Seabank Fokus Manfaatkan Ekosistem Shopee
Tak ketinggalan, PT Bank Seabank Indonesia juga menunjukkan performa positif. Seabank mencatat pertumbuhan laba sebesar 98,94% YoY menjadi Rp67,78 miliar pada Januari–Februari 2025.
Wakil Direktur Utama Seabank, Junedy Liu, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya akan kembali memaksimalkan ekosistem Shopee dalam strategi penyaluran kredit dan penghimpunan dana.
“Karena tahun lalu kan kita agak ngerem tuh. Tapi kalau tahun 2025 permintaan kredit dari ekosistem ini meningkat cepat, ya kita lihatnya ini ada satu peluang yang kalau nggak segera ambil juga lewat ya,” jelas Junedy.
Junedy juga menjelaskan bahwa pada 2024 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Seabank untuk melakukan diversifikasi penyaluran kredit, dengan minimal 20% berasal dari luar ekosistem Shopee. Tahun ini, strategi tersebut akan kembali dioptimalkan seiring dengan meningkatnya permintaan kredit.
Allo Bank: Laba Tumbuh Moderat, Fokus Pada PayLater
Berbeda dengan bank digital lainnya, PT Allo Bank Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan laba yang lebih moderat, yakni sebesar 9,24% YoY. Meski begitu, secara nominal, laba Allo Bank cukup besar, yakni Rp82,4 miliar.
Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa kondisi makro ekonomi tahun ini masih belum kondusif, sehingga pihaknya menargetkan pertumbuhan laba dalam kisaran single digit hingga akhir 2025.
Namun demikian, Indra tetap optimis terhadap potensi pertumbuhan produk Buy Now Pay Later (BNPL) Allo Bank. Menurutnya, tren pertumbuhan PayLater masih akan berlanjut, mengingat peningkatan transaksi di sektor e-commerce.
“Di tengah kondisi makro yang masih penuh tantangan, kami melihat peluang pertumbuhan BNPL masih berpotensi ke depannya mengikuti pertumbuhan tren transaksi online di e-commerce,” ujar Indra.
Sepanjang 2024, Allo Bank mencatat peningkatan jumlah aplikasi PayLater hingga 300%, sementara total kredit yang disalurkan naik lebih dari 200%.
Proyeksi Positif untuk Kuartal I/2025
Melihat kinerja positif pada dua bulan pertama, para analis memperkirakan bahwa bank-bank digital besar di Indonesia akan mencetak laporan laba kuartal I/2025 yang menggembirakan. Strategi efisiensi operasional, pemanfaatan ekosistem digital, dan diversifikasi penyaluran kredit menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan tersebut.
Meskipun beberapa tantangan seperti kondisi makro ekonomi dan regulasi perbankan masih membayangi, bank digital terbukti mampu beradaptasi dengan cepat dan merespons perubahan pasar secara agresif dan strategis.
Di tengah revolusi digital perbankan yang semakin kompetitif, pertumbuhan laba yang dicetak oleh BNC, Bank Jago, Seabank, dan Allo Bank menjadi bukti nyata bahwa sektor ini masih memiliki ruang ekspansi yang luas. Para pelaku industri optimis bahwa momentum ini akan terus berlanjut, didorong oleh adopsi digital yang semakin meningkat dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis teknologi.
Dengan kinerja cemerlang yang ditunjukkan hingga Februari 2025, laporan keuangan kuartal I yang akan dirilis dalam waktu dekat diperkirakan akan memperkuat posisi bank digital sebagai garda terdepan transformasi industri perbankan Indonesia.