BUMN Perkebunan Majukan Produksi CPO dengan Varietas Sawit Baru: NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2

Kamis, 19 Desember 2024 | 14:12:50 WIB
BUMN Perkebunan Majukan Produksi CPO dengan Varietas Sawit Baru: NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2

JAKARTA – Guna mendukung program swasembada pangan yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bekerja keras untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Salah satu inisiatif terobosan dari BUMN ini adalah peluncuran dua varietas unggul sawit hasil kultur jaringan yang dinamakan NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2. Varietas ini diklaim memiliki potensi produktivitas CPO hingga mencapai 12 ton per hektar per tahun, menjadikannya salah satu inovasi paling progresif di sektor pertanian Indonesia.

Kehadiran varietas baru ini adalah hasil dari penelitian intensif dan kolaborasi antara Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), bagian dari unit kerja Riset Perkebunan Nusantara (RPN), dengan PTPN IV PalmCo. Dengan tingkat produktivitas 30 hingga 40 persen lebih tinggi dibandingkan varietas yang saat ini beredar, yang berkisar antara 7 hingga 8 ton per hektar per tahun, NUSAKlon membawa harapan baru bagi ketahanan pangan dan energi Indonesia.

Inovasi Menuju Ketahanan Pangan dan Energi

Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, dalam acara peluncuran varietas tersebut di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menegaskan bahwa penelitian ini adalah bagian dari solusi untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi Indonesia. "Produktivitasnya jauh lebih tinggi. Terus kemudian berbuahnya juga jauh lebih cepat. Buahnya pun memiliki daging tebal dan potensi rendemen tinggi sehingga potensi produktivitas (CPO)nya bisa sampai 12 ton," ujar Ghani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Selain produktivitas yang tinggi, varietas NUSAKlon juga memiliki keunggulan lain seperti pertumbuhan vegetatif yang seragam dan kandungan minyak yang berkualitas tinggi. Faktor-faktor ini memastikan bahwa sawit yang dihasilkan tidak hanya lebih banyak tetapi juga lebih sehat.

Posisi Indonesia di Kancah Internasional

Keberadaan NUSAKlon disambut hangat oleh Wakil Menteri BUMN RI, Aminuddin Ma'ruf, yang juga menghadiri peluncuran tersebut. "Semoga NUSAKlon mampu meningkatkan produktivitas CPO Indonesia sehingga program pemerintah dalam kemandirian pangan ini dapat kita wujudkan bersama-sama dalam tempo singkat," kata Aminuddin. Menurutnya, varietas unggul ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama CPO di dunia.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan bahwa pengembangan varietas yang sudah dimulai sejak 2009 di Lab Kultur Jaringan PPKS Marihat ini baru saja menunjukkan hasil yang signifikan melalui pengujian lapangan sejak 2016. "Varietas ini bahkan punya pelepah yang lebih pendek, sehingga potensi untuk jumlah tanam per hektar tentu juga meningkat. Insya Allah, dengan NUSAKlon, program B100 (Biodiesel berbahan nabati minyak sawit) bukan lagi mimpi," tegas Jatmiko.

Kolaborasi Penelitian dan Pengembangan

Dr. Iman Yani Harahap, Direktur PT RPN, juga memuji pencapaian ini sebagai jawaban atas kerja keras para peneliti. "Para peneliti berjuang karena dari 12 ton CPO per hektar dari dua varietas yang kita rilis ini artinya kebutuhan ke depan, untuk ketahanan pangan dan energi ini bisa kita wujudkan dengan seluruh stakeholder di industri kelapa sawit baik perkebunan rakyat, perkebunan negara, maupun di swasta," jelas Iman.

Dalam ekosistem penelitian sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit memegang peran krusial dalam memperkenalkan teknologi kultur jaringan somatic embriogenesis (SE). Kepala Pusat, Dr. Winarna, menjelaskan bahwa teknologi ini memberikan hasil yang lebih unggul dibanding varietas konvensional. "Ini sangat luar biasa. Kalau varietas yang ada sekitar 7-8 ton, dengan NUSAKlon ini menghasilkan 11-12 ton CPO per hektar per tahun. Jadi kita berharap ini menjadi solusi untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit nasional," papar Winarna.

Harapan ke Depan


Ke depan, NUSAKlon diharapkan akan menjadi bagian integral dari program unggulan PTPN IV PalmCo, khususnya dalam memasuki fase peremajaan sawit rakyat (PSR). Program ini bertujuan untuk mempercepat peremajaan sawit petani yang sudah tua serta meningkatkan produktivitas melalui pola kemitraan antara perusahaan dan petani.

Melalui varietas ini, Indonesia berpotensi memperkuat pangsa pasarnya baik di tingkat nasional maupun global, sekaligus berkontribusi nyata dalam mencapai ketahanan pangan dan energi. Dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2 siap membantu menorehkan keberhasilan baru bagi industri sawit Indonesia. Ini adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi nasional menuju kemandirian pangan dan energi yang berkelanjutan.

Terkini