JAKARTA - Dalam upaya membangkitkan potensi ekspor produk-produk lokal, Kementerian Perdagangan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerjasama ini difokuskan pada pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan penetrasi ke pasar ekspor dunia.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya, mengungkapkan tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM Indonesia ke pasar internasional. "Kami mempunyai target ekspor untuk UMKM di 33 negara dengan target mencapai US$ 18,84 miliar pada tahun 2025," ujarnya dalam pernyataan yang diberikan saat penandatanganan MoU di kantor Kementerian Perdagangan.
Jika dihitung dengan menggunakan kurs nilai tukar saat ini, di mana 1 USD setara dengan Rp 16,311, maka target ekspor ini setara dengan Rp 307 triliun. Roro optimis target tersebut dapat tercapai dengan dukungan penuh dari kedua kementerian. Ia menekankan bahwa target tahun 2025 ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan realisasi ekspor UMKM pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 268,76 triliun atau 12,54 persen.
"Ini menjadi target kami, dan harapannya melalui kolaborasi ini, dapat memunculkan inovasi-inovasi yang kami nantikan untuk mendorong pertumbuhan UMKM," imbuh Roro. Dia juga menjelaskan mengapa kerjasama antara kedua kementerian ini sangat penting, mengingat peran UMKM yang besar dalam perekonomian nasional. Sektor UMKM berkontribusi sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024.
Strategi Peningkatan Kualitas Produk UMKM
Untuk dapat menyongsong pasar internasional, Roro menggarisbawahi pentingnya produk UMKM yang ekspor memenuhi standar kualitas yang lebih tinggi atau "naik kelas." Hal ini untuk memastikan produk UMKM dapat bersaing di pasar global. Kementerian Perdagangan sendiri telah menyiapkan 33 kantor perwakilan di berbagai negara untuk melakukan analisis pasar dan membantu mengidentifikasi potensi ekspor.
"Kami berharap agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN dapat bersinergi dalam mencari pasar bagi produk UMKM, khususnya di kawasan Asia Tenggara hingga Australia," tambah Roro. Guna menunjang upaya ini, Kementerian Perdagangan secara rutin menjadwalkan sesi business matching antara pelaku UMKM dan perwakilan di 33 negara target ekspor.
Dukung UMKM Lewat Rantai Pasok BUMN
Melalui MoU ini, diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN dapat memberikan dukungan nyata kepada UMKM. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan teknis, pelatihan, hingga akses kepada jalur distribusi yang lebih luas. "Harapannya, kerjasama ini dapat membuka peluang bagi para UMKM untuk menembus pasar internasional dan pada akhirnya menyejahterakan perekonomian mereka," kata Roro penuh harap.
Keberhasilan ini juga menggemakan sentimen Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yang sebelumnya menekankan bahwa UMKM tidak boleh hanya dianggap sebagai bantal ekonomi semata. Sebaliknya, UMKM harus diberi ruang dan kesempatan untuk berkembang menjadi pemain global.
Pandangan dan Harapan
Kerjasama antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan UMKM Indonesia. Sebagai bagian dari strategi ekonomi yang lebih besar untuk meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global, kerja sama ini juga menjadi langkah konkret untuk mencapai tujuan ekonomi jangka panjang negara.
Langkah ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah yang ingin menjadikan UMKM sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional. Dukungan yang ditawarkan oleh BUMN diharapkan dapat menjembatani kesenjangan yang selama ini dihadapi oleh UMKM, terutama dalam urusan ekspor.
Dengan langkah konkret ini, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN berharap dapat mencetak prestasi yang lebih tinggi dalam mendongkrak ekspor UMKM. Sinergi antara dua kementerian ini diharapkan tidak hanya membuka pintu bagi UMKM ke pasar internasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Dengan dukungan kuat dari pemerintah dan BUMN, serta keseriusan dari pelaku UMKM sendiri dalam meningkatkan kualitas produk, upaya ini dapat diharapkan membawa hasil yang gemilang di masa depan. "Ini adalah langkah yang sangat strategis dan kita semua menanti hasil positif dari kolaborasi ini," tutup Roro dengan optimisme.