JAKARTA - Selasa, 25 Februari 2025, menjadi hari istimewa bagi warga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten. Senyum semringah tampak menghiasi wajah para penerima bantuan sosial (bansos) dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial. Di tengah suasana haru dan gembira itu, warga menerima kucuran dana sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Dalam seremoni penyaluran bansos yang digelar di Kantor Kecamatan Ciomas, warga tampak antusias. Salah satu penerima manfaat, Ibu Siti Rohmah, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami, terutama menjelang Ramadan. Kami merasa diperhatikan oleh pemerintah," ungkap Siti dengan mata berbinar saat menerima amplop bantuan.
Penyaluran bansos PKH ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat yang tergolong ekonomi lemah. Pada tahun 2025, total anggaran yang disediakan mencapai Rp28,7 triliun, dengan target mencakup 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya mendistribusikan dana secara tunai tetapi juga mendorong penerima untuk memanfaatkan dana tersebut demi peningkatan kesejahteraan keluarga, seperti pendidikan dan kesehatan anak-anak.
Strategi Pendistribusian Bantuan dengan Pendekatan Humanis
Proses pendistribusian bansos di Kecamatan Ciomas dilakukan dengan pendekatan yang memberikan perhatian penuh pada penerima manfaat. Setiap penerima didata secara cermat untuk memastikan kelayakan dan ketepatan sasarannya. Pada kesempatan tersebut, petugas dari Kementerian Sosial juga memberikan pengarahan kepada penerima manfaat mengenai cara memanfaatkan dana tersebut secara bijak.
"Bantuan ini harus digunakan untuk kepentingan yang produktif. Kami berharap penerima bisa menggunakan dana untuk keperluan pendidikan anak dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara seimbang," ujar Ahmad Zaki, Kepala Bidang Penyaluran Bantuan Sosial Kementerian Sosial, saat memberikan sambutan pembukaan acara penyaluran bansos.
Bukan hanya bantuan tunai yang menjadi andalan, Kementerian Sosial juga mendampingi penerima manfaat PKH dengan program penguatan kapasitas ekonomi keluarga. Program ini mendorong pengembangan keterampilan dan usaha kecil yang dapat menjadi tambahan penghasilan bagi para penerima manfaat. "Kami tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga memberikan kailnya," tambah Zaki, menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi para penerima manfaat.
Respon Positif dari Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
Inisiatif penyaluran bansos PKH ini direspon positif oleh berbagai pihak, baik dari masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya. Program ini dinilai berhasil membantu menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Dr. Heru Santoso, pakar kebijakan sosial dari Universitas Banten Raya, program bansos seperti PKH memiliki dampak signifikan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi di daerah-daerah. "Dengan bantuan PKH, banyak keluarga mampu tetap memenuhi kebutuhan dasarnya bahkan selama masa-masa sulit seperti menjelang Ramadan," papar Heru dalam wawancara khusus.
Dukungan serupa juga datang dari pemerintah daerah yang berperan serta mengawal pelaksanaan program hingga tepat sasaran. "Kami selalu bekerja sama dengan pihak Kementerian Sosial untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada yang berhak," ucap Bupati Serang, Ibu Ratna Wulandari, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Optimisme Menyongsong Bulan Ramadan
Bantuan sosial melalui PKH yang disalurkan sebelum Ramadan ini memberi napas lega bagi para penerima manfaat. Rasa syukur dan optimisme menyongsong bulan suci Ramadan terasa kental, apalagi dengan adanya tambahan bantuan dari pemerintah.
Edi, salah satu penerima lain, menyuarakan harapannya, "Kita bisa menyambut Ramadan dengan tenang. Dana ini sangat membantu memenuhi kebutuhan ramadhan yang biasa meningkat. Kami berharap program ini berkelanjutan dan semakin banyak yang merasakannya."
Melalui langkah ini, pemerintah pusat dan daerah berharap dapat mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi di masyarakat sembari menumbuhkan rasa gotong royong. Ramadan menjadi momentum tepat untuk menumbuhkan solidaritas di masyarakat, dengan bantuan PKH diharapkan memberikan berkah lebih bagi seluruh masyarakat penerimanya.
Dengan keberlanjutan program-program seperti PKH, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Kebijakan ini menjadi salah satu langkah nyata dari pemerintah untuk menghadirkan solusi sosial yang tidak sekadar sementara, tetapi juga mampu memberi dampak jangka panjang bagi generasi mendatang.