorong investasi, baik domestik maupun asing.

"Kita tetap waspada terhadap dinamika global, tetapi yang terpenting kita fokus memperkuat perekonomian domestik. Dengan begitu, kita akan lebih tangguh menghadapi tantangan eksternal," pungkas Kartiko.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Indonesia optimistis dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi yang sedang berjalan, sekaligus menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

Terkini