Erick Thohir: Sinergi Emas Freeport dan Antam Mendorong Ekonomi Nasional

Sabtu, 22 Februari 2025 | 01:46:58 WIB
Erick Thohir: Sinergi Emas Freeport dan Antam Mendorong Ekonomi Nasional

JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan langkah strategis dalam kerangka kemitraan ekonomi nasional melalui penjualan emas hasil olahan PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada PT Aneka Tambang (Antam). Inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari sinergi dan hilirisasi industri pertambangan Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional.

Penjualan emas olahan Freeport ke Antam dimulai dengan volume awal sebesar 125 kilogram. Kesepakatan ini merupakan bagian dari kontrak kerja sama jangka panjang selama lima tahun, dengan nilai fantastis mencapai 12,5 miliar dolar AS. Kesepakatan ini menandai langkah maju dalam upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat industri dalam negeri.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam keterangannya di Jakarta pada hari Jumat, mengungkapkan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi besar Mining Industry Indonesia (MIND ID) dalam proses hilirisasi emas. "Kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. Hilirisasi adalah opsi yang tidak bisa ditawar," ujar Erick dengan tegas.

Selain itu, Erick juga menjelaskan bahwa fasilitas pemurnian emas Freeport memiliki kapasitas produksi mencapai 50 ton emas per tahun. Dari jumlah tersebut, Antam akan menyerap 30 ton emas, menjadikan kerja sama ini sangat signifikan dalam konteks perekonomian Indonesia. "Dengan adanya kerja sama ini, kita tidak hanya memperkuat industri, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi ekonomi nasional," tambahnya.

Dalam konteks kebijakan pemerintah, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong Kabinet Merah Putih untuk menjalankan program strategis, termasuk swasembada energi dan hilirisasi sumber daya alam. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya Indonesia demi kepentingan perekonomian nasional.

Erick Thohir juga menyoroti pentingnya hilirisasi dalam sektor pertambangan, terutama emas, sebagai alat untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global. "Dengan langkah strategis ini, kami optimis hilirisasi sektor pertambangan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Erick.

Pengembangan industri hilirisasi ini tidak hanya menjanjikan peningkatan ekonomi, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan meningkatkan devisa negara. Sinergi antara Freeport dan Antam diharapkan dapat membangun ekosistem pertambangan yang lebih efisien dan berdaya saing global.

Kerja sama antara PTFI dan Antam juga merupakan respons terhadap tantangan global dan tuntutan untuk mengembangkan industri dalam negeri. Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan dan dengan adanya hilirisasi, diharapkan dapat memanfaatkan potensi tersebut secara lebih optimal.

Lebih jauh, Erick Thohir menekankan pentingnya dukungan seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan untuk mewujudkan potensi ini. Dengan kerangka kerja yang solid dan kerja sama yang terjalin baik, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia.

Penjualan emas dari Freeport ke Antam ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi sektor lain untuk mengadopsi prinsip hilirisasi yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. "Kami mengharapkan sektor lain dapat mengikuti jejak ini dan memperkuat dominasi industri nasional," tambah Erick.

Momentumnya sangat tepat ketika dunia global menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Dengan penguatan hilirisasi dan sinergi antar perusahaan nasional, Indonesia dapat meningkatkan resilien ekonominya dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Hingga saat ini, baik PTFI maupun Antam terus berupaya memperkuat infrastruktur dan sistem produksi mereka untuk memastikan bahwa kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Dengan pembinaan hubungan industrial yang baik, diharapkan kerja sama ini dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan industri pertambangan nasional di masa depan.

Keseluruhan proses ini menandakan babak baru dalam sejarah pertambangan Indonesia dan menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam memajukan ekonomi nasional melalui kemitraan strategis dan kebijakan yang tepat sasaran. Dengan langkah ini, Indonesia bergerak semakin dekat untuk mencapai tonggak sejarah dalam ekonomi berskala global.

Terkini