Safari Politik Didit Hediprasetyo Dinilai Representasikan Strategi Prabowo Rangkul Seluruh Elite Bangsa

Jumat, 04 April 2025 | 20:20:49 WIB
Safari Politik Didit Hediprasetyo Dinilai Representasikan Strategi Prabowo Rangkul Seluruh Elite Bangsa

JAKARTA - Safari politik yang dilakukan Didit Hediprasetyo, putra Presiden terpilih Prabowo Subianto, ke sejumlah tokoh nasional belakangan ini mendapat sorotan publik dan pengamat politik. Tak sekadar kunjungan silaturahmi dalam suasana Lebaran, lawatan tersebut dinilai sebagai representasi simbolik dari strategi politik inklusif yang diusung Prabowo untuk merangkul seluruh kekuatan politik nasional, baik dari koalisi maupun oposisi.

Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan bahwa pola silaturahmi yang dilakukan anggota keluarga presiden kepada para tokoh besar nasional, khususnya mantan presiden, merupakan fenomena baru dalam dinamika politik Indonesia pasca pemilu.

“Hal ini tentu bisa dimaknai secara alamiah mengingat ini juga bertepatan dengan momen Idul Fitri,” ujar Wasisto saat dihubungi oleh Jawa Pos, sebagaimana dikutip dalam laporan media.

Didit Hediprasetyo, yang dikenal luas sebagai desainer internasional, tercatat melakukan kunjungan ke tiga mantan presiden Republik Indonesia, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Ketiga tokoh ini memiliki posisi strategis dalam peta politik nasional dan menjadi simbol dari berbagai spektrum kekuatan politik Indonesia.
 

Representasi Simbolik Strategi Politik Prabowo
 

Menurut Wasisto, safari politik yang dilakukan Didit bukanlah sekadar agenda kekeluargaan atau budaya Lebaran semata, melainkan juga mengandung makna politik yang dalam. Ia menilai langkah tersebut merupakan simbol dari sikap politik Prabowo Subianto yang ingin membangun rekonsiliasi nasional pasca pemilu.

“Presiden pernah mengungkapkan ingin merangkul semua kalangan elite politik. Oleh karena itu, Mas Didit sebagai bentuk representasi simbolis Prabowo,” jelas Wasisto.

Yang menjadi sorotan khusus adalah langkah Didit yang juga menyambangi Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan yang selama ini dikenal sebagai tokoh utama di luar barisan koalisi pendukung Prabowo. Hal ini menunjukkan bahwa sinyal merangkul yang diusung Prabowo benar-benar ditujukan kepada semua pihak, tanpa membedakan garis koalisi-oposisi.
 

Meletakkan Fondasi Baru Politik Rekonsiliatif
 

Wasisto menambahkan, walaupun peran Didit dalam politik praktis belum sepenuhnya terlihat, safari tersebut bisa menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun komunikasi dan keharmonisan di antara elite politik nasional.

“Paling tidak, Didit telah meletakkan batu fondasi silaturahmi antarelite politik yang selama ini berseberangan,” tegasnya.

Terkait dengan potensi Didit untuk terjun lebih dalam ke dunia politik, Wasisto menyebut hal itu sangat mungkin terjadi. “Sebagai anak presiden ke-8 dan cucu presiden ke-2, pria yang akrab di dunia fashion itu dinilai punya modal politik yang cukup. Namun, itu tergantung pada peran dan tugas yang diberikan oleh ayahnya ke depan,” tuturnya.
 

Respons Positif dari Elite Politik
 

Langkah Didit juga mendapat respons positif dari berbagai kalangan politik, salah satunya dari Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno. Ia menyebut safari politik Didit mampu meredam ketegangan politik dan mempererat rasa kebangsaan di tengah masyarakat.

“Inisiatif Mas Didit bertemu Bu Mega menunjukkan bahwa di atas perbedaan dan dinamika politik, pada akhirnya yang menyatukan semua adalah merah putih,” ujar Eddy Soeparno.

Momentum Lebaran yang dijadikan waktu untuk bersilaturahmi politik dinilai sangat tepat untuk mencairkan suasana pasca pemilu. Eddy menilai, langkah ini mencerminkan semangat nasionalisme dan kedewasaan politik dari keluarga Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau situasi politiknya stabil, demokrasi berkualitas, dan pertumbuhan ekonomi terus naik, pada akhirnya rakyat yang diuntungkan dengan kesejahteraan yang semoga terus meningkat,” imbuh Eddy, yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.
 

Upaya Mewujudkan Pemerintahan Inklusif
 

Didit Hediprasetyo, yang selama ini dikenal lebih aktif di dunia mode dan seni internasional, kini mulai terlihat mengambil peran yang lebih besar dalam dinamika sosial-politik nasional. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari komitmen Prabowo untuk menyatukan berbagai komponen bangsa dalam satu barisan pemerintahan yang inklusif.

“Jadi, bukan soal koalisi atau oposisi, tapi bentuk saling mendukung dalam kebijakan pemerintah yang prorakyat dan on the track untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” jelas Eddy, yang juga doktor ilmu politik lulusan Universitas Indonesia.

Pernyataan ini sejalan dengan target ambisius yang ingin dicapai oleh Prabowo, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam masa pemerintahannya. Target tersebut membutuhkan kolaborasi lintas partai, lintas kepentingan, dan tentu saja kerja sama yang kuat di antara para tokoh nasional.
 

Politik Silaturahmi di Era Baru
 

Safari politik yang dilakukan Didit menjadi tonggak awal dalam membangun tradisi politik silaturahmi yang mengedepankan persatuan dan kolaborasi. Di tengah lanskap politik Indonesia yang kerap terpolarisasi, langkah-langkah simbolik seperti ini dinilai sangat penting untuk mencairkan ketegangan dan membuka ruang dialog.

Didit sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kemungkinan terjun ke dunia politik. Namun, publik mulai melihat kehadirannya sebagai representasi dari gaya komunikasi politik baru yang lebih lembut, simbolis, dan menghormati nilai-nilai budaya Indonesia.

Kehadirannya di tengah elite politik juga membuka ruang baru bagi generasi muda untuk melihat bahwa peran dalam politik tidak harus selalu dimulai dari struktur partai, tetapi juga bisa lewat pendekatan komunikasi, budaya, dan diplomasi sosial.

Terkini