Pantau Cuaca Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, BMKG Terjunkan Tim Khusus Demi Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025

Minggu, 06 April 2025 | 11:23:39 WIB

JAKARTA - Dalam upaya memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerjunkan tim khusus untuk memantau kondisi cuaca di jalur penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pemudik yang kembali dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa melalui lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menyatakan bahwa saat ini, kondisi cuaca di kawasan tersebut relatif kondusif. "Secara umum di Jawa Timur ada penurunan ancaman cuaca ekstrem dibandingkan dengan beberapa hari lalu," ujar Seto, Sabtu 5 April 2025. Hal ini memberikan harapan besar bagi kelancaran perjalanan pemudik yang memilih jalur laut pada momen puncak arus balik Lebaran ini.

Lebih lanjut, Seto menekankan bahwa meskipun kondisi cuaca cenderung membaik, BMKG tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat volume penumpang dan kendaraan yang melonjak signifikan selama periode arus balik. "Saat ini sudah memasuki puncak arus balik Lebaran 2025, sehingga kami menerjunkan tim untuk memantau kondisi cuaca di Selat Bali," tambahnya.

Menurut Seto, tim yang diterjunkan berasal dari BMKG Pusat serta BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya. Mereka bertugas melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Langkah ini dinilai sangat krusial untuk memberikan informasi cuaca yang akurat kepada operator penyeberangan, otoritas pelabuhan, serta masyarakat umum yang hendak melakukan perjalanan.

"Dengan pemantauan ini, kami berharap bisa memberikan peringatan dini jika ada perubahan cuaca signifikan yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran," jelas Seto. Menurutnya, faktor cuaca menjadi salah satu variabel penting dalam operasional penyeberangan, terutama di Selat Bali yang dikenal memiliki karakteristik cuaca yang cepat berubah.

Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sendiri merupakan salah satu jalur vital penghubung Jawa-Bali yang kerap dipadati kendaraan dan penumpang pada momen-momen besar seperti arus mudik dan balik Lebaran. Pantauan BMKG menunjukkan, saat ini kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah tersebut dalam kategori aman untuk pelayaran.

"Kami terus memperbarui data setiap jam untuk memastikan tidak ada perkembangan cuaca yang membahayakan," ujar perwakilan BMKG Maritim Tanjung Perak, yang turut serta dalam operasi pemantauan ini.

Selain itu, koordinasi intensif juga dilakukan antara BMKG dengan operator kapal feri serta petugas Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Informasi cuaca yang disediakan BMKG menjadi panduan bagi operator dalam menentukan jadwal keberangkatan kapal, sehingga perjalanan pemudik dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

Operator kapal feri di lintasan ini mengaku sangat terbantu dengan adanya informasi cuaca real-time dari BMKG. "Dengan update cuaca yang kami terima, kami bisa lebih cepat mengambil keputusan untuk keberangkatan atau penundaan jika diperlukan," ujar salah satu nakhoda kapal feri yang beroperasi di jalur Ketapang-Gilimanuk.

Tak hanya itu, kehadiran tim khusus BMKG juga memberikan rasa tenang bagi para pemudik. Salah seorang pemudik asal Banyuwangi yang hendak kembali ke Surabaya melalui penyeberangan ini menyatakan apresiasinya. "Kami merasa lebih aman karena tahu bahwa kondisi cuaca terus dipantau. Perjalanan jadi lebih tenang," ungkapnya.

BMKG juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak menyeberang agar selalu memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik melalui website, aplikasi, maupun media sosial resmi mereka. Dengan begitu, masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan meminimalisasi risiko akibat cuaca buruk.

"Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan informasi dari media sosial yang tidak resmi. Pastikan selalu mengecek informasi cuaca dari BMKG untuk mendapatkan data yang valid dan akurat," tegas Seto.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan arus balik Lebaran 2025 di lintasan Ketapang-Gilimanuk dapat berjalan dengan aman dan lancar. BMKG menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dengan penyediaan data cuaca yang akurat dan terpercaya.

Selain itu, BMKG juga mengapresiasi kerja sama yang baik dari berbagai pihak terkait, mulai dari operator pelabuhan, kepolisian, hingga relawan yang turut membantu mengatur arus kendaraan dan penumpang di area pelabuhan. "Semua pihak berperan penting dalam menjaga kelancaran arus balik ini. Kami berterima kasih atas sinergi yang terjalin," pungkas Seto.

Dengan begitu, seluruh rangkaian perjalanan arus balik Lebaran 2025 di jalur laut Ketapang-Gilimanuk diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat.

Terkini