AMBON – PLN Indonesia Power (PLN IP) telah memastikan ketersediaan pasokan listrik yang stabil selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Maluku dan sekitarnya. Sebagai langkah konkret, PLN IP mengandalkan pembangkit listrik apung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 dengan kapasitas 60 megawatt (MW), yang mampu menyuplai lebih dari setengah kebutuhan listrik saat beban puncak di sistem kelistrikan Ambon.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dalam kunjungan kerjanya ke Maluku, menegaskan komitmen tersebut. Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari penugasan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh kesiapan energi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Presiden memerintahkan kepada kami untuk memastikan semua kesiapan terkait menyongsong natal dan tahun baru," ungkap Bahlil, didampingi oleh Sekretaris Jenderal ESDM Dadan Kusdiana dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu.
Kesiapan BMPP Nusantara 1 milik PLN Indonesia Power, yang memiliki kapasitas 60 MW, menjadi perhatian khusus untuk memastikan suplai listrik yang handal di wilayah Ambon.
Bahlil memberikan apresiasi kepada PLN atas upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan listrik selama periode kritis ini. "Untuk Maluku, kita memastikan dengan baik sebab banyak saudara kita yang merayakan Natal di sini. Terima kasih kepada teman-teman PLN yang sudah mengantisipasi secara baik," ujarnya.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menambahkan informasi mengenai proyeksi beban puncak selama Natal dan Tahun Baru di wilayah Ambon, yang diperkirakan mencapai sekitar 60,02 MW. Sebagian besar suplai tersebut akan dipenuhi oleh BMPP Nusantara 1. "BMPP ini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan wilayah Maluku, khususnya Ambon, dan kami akan optimalkan operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat saat Natal dan Tahun Baru," kata Edwin.
Untuk menjaga keandalan pembangkit, PLN IP juga menerapkan sistem digitalisasi melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC), sebuah sistem yang memantau kinerja lebih dari 21 GWh dari berbagai teknologi pembangkit listrik secara real-time.
BMPP Nusantara 1, yang mulai beroperasi pada Juli 2024, adalah pembangkit apung pertama di Indonesia dan merupakan inovasi anak bangsa yang menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). "Hal ini merupakan salah satu terobosan dan inovasi PLN untuk meningkatkan kemandirian energi di wilayah Indonesia Timur, sesuai dengan salah satu visi Presiden Prabowo yaitu Swasembada Energi," ujar Edwin.
Dalam menghadapi puncak beban listrik selama liburan akhir tahun, PLN Indonesia Power berupaya maksimal untuk memastikan sistem kelistrikan tetap andal dan aman. Komitmen ini diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru.
Antisipasi Lonjakan Beban Pemakaian
Dengan adanya BMPP Nusantara 1, lonjakan pemakaian listrik saat momen libur akhir tahun diyakini bisa diantisipasi dengan lebih baik. PLN IP meyakinkan masyarakat bahwa mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar tidak ada gangguan listrik yang berarti selama perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung.
"Ini adalah contoh nyata dari kerja keras dan kesiapan kita untuk memastikan kenyamanan masyarakat dalam merayakan hari besar. Kami akan terus memantau dan menyesuaikan operasional kami sesuai kebutuhan," tegas Edwin.
Kehadiran BMPP Nusantara 1 ini bukan hanya menjadi solusi sementara dalam menghadapi beban puncak, tetapi juga memberi dampak jangka panjang terhadap stabilitas kelistrikan di wilayah Indonesia Timur. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan suka cita tanpa kekhawatiran terkait ketersediaan energi listrik.