JAKARTA — Memasuki hari terakhir masa cuti bersama Lebaran 2025 pada Senin (7/4/2025), arus balik pemudik yang kembali ke wilayah Jabodetabek melalui jalur tol masih tercatat tinggi. Meski puncak arus balik telah diprediksi dan terjadi sehari sebelumnya, ribuan kendaraan masih memadati ruas tol utama, terutama dari arah Timur menuju Jakarta.
Data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk menunjukkan bahwa sejak H+1 hingga H+4 Lebaran, sebanyak lebih dari 1,1 juta kendaraan tercatat telah kembali ke wilayah Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama. Angka ini menggambarkan peningkatan signifikan volume lalu lintas dibandingkan hari-hari normal.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa volume lalu lintas yang kembali ke Jabodetabek dari 31 Maret hingga 5 April 2025 meningkat hampir 50 persen dibandingkan dengan rata-rata harian normal.
“Total volume lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabotabek tercatat sebanyak 1.194.225 kendaraan. Angka ini meningkat 49,8 persen dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 797.033 kendaraan,” jelas Lisye Octaviana.
Menurut Lisye, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari arus balik yang tercatat di empat gerbang tol utama, yaitu:
-Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama yang menghubungkan wilayah Trans Jawa
-GT Kalihurip Utama serta GT Fungsional Japek II Selatan yang mengakomodasi arus balik dari arah Bandung
-GT Cikupa dari arah Merak
-GT Ciawi dari arah Puncak
Rekayasa Lalu Lintas untuk Atasi Kepadatan
Meningkatnya volume kendaraan selama arus balik Lebaran 2025 ini membuat Kepolisian Republik Indonesia melalui Korlantas Polri menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan, terutama di titik-titik rawan penumpukan kendaraan di ruas Tol Trans Jawa.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan sistem one way nasional sebagai bagian dari strategi pengelolaan lalu lintas arus balik. Penerapan one way ini diberlakukan mulai dari Kilometer (KM) 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama.
“Rekayasa lalu lintas ini menjadi bagian dari upaya untuk mengurai kemacetan dan memberikan kelancaran serta kenyamanan bagi pemudik yang kembali ke Jabodetabek,” ujar Aan.
Tidak hanya one way, Korlantas juga menerapkan sistem contra flow di jalur Tol Jakarta-Cikampek. Rekayasa ini diberlakukan di dua jalur dari KM 70 hingga KM 36 dan satu lajur dari KM 36 hingga ke arah Jakarta. Sistem ini diterapkan secara situasional dan mengikuti perkembangan arus kendaraan di lapangan.
Sebelumnya, pelepasan simbolis untuk one way nasional dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (6/4). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan lalu lintas secara terintegrasi selama masa arus balik Lebaran.
Kesiapan Infrastruktur dan Teknologi
Jasa Marga sendiri telah mengantisipasi lonjakan arus balik sejak jauh hari. Selain menyiapkan posko pemantauan dan command center, perusahaan juga mengandalkan sistem monitoring berbasis teknologi untuk memastikan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat apabila terjadi kemacetan atau insiden di jalan tol.
“Kami berkoordinasi erat dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan operator jalan tol lainnya agar pergerakan kendaraan tetap lancar, serta memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat,” ujar Lisye.
Tidak hanya itu, Jasa Marga juga menyediakan informasi real time melalui aplikasi dan media sosial resmi perusahaan. Dengan begitu, pengguna jalan tol dapat memantau kondisi lalu lintas dan merencanakan waktu perjalanan secara bijak.
Imbauan kepada Pemudik
Meskipun puncak arus balik telah terlewati, Jasa Marga tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dalam berkendara. Pengendara diharapkan selalu memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan jauh.
“Kami terus mengingatkan agar masyarakat beristirahat secara berkala, menggunakan rest area yang tersedia, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan adalah yang utama,” tambah Lisye.
Korlantas Polri juga mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru dalam perjalanan kembali ke kota. Bagi yang memiliki fleksibilitas waktu, terutama para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberi kelonggaran dengan sistem kerja Work from Anywhere (WFA), diharapkan bisa menunda perjalanan untuk menghindari kepadatan ekstrem.
Capaian Positif dari Koordinasi Lintas Sektor
Arus balik Lebaran 2025 secara umum dinilai berjalan cukup baik, berkat koordinasi antara sejumlah pihak seperti Kementerian Perhubungan, Polri, Jasa Marga, serta instansi terkait lainnya. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola jutaan kendaraan yang kembali ke kawasan megapolitan Jabodetabek.
“Keberhasilan pengelolaan arus balik tahun ini merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak. Kami mengapresiasi kerja keras seluruh personel di lapangan,” pungkas Lisye.
Dengan masih padatnya arus kendaraan hingga hari terakhir cuti Lebaran, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan bersabar selama perjalanan. Pemerintah memastikan seluruh sarana dan prasarana pendukung tetap berfungsi optimal hingga seluruh pemudik tiba dengan selamat di tempat tinggalnya masing-masing.