JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengambil langkah strategis dengan mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi di kota dan kabupaten besar di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya langkah ini dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI yang diadakan di Jakarta. Tujuan dari dorongan ini adalah untuk menekan timbulan sampah dan mengarahkan Indonesia menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Kebijakan KLH untuk Pengurangan Sampah
Dalam kesempatan itu, Hanif memaparkan bahwa Kementerian telah merancang dan menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi volume sampah secara signifikan. Salah satu kebijakan tersebut adalah penghentian impor plastik, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan mentah dari luar negeri yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, pembatasan impor kertas untuk daur ulang juga dilakukan guna mendorong lebih banyak penggunaan sumber daya lokal.
Hanif juga menekankan pentingnya keterlibatan produsen dalam tanggung jawab atas produknya, yang disebut sebagai tanggung jawab produsen yang diperpanjang atau *extended producer responsibility* (EPR). "Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pelibatan produsen sangat penting dalam memastikan setiap produk yang dihasilkan tidak menambah beban sampah bagi lingkungan," kata Hanif.
Akselerasi Pembangunan Pembangkit Sampah Menjadi Energi
Salah satu fokus utama KLH adalah percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik, khususnya di kota-kota metropolitan dan kota besar. "Pengolahan sampah menjadi energi listrik wajib kita lakukan. Sistem yang lain sepertinya akan kedodoran pada saat dihantamkan dengan angka konversi sampah dan jumlah timbulan sampah per harinya," jelas Hanif. Untuk itu, pemerintah pusat berupaya mengakselerasi proses ini dengan melibatkan pemerintah daerah dan sektor swasta.
According to Hanif, kebijakan ini sangat cocok diterapkan di kabupaten atau kota yang memiliki timbulan sampah lebih dari 1.000 ton per hari. “Pemerintah daerah perlu lebih proaktif dan inovatif dalam mengadopsi solusi pengolahan sampah menjadi energi,” tambahnya.
Tantangan dan Peluang
Di satu sisi, penanganan sampah untuk menjadi sumber energi juga memerlukan banyak aspek teknis yang hingga kini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Teknologi, pendanaan, serta sumber daya manusia yang kompeten menjadi faktor-faktor krusial yang perlu dipersiapkan dengan baik. Namun demikian, kebijakan ini membuka peluang besar tidak hanya dalam pengurangan sampah, tetapi juga dalam memajukan sektor energi terbarukan di Indonesia.
Pengelolaan Sampah di Sektor Komersial
Selain upaya tersebut, KLH juga mendorong pengelolaan sampah di kawasan komersial, seperti hotel, restoran, dan kafe. Pengelolaan sampah di sektor ini dituai untuk mengurangi sisa makanan yang jumlahnya cukup besar. "Sampah dari kawasan komersial, terutama sisa makanan, harus diolah dengan lebih baik untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir," tutur Hanif.
Kerja Sama dalam Menangani Sampah Laut
Menanggapi sampah laut, Hanif menyebut bahwa pihaknya juga fokus menanganinya, terutama di destinasi wisata seperti Bali. Langkah ini penting untuk menjaga kelestarian laut Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kerja sama antara KLH dengan TNI juga akan diperkuat, terutama dalam menyebarkan budaya dan gaya hidup memilah sampah. "Kami dengan Panglima TNI akan segera turun untuk mengerahkan semua sumber daya untuk mengetuk budaya terkait dengan pilah-pilah sampah langsung dari pintu ke pintu," tambah Hanif.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia bisa lebih tertata dan memberikan dampak positif bukan hanya bagi lingkungan tetapi juga energi dan ekonomi. Keberhasilan dari program ini tentunya memerlukan dukungan serta kerja sama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Hanif mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pemanfaatan sampah menjadi energi agar terwujud lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dalam persimpangan upaya ini, penting bagi pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta masyarakat luas untuk bekerja sama mewujudkan cita-cita peningkatan kualitas hidup dan lingkungan yang lebih baik. Ini bukan hanya tentang menangani sampah, tetapi juga tentang menghemat energi dan mengeksplorasi solusi teknologi yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan keberhasilan dalam pengolahan sampah menjadi energi, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengatasi permasalahan sampah dan energi secara simbiosis.