Pertamina Geothermal (PGEO) Gencar Genjot Kapasitas 1 GW, Peluang Saham Menarik Bagi Investor

Senin, 23 Desember 2024 | 18:04:04 WIB
Pertamina Geothermal (PGEO) Gencar Genjot Kapasitas 1 GW, Peluang Saham Menarik Bagi Investor

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) semakin agresif dalam pengembangan kapasitas listrik panas bumi menjelang akhir tahun. Seiring dengan visi untuk mencapai kapasitas terpasang sebesar 1 Gigawatt (GW) dalam beberapa tahun mendatang, PGEO melakukan serangkaian eksplorasi intensif di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Lampung dan Aceh.

Ekspansi di Gunung Tiga Lampung

Proyek terbaru yang diinisiasi PGEO adalah eksplorasi panas bumi di daerah Gunung Tiga, Provinsi Lampung. Proyek ini menargetkan penemuan cadangan energi panas bumi sebesar 55 Megawatt (MW). Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGEO, Edwil Suzandi, menyatakan optimisme terhadap proyek ini. "Kami optimistis eksplorasi ini akan membuktikan cadangan sekitar 55 MW. Tidak hanya menambah kapasitas energi terbarukan, tetapi juga menjadi bentuk komitmen kami untuk menghidupkan ekosistem, memberdayakan masyarakat, dan mendorong roda perekonomian," jelas Edwil dalam keterbukaan informasi, Jumat, 20 Desember 2024.

Kick-off proyek berlangsung pada Selasa, 17 Desember 2024 di wellpad sumur eksplorasi Desa Gunung Tiga, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus. Sapto Trianggo, Project Manager Proyek Eksplorasi Ulubelu Extension 1, menjelaskan rencana pelaksanaan tiga sumur eksplorasi yang akan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan standar keselamatan dan lingkungan.

Prospek Seulawah Agam di Aceh

Minggu sebelumnya, PGEO juga mengumumkan kesiapan pengeboran di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh Besar. Proyek ini dikerjakan bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) dan diharapkan menjadi langkah awal berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Aceh. Dari survei geosains awal, diketahui WKP Seulawah Agam memiliki potensi panas bumi sebesar 320 MW.

Bersama PEMA, PGEO telah melaksanakan serangkaian tahapan awal, termasuk survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, serta pembaruan model konseptual yang berlangsung antara 2022-2024. Menurut Edwil Suzandi, proyek ini tengah mempersiapkan akuisisi lahan, dan rencana pengeboran dijadwalkan dimulai pada tahun 2025.

Target Kapasitas Terpasang 1 GW dan Proyek Prioritas

Strategi ekspansi PGEO bertujuan meningkatkan kapasitas terpasang dari 672,5 MW saat ini menjadi 1 GW dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan ambisi mencapai 1,5 GW dalam lima tahun. Untuk merealisasikan target ini, PGEO telah merancang beberapa proyek prioritas. Salah satu fokus utama adalah PLTP Lumut Balai - Unit 2 dengan kapasitas 55 MW yang direncanakan beroperasi secara komersial pada pertengahan 2025.

Selain itu, proyek Hululais - Unit 1 & 2 yang berkapasitas 110 MW dijadwalkan untuk berjalan selama 25 bulan dengan target Commercial Operation Date (COD) pada 2027. Juga, proyek Co-Generation akan menambah kapasitas 45 MW melalui proyek Ulubelu Binary Unit (30 MW) dan Lahendong (15 MW).

Rekomendasi Saham dari Analis

Dalam konteks investasi, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan memandang prospek jangka panjang PGEO cerah karena didorong oleh komitmen dan dukungan pemerintah terhadap transisi energi berkelanjutan. "Permintaan terhadap energi hijau akan meningkat, meski investasi di sektor EBT, termasuk panas bumi, memerlukan modal besar dengan ROI yang cenderung lebih panjang dibandingkan energi konvensional," ujar Ekky.

Dalam hal teknikal, saham PGEO menarik sebagai investasi jangka panjang, sekaligus menawarkan peluang trading. Setelah bergerak melandai beberapa bulan, harga saham PGEO mengalami peningkatan di akhir pekan lalu. Saat ini, harga PGEO berada di level Rp 975 per saham, setelah menguat 7,22% pada Kamis, 19 Desember 2024 dan naik 1,04% pada Jumat, 20 Desember 2024.

"Secara teknikal, PGEO menunjukkan sinyal positif dengan rebound dari support 900, disertai candle bullish dan volume perdagangan tinggi. Potensi teknikal rebound ini mengarah ke neckline terdekat di 1.000, dengan target-target kenaikan bertahap," kata Ekky kepada Kontan.co.id, Minggu, 22 Desember 2024.

Ekky menyarankan untuk memperhatikan saham PGEO pada posisi harga Rp 930 - Rp 950, dengan memperhatikan support di level Rp 900. Target harga pertama berada di kisaran Rp 990 - Rp 1.000 per saham, sedangkan jika tren kenaikan berlanjut, target berikutnya berada di Rp 1.040 - Rp 1.050, hingga mencapai Rp 1.100 per saham. Namun, Ekky merekomendasikan pembatasan kerugian untuk pelemahan di bawah level Rp 900 per saham.

Dengan komitmen pertumbuhan serta dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan, PGEO tampak sebagai pilihan investasi strategis dalam portofolio yang berorientasi jangka panjang. Kombinasi antara pengembangan proyek ambisius dan potensi kenaikan harga saham menjadikannya sebagai salah satu aset yang patut dipertimbangkan oleh investor pasar energi.

Terkini