PGN Pacu Ekspansi Salur Gas, Dukung Langkah Swasembada Energi Nasional

Jumat, 20 Desember 2024 | 13:51:47 WIB
PGN Pacu Ekspansi Salur Gas, Dukung Langkah Swasembada Energi Nasional

JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah mencapai swasembada energi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memantapkan langkahnya untuk memperluas distribusi gas bumi ke seluruh penjuru tanah air, dengan fokus utama pada kawasan Indonesia Tengah dan Timur. Langkah ini juga sejalan dengan target transisi menuju Net Zero Emission pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Arief Setiawan Handoko, Direktur Utama PGN, menuturkan bahwa cadangan dan produksi gas bumi nasional saat ini sangat memadai untuk mencukupi kebutuhan domestik. Ketersediaan gas ini meliputi wilayah dari Sumatra hingga mencapai Maluku dan Papua, yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau.

"Potensi gas bumi kita sangat besar dan dapat memenuhi kebutuhan nasional. Saat ini, kami berfokus untuk memperluas cakupan distribusi agar seluruh wilayah, termasuk Indonesia Tengah dan Timur, dapat merasakan manfaatnya," ujar Arief  pada Jumat, 20 Desember 2024.


Untuk merealisasikan ekspansi ini, PGN berencana mengembangkan interkoneksi pipa gas bumi serta fasilitas Liquified Natural Gas (LNG). Fasilitas ini dirancang untuk mendukung operasional PLN, smelter, serta mendukung upaya gasifikasi di Papua.

Lebih lanjut, jaringan gas juga direncanakan akan diperluas ke kawasan industri dan kota-kota di Indonesia Tengah dan Timur, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. PGN berkomitmen untuk memastikan bahwa gas bumi tersedia dan dapat diakses dengan mudah di wilayah-wilayah tersebut.

"Jaringan gas merupakan tulang punggung dari upaya menuju swasembada energi. Dengan memperkuat infrastruktur, kita bisa menjangkau lebih banyak konsumen dan industri di seluruh Indonesia," tambah Arief.

Menghadapi tantangan dalam ekspansi ini, PGN menggunakan strategi yang disebut Grow, Adapt, dan Step Out (GAS). Strategi ini mencakup pengembangan bisnis gas, adaptasi terhadap perubahan pasar dan teknologi, serta keberanian mengambil langkah di luar batas konvensional.

Salah satu proyek konkret dari strategi ini adalah pembangunan pipa gas dari West Natuna Transportation System (WNTS) menuju Batam, tepatnya Pulau Pemping. Infrastruktur pipa ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan gas ke kawasan industri yang berkembang pesat dan mendukung maraknya permintaan di daerah tersebut.

Pengembangan gas bumi di Indonesia diharapkan berdampak positif tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga terhadap lingkungan. Gas bumi yang relatif lebih bersih dibandingkan sumber energi fosil lainnya, menawarkan alternatif yang dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.

"Dalam rangka mencapai Net Zero Emission, kami menyadari pentingnya pengurangan emisi. Gas bumi adalah solusi ideal sebagai energy transition fuel yang dapat menjembatani sebelum kita sepenuhnya beralih ke energi terbarukan," ungkap Arief.

Namun, Arief juga mengakui bahwa ada tantangan dalam perluasan jaringan ini, terutama terkait kondisi geografis dan regulasi kebijakan di sejumlah wilayah. Kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam menyukseskan rencana PGN ini.

“Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, saya yakin kita dapat mengatasi semua tantangan yang ada. Ini adalah langkah penting bagi kemandirian energi dan peningkatan kualitas hidup di seluruh pelosok Indonesia,” tutup Arief.

Keseluruhan upaya ekspansi ini menunjukkan komitmen PGN dalam mendukung program swasembada energi nasional dan membangun fondasi bagi masa depan energi yang lebih bersih dan efisien di Indonesia. Dengan infrastruktur gas bumi yang kuat, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan energi sendiri, tetapi juga berpotensi menjadi pemain utama dalam pasar energi regional.

Terkini