OPEC+ Siap Tambah Pasokan Minyak Mulai Mei 2025, Produksi Naik 411.000 Barel per Hari

Jumat, 04 April 2025 | 09:32:00 WIB
OPEC+ Siap Tambah Pasokan Minyak Mulai Mei 2025, Produksi Naik 411.000 Barel per Hari

JAKARTA - Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akhirnya sepakat untuk meningkatkan pasokan minyak global mulai Mei 2025. Kenaikan produksi yang direncanakan lebih besar dari perkiraan sebelumnya, mencapai 411.000 barel per hari. Langkah ini diambil untuk mengatasi ketidakseimbangan pasokan dan menjaga stabilitas harga minyak dunia.

Keputusan OPEC+ untuk Tambah Pasokan

Dalam pengumuman resmi yang dirilis melalui laman OPEC, kelompok negara penghasil minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia telah menyepakati penambahan produksi dalam jumlah yang setara dengan tiga tahap bulanan dari rencana awal.

Kesepakatan ini dibuat dalam pertemuan virtual yang digelar oleh para menteri energi dari negara-negara anggota OPEC+ pada Kamis lalu. Beberapa delegasi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa diskusi awal dalam pertemuan ini berfokus pada negara-negara anggota yang dinilai tidak patuh terhadap batas kuota produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Kami telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan peningkatan produksi secara bertahap mulai Mei. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pasar tetap stabil dan mampu menyesuaikan dengan permintaan global," ujar seorang pejabat senior OPEC yang enggan disebutkan namanya.

Pemulihan Output Setelah Tahun-Tahun Pembatasan

Keputusan untuk meningkatkan produksi ini muncul setelah beberapa kali mengalami penundaan. Selama beberapa tahun terakhir, OPEC+ memangkas output secara signifikan guna menopang harga minyak yang sempat merosot akibat pandemi dan perlambatan ekonomi global.

Sejak awal tahun ini, organisasi tersebut secara bertahap mulai mengembalikan produksi yang sempat dihentikan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar minyak dunia.

Menurut salah satu sumber yang mengetahui jalannya pertemuan, keputusan terbaru ini menandai perubahan strategi OPEC+, yang sebelumnya lebih berhati-hati dalam menambah pasokan guna menghindari kelebihan suplai yang dapat menekan harga minyak.

"Mulai bulan ini, produksi minyak global akan meningkat sebesar 138.000 barel per hari, dan pada Mei mendatang tambahan 411.000 barel per hari akan mulai masuk ke pasar," ungkap salah satu delegasi OPEC+.

Dampak terhadap Pasar Minyak Global

Keputusan OPEC+ ini diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap harga minyak global. Beberapa analis memperkirakan bahwa peningkatan pasokan akan membantu mengurangi tekanan harga yang sempat melonjak akibat ketegangan geopolitik dan peningkatan permintaan pasca-pandemi.

Namun, ada pula kekhawatiran bahwa langkah ini bisa berisiko jika permintaan global tidak cukup kuat untuk menyerap peningkatan pasokan. Beberapa negara anggota juga masih menghadapi tantangan dalam memenuhi target produksi mereka akibat kendala teknis dan investasi yang terbatas.

Seorang analis energi dari sebuah lembaga riset global menyatakan bahwa peningkatan produksi ini berpotensi menekan harga minyak dalam jangka pendek, terutama jika permintaan belum menunjukkan pemulihan yang signifikan.

"OPEC+ mengambil langkah yang cukup agresif dengan meningkatkan pasokan dalam jumlah yang besar. Jika ekonomi global tidak cukup kuat untuk menyerap produksi ini, harga minyak bisa mengalami tekanan ke bawah," ujar analis tersebut.

Tantangan dan Prospek ke Depan

Meskipun OPEC+ telah mengambil langkah untuk meningkatkan produksi, tantangan masih ada. Beberapa negara produsen mengalami kesulitan dalam meningkatkan kapasitas produksi mereka akibat kurangnya investasi dalam eksplorasi dan pengembangan ladang minyak baru.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik di beberapa kawasan penghasil minyak, seperti Timur Tengah dan Rusia, masih menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan pasokan di pasar global.

Keputusan OPEC+ untuk menambah produksi ini juga bisa memicu reaksi dari negara-negara non-OPEC, terutama Amerika Serikat, yang telah meningkatkan produksi minyak serpih dalam beberapa tahun terakhir.

"Kita akan melihat bagaimana pasar merespons kebijakan ini dalam beberapa bulan ke depan. Jika permintaan tetap kuat, maka keputusan OPEC+ ini bisa menjadi langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan pasar. Namun, jika permintaan melemah, kita bisa melihat tekanan harga yang lebih besar," ujar seorang ekonom energi.

Dengan kebijakan baru ini, pasar minyak global memasuki fase yang lebih dinamis. OPEC+ kini menghadapi tantangan dalam memastikan pasokan tetap seimbang dengan permintaan sambil menjaga stabilitas harga minyak dunia.

Terkini