TANJUNG SELOR - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimtara) membuktikan responsibilitas dan kecepatan mereka dalam menangani krisis setelah cuaca ekstrem melanda Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah banjir mulai terjadi pada Rabu, 18 Desember pukul 17.33 Wita, PLN berhasil memulihkan sistem kelistrikan secara penuh pada Kamis, 19 Desember pukul 12.57 Wita.
Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya kolaboratif antara PLN dan pemerintah daerah. Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, mengapresiasi langkah cepat PLN dalam mengatasi bencana alam ini. “Listrik merupakan prioritas utama yang harus segera dijaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kami bersama unsur pimpinan daerah lainnya turut bekerja sama dan saling membantu untuk penanganan bencana dan pemulihan listrik di Kabupaten Nunukan,” ungkap Laura.
General Manager PLN UID Kaltimtara, Maria G.I. Gunawan, turut menjelaskan langkah-langkah konkret yang diambil sejak banjir melanda. “Saat terjadi banjir, PLN UID Kaltimtara langsung mengerahkan 30 personil untuk melakukan pengamanan kelistrikan saat bencana banjir. PLN juga turut aktif bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan dan berbagai stakeholder terkait untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat," kata Maria.
Maria juga menjelaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memaksimalkan kinerja di lapangan. Dia menyatakan, "Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat, sehingga petugas di lapangan dapat bekerja maksimal untuk berfokus dalam pemulihan kelistrikan sesegera mungkin."
Manager PLN UP3 Kaltara, Arief Prastyanto, menambahkan bahwa tim lapangan harus siap siaga selama 24 jam untuk mengatasi berbagai tantangan di lapangan, termasuk kesiapan merespons kondisi darurat. "Petugas PLN siap siaga 24 jam untuk memulihkan aset kelistrikan yang terdampak banjir di Sebatik. Khusus untuk gardu distribusi yang terendam banjir, petugas langsung memastikan keamanan kondisi sebelum menyalakan pasokan listrik," ujar Arief.
Tidak hanya itu, sejak hujan deras mulai mengguyur Pulau Sebatik pada pukul 17.33 Wita dan menyebabkan peningkatan volume air yang menggenangi lingkungan PLTD Sebatik pada pukul 21.48 Wita, PLN langsung melakukan pengawasan dan inventarisasi terhadap jaringan listrik terdampak. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya yang mengancam keselamatan masyarakat.
Kerja keras dan koordinasi antar-tingkat organisasi di PLN serta kolaborasi dengan pihak pemerintah daerah membawa hasil nyata. Pemulihan pasokan listrik ini menunjukkan bahwa respon cepat dan efektif dapat membuat perbedaan signifikan dalam situasi darurat. Para personil yang diberdayakan tidak hanya bertugas memulihkan aspek teknis, tetapi juga berperan dalam menjaga keamanan masyarakat.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi bukti dari kemampuan teknis dan operasional PT PLN (Persero) dalam menangani keadaan darurat, tetapi juga menjadi ilustrasi pentingnya kerja sama erat antara badan usaha milik negara dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Sikap tanggap PLN dalam situasi krisis membuktikan komitmen mereka untuk memberikan pelayanan terbaik, bahkan di bawah tekanan cuaca ekstrem sekalipun.
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh PLN dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Nunukan merupakan pelajaran berharga dalam mitigasi bencana, sehingga bisa diterapkan pada kejadian serupa di masa depan. Meskipun tantangan cuaca ke depan tidak bisa diprediksi, respons cepat dan perencanaan matang seperti yang dilakukan oleh tim di Sebatik bisa menjadi contoh untuk wilayah lainnya.
Dengan berjalannya sistem kelistrikan yang normal, aktivitas masyarakat di Sebatik bisa kembali berjalan lancar. Sementara langkah pemulihan terus dilakukan, PLN dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bekerja sama demi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat Nunukan, khususnya dalam menghadapi kondisi cuaca yang kian tidak menentu.