Harga BBM Turun per 5 April 2025, Masyarakat Sedikit Lega: Pertamina Masih Jadi Pilihan, Ini Daftar Harga Terbarunya

Sabtu, 05 April 2025 | 08:55:32 WIB

JAKARTA - Kabar gembira menyambut masyarakat Indonesia di awal April 2025. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengalami penurunan di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta dan sekitarnya. Penyesuaian harga ini mulai berlaku efektif per Jumat, 5 April 2025, memberikan sedikit kelegaan bagi dompet masyarakat yang selama ini terbebani oleh tingginya harga bahan bakar.

Kendati penurunannya terbilang tipis, langkah ini tetap disambut positif oleh berbagai kalangan. Pasalnya, selama beberapa bulan terakhir, fluktuasi harga minyak global ditambah tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga BBM nasional ikut terdongkrak naik. Kini, dengan adanya koreksi harga, masyarakat berharap bisa sedikit lebih hemat dalam pengeluaran bahan bakar sehari-hari, terutama menjelang musim mudik Lebaran yang semakin dekat.

PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia utama BBM nasional juga melakukan penyesuaian harga di beberapa lini produknya. Meski tidak terlalu signifikan, penurunan ini menjadi angin segar bagi pelanggan setia Pertamina.

"Pertamina tetap menjadi rujukan utama masyarakat untuk kebutuhan bahan bakar mereka. Penyesuaian harga ini kami lakukan dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor, baik eksternal maupun internal, agar tetap kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat," ujar perwakilan Pertamina.

Daftar Harga BBM Terbaru per 5 April 2025: Siapa Paling Murah?

Berdasarkan pantauan di lapangan, berikut adalah update harga BBM terbaru yang berlaku mulai 5 April 2025:

- Pertalite: Turun tipis menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 10.200 per liter.

- Pertamax: Mengalami koreksi ke Rp 13.200 per liter dari sebelumnya Rp 13.400 per liter.

- Pertamax Turbo: Kini menjadi Rp 15.100 per liter, turun dari Rp 15.300 per liter.

- Dexlite: Juga ikut terkoreksi ke Rp 14.500 per liter dari Rp 14.700 per liter.

- Pertamina Dex: Harga terbaru menjadi Rp 15.600 per liter, turun dari Rp 15.800 per liter.

Dari deretan ini, Pertalite masih menjadi pilihan paling ekonomis bagi masyarakat, khususnya kalangan pengguna kendaraan roda dua dan mobil kelas menengah. Dengan penurunan ini, Pertalite tetap bertahan sebagai bahan bakar dengan harga paling bersahabat di kantong.

Tak hanya itu, harga BBM nonsubsidi lainnya seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex yang mengalami penyesuaian harga, juga memberikan opsi lebih luas bagi konsumen yang membutuhkan performa mesin lebih optimal.

Menurut analisis pasar energi, turunnya harga BBM ini tak lepas dari penurunan harga minyak mentah dunia dalam beberapa pekan terakhir. Diketahui, harga minyak mentah Brent sempat terkoreksi hingga di bawah USD 70 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan signifikan.

"Penyesuaian harga BBM di dalam negeri biasanya mengikuti pergerakan harga minyak mentah global dan faktor nilai tukar. Dengan harga minyak dunia yang cenderung turun, ruang penyesuaian harga BBM di Indonesia pun terbuka," ungkap analis energi dari Energi Watch Institute, Bambang Widjanarko.

Selain itu, faktor stabilitas nilai tukar rupiah yang mulai menunjukkan penguatan terhadap dolar AS juga ikut menopang penurunan harga BBM. Penguatan ini membuat biaya impor minyak mentah dan produk BBM jadi lebih murah, sehingga memberikan ruang bagi Pertamina untuk melakukan penyesuaian.

"Kita bersyukur nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa waktu terakhir mulai stabil. Ini memberi napas bagi pelaku industri, termasuk sektor energi," lanjut Bambang.

Dampak Penurunan Harga BBM Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, meski penurunan harga BBM ini tergolong tidak signifikan, setidaknya dapat membantu meringankan beban pengeluaran harian. Terlebih, menjelang momen mudik Lebaran 2025, konsumsi bahan bakar dipastikan akan meningkat seiring lonjakan mobilitas masyarakat.

"Setiap penurunan harga BBM tentu membawa efek psikologis positif bagi masyarakat. Walau tidak besar, masyarakat merasa ada perhatian dari penyedia energi nasional," kata Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro.

Penurunan harga BBM ini juga dinilai bisa memberikan stimulus kecil bagi sektor logistik dan transportasi, yang selama ini terdampak oleh fluktuasi harga bahan bakar. Dengan biaya operasional yang sedikit lebih rendah, sektor ini diharapkan dapat mengurangi tekanan biaya distribusi barang, yang secara tidak langsung bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Langkah Pertamina dalam Menjaga Stabilitas Harga

Sebagai badan usaha milik negara yang bertanggung jawab atas penyediaan energi nasional, Pertamina menyatakan akan terus memantau dinamika pasar energi global serta kondisi perekonomian domestik.

"Kami akan terus melakukan evaluasi berkala terhadap harga BBM, tentunya dengan tetap memperhatikan aspek keekonomian dan kemampuan daya beli masyarakat," tambah perwakilan Pertamina.

Langkah penyesuaian harga ini pun sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga inflasi tetap terkendali. Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara harga energi yang wajar dan keterjangkauan bagi masyarakat luas.

"Pemerintah akan terus memantau pergerakan harga energi global agar stabilitas harga dalam negeri dapat terjaga. Ini bagian dari komitmen kami untuk melindungi daya beli masyarakat," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.

Dengan adanya penurunan harga BBM per 5 April 2025 ini, masyarakat patut menyambut baik langkah yang diambil oleh Pertamina. Meski penurunannya belum terlalu drastis, setidaknya ini merupakan sinyal positif bahwa penyedia energi nasional tetap responsif terhadap kondisi pasar global dan kebutuhan domestik.

Penyesuaian harga ini diharapkan dapat membantu menekan biaya hidup masyarakat, terutama menjelang periode mudik Lebaran yang biasanya identik dengan lonjakan konsumsi energi. Masyarakat pun diimbau untuk tetap bijak dalam menggunakan bahan bakar, sembari berharap stabilitas harga ini bisa terus bertahan atau bahkan mengalami penurunan lanjutan di masa mendatang.

Dengan langkah strategis ini, Pertamina membuktikan komitmennya dalam mendukung perekonomian nasional sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Terkini