JAKARTA - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan program inovasi terbarunya, yaitu "QRIS Mantap Palu Maju Bersama" atau yang dikenal dengan sebutan Pojok QRIS, di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu. Program ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi digital dengan lebih efisien dan aman.
Kegiatan peluncuran yang diadakan baru-baru ini di Kota Palu ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah, Rony Hartawan. Dalam kesempatan tersebut, Rony Hartawan menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam dunia keuangan untuk mendukung inklusi ekonomi yang lebih luas di daerah.
Digitalisasi untuk Mempermudah Transaksi Masyarakat
Kepala KPwBI Sulteng, Rony Hartawan, menjelaskan bahwa Pojok QRIS adalah bagian dari upaya besar Bank Indonesia untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi tanpa harus bergantung pada uang tunai. “Program ini merupakan salah satu langkah konkret untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan layanan transaksi digital. Kami ingin agar masyarakat bisa memanfaatkan layanan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang lebih mudah, cepat, dan aman,” ujarnya dalam acara peluncuran.
Rony Hartawan juga menambahkan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Palu, dengan tujuan untuk meningkatkan penetrasi QRIS di kalangan masyarakat serta para pelaku usaha. “Selain mempermudah masyarakat dalam bertransaksi, Pojok QRIS juga bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat lebih dekat dengan ekosistem digital yang kini berkembang pesat di Indonesia,” tuturnya.
Pojok QRIS Memiliki Inovasi Digital di Berbagai Lokasi
Program Pojok QRIS ini melibatkan sejumlah inovasi digital yang dirancang untuk mendekatkan layanan keuangan digital kepada masyarakat. Beberapa inisiatif yang diperkenalkan antara lain adalah QRIS Sangu Palu, Pojok Rupiah di kawasan Vatulemo, dan Warkop TPID Pasar Masomba Palu. Keberadaan program-program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem transaksi non-tunai yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah Pasar Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) QRIS di Kota Palu. Program ini bertujuan untuk mendorong para pedagang dan pembeli di pasar-pasar tradisional untuk menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran, sehingga mempercepat proses transaksi dan mengurangi potensi terjadinya kerugian akibat uang palsu atau kebiasaan menggunakan uang tunai.
Inovasi Komunikasi dengan Bank Indonesia
Selain Pojok QRIS, dalam acara yang sama, Bank Indonesia juga meresmikan fasilitas baru berupa media komunikasi yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah berinteraksi langsung dengan Bank Indonesia. Dengan adanya platform ini, masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan atau informasi terkait kegiatan Bank Indonesia, selama tidak berkaitan dengan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) atau politik.
“Masyarakat kini dapat berkomunikasi lebih mudah dengan kami. Melalui media ini, kami berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat dan mendapatkan masukan yang konstruktif untuk pengembangan sektor keuangan digital di Sulawesi Tengah,” ujar Rony Hartawan menambahkan.
Pemberian QRIS Mantap 1.000 Berkah untuk Panti Asuhan
Pada acara peluncuran ini, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis dalam bentuk QRIS Mantap 1.000 Berkah kepada 25 panti asuhan di Kota Palu. Bantuan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan QRIS kepada pihak-pihak yang selama ini belum familiar dengan sistem pembayaran digital, sekaligus memberikan kemudahan bagi mereka dalam menjalankan transaksi keuangan.
Rony Hartawan mengungkapkan, “Pemberian QRIS Mantap 1.000 Berkah ini diharapkan dapat membantu panti asuhan dalam mengelola donasi atau bantuan yang mereka terima dengan lebih efisien dan transparan. Dengan QRIS, setiap transaksi akan tercatat secara digital, sehingga meminimalisir adanya potensi penyalahgunaan.”
Penghargaan untuk UMKM yang Teraktif Menggunakan QRIS
Tidak hanya itu, acara peluncuran juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada tiga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tercatat memiliki transaksi QRIS terbanyak selama periode 3-21 Maret 2025 di Pasar Ramadhan. Ini adalah bentuk apresiasi Bank Indonesia terhadap upaya UMKM dalam mengadopsi sistem pembayaran digital yang lebih praktis dan aman.
“Pemberian penghargaan kepada UMKM ini merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap pengembangan sektor UMKM yang merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian kita. Kami berharap dengan adanya QRIS, UMKM bisa lebih berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Rony Hartawan.
Transformasi Digital yang Mendukung Perekonomian Daerah
Peluncuran Pojok QRIS di Palu ini adalah bagian dari upaya lebih luas yang dilakukan Bank Indonesia untuk mendorong transformasi digital di sektor keuangan, sekaligus mempercepat inklusi keuangan di seluruh Indonesia. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkenalkan inovasi-inovasi digital yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah-daerah yang lebih terpencil.
Dengan adanya program seperti Pojok QRIS, Bank Indonesia berharap dapat membentuk ekosistem keuangan digital yang lebih aman, efisien, dan transparan. Ini adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan ekonomi daerah yang semakin mengandalkan teknologi digital.
Meningkatkan Literasi Keuangan Digital
Selain memperkenalkan inovasi-inovasi digital baru, Bank Indonesia juga berfokus pada peningkatan literasi keuangan digital bagi masyarakat. Sebagai bagian dari programnya, Bank Indonesia sering mengadakan pelatihan dan edukasi mengenai cara-cara penggunaan QRIS dan layanan keuangan digital lainnya. Dengan adanya literasi keuangan digital yang baik, diharapkan masyarakat tidak hanya dapat menggunakan layanan ini, tetapi juga memahami manfaat dan keamanannya.
“Kami berharap program-program ini dapat menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan transaksi digital di Indonesia. Kami ingin agar masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, dapat menjadi pionir dalam penggunaan transaksi digital yang lebih mudah dan efisien,” tutup Rony Hartawan.
Dengan berbagai inovasi ini, diharapkan Palu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi keuangan yang modern dan inklusif. Melalui program-program seperti Pojok QRIS, Bank Indonesia ingin memastikan bahwa ekonomi digital bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bersama.